Part XIV || Pelukan Sunoo

83 7 3
                                    

Duarr

"Anying goblog,aing rewas,"

*gue kaget

Suara gelak tawa pun terdengar di arah belakangnya,heeseung yang melihatnya pun menoyor kepala sunoo yang sedang tertawa terbahak bahak,dan berhasil,toyorannya itu berhasil membuatnya diam.

"Galucu lu noo kagetin gue,"sinis heeseung.

"Lu nya aja yang alay,bang jake juga yang kagetan kaga kaget,"cibir sunoo.

Jake yang mendengarnya pun mendelikkan matanya dengan tangan yang disilangkan di atas dadanya.

Tak lama seorang lelaki dengan tubuh yang tinggi dengan wajah yang amat sangat rupawan membawa tongkat baseball di pundaknya melangkahkan kaki ke berjalan menuju arah mereka.

"Udah gue bilang jangan pada bolos woy,"

"Anjir ketos datang,siapa yang kasih tau dia,kita di sini,"panik heeseung.

Pasalnya mereka tengah berada di rooftop menikmati hembusan angin yang sangat menenangkan hati maupun otak,mereka sudah muak dengan berbagai pelajaran yang sudah mereka pelajari.

"Eh abang soobin,mau gue kasih kiss kiss di pipi gak?"tawar heeseung sambil memberikan kedipan mautnya membuat mereka semua bergidik ngeri melihatnya.

"Gue masih suka cewe ya anjir,"tolak soobin mentah.

"Bang mending lu sana aja pergi,gue lagi galau di tolak yuna,mana jagung terakhir gue juga jatuh,"jay mengeluarkan suaranya dengan wajah yang di tekuk seakan menyedihkan.

"Kan udah gue bilang bang,jangan ikutin saran boboiboy,dia aliran sesat,"celetuk sunoo.

"Apa lo nuduh gue yang nggak nggak,sori banget nih ya,emang takdir si anJAY aja yang emang buruk,"ucap heeseung sambil menyugarkan rambutnya ke belakang.

"Kalian semua hormat di depan bendera sampai jam istirahat,"perintah soobin.

"Elu sih,"tunjuk jay kepada sunghoon.

Sunghoon yang di tunjuk hanya tersenyum sambil mengangguk anggukan kepalanya berkali kali menahan rasa kesal,padahal sedari tadi ia diam.

Brukk

Seorang menggebrukan pintu rooftop dengan kencang saat ia menoleh ia memelototkan matanya karna tidak yakin apa yang ia lihat,kemudian ia menyengir lebar.

"Ehh ada pa ketos,"

Riki melangkahkan kakinya ke arah soobin dan meraih punggung tangannya bermaksud salim sambil terkekeh.

"Anu ini bang gue tadinya masuk kelas ko,tapi tiba tiba gue pengen pipis yaudah ke toilet dulu,"cengir riki.

"Keren banget ya ke toilet nyasar kesini,"sinis soobin.

"Ayo lah bang,abang harus berbuat baik kepada dedek yang imut ini,"riki menyimpan 2 telunjuknya dibagian pipinya membuat mereka semua bergidik ngeri.

Tak lama sebuah sepatu melayang tepat ke arah kepalanya membuat riki mengumpat.

"So imut banget najis,mending lu belajar inggris cil,inget lu jawab sama sama juga masih same same,"delik jake.

Sebenarnya riki menggertakan giginya karna kesal jake melempar sepatunya,mana tepat banget ke bagian kepalanya.

"Kalian semua cepat hormat di hadapan bendera sampai jam istirahat,Kalo besok bolos juga gue bakal kasih hukuman lari keliling lapangan,"tegas soobin.

Setelah itu mereka berbaris menghadap bendera dan hormat tapi soobin di buat kesal apa apaan ini iya mereka tengah menghormat bendera tapi bukan disini tempatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chaemura StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang