08.

89 42 7
                                    

Back to Lubna Sanjaya storys guys!!!
Jangan lupa vote yah!!
Karena keinginan setiap penulis bukan hanya kalian suka sama ceritanya but vote and komenan kalian mereka juga mereka membutuhkan itu, jadi jangan lupa yah lopyu all🦋

"Hancur dalam sekejap."

Lubna Devandra.

Sekarang adalah hari kedua, hari di mana Lubna mengetahui kenyataan, fakta tentang Aditya yang mengejutkan. Ia di beritahu oleh Angga. Angga adalah salah satu sahabatnya dan juga sahabat dari Aditya.

Lubna di ajak Angga pergi membeli makanan ringan ke supermarket se pulang sekolah, saat perjalanan Lubna dan Angga sedikit berbincang mengenai Aditya.

Angga sudah tau kalau Aditya menembak sahabatnya ini dan diapun setuju saja toh, dia tau Aditya orang yang baik dan dapat di percaya.

Tetapi ketika Angga mendengar fakta mengenai Aditya, Angga berinisiatif memberitahukan kebenarannya pada Lubna.

"Bukannya kemarin si Aditya nembak Lo yah?" Tanya Angga.

Bukan apa apa, Angga hanya ingin memastikannya saja dan basa basi takutnya Lubna menyala artikan.

"Hmm, kenapa emang?" Lubna balik bertanya.

"Tapi dari berita yang gue denger denger, dia nembak si Adarra juga kemarin." Ujar Angga.

Lubna merasa kaget, dan sedikit tidak percaya apa yang di ucapkan Angga.

Begitu banyak pertanyaan dalam benaknya, tapi Lubna menahan semua itu.

"Dan lebih parahnya, dia di terima sama si Adarra dan sekarang mereka jadian." Angga kembali bersuara.

Sakit rasanya, ingin sekali Lubna berteriak, Lubna tidak bisa melakukan apa apa sekarang dalam pikirannya hanya ingin pulang dan menangis untuk meluapkan kesedihan nya.

"Gak usah bercanda, gak lucu!" Balas Lubna.

Sebenarnya Lubna percaya apa yang di ucapkan Angga padanya, karena dia tau Angga tidak mungkin berbohong jika menyangkut masalah hati seseorang apalagi hati Lubna sahabatnya.

"Dih siapa yang bercanda, gua serius anjir, dia temen gua makanya gua tau!"

"Di kasih tau malah gak percaya, Serah lo aja dah mau percaya apa nggak, yang penting gue udah ngasih tau lo kebenaran nya." Lanjut Angga.

Siapa yang terima sahabat kecilnya di khianati? Tidak ada.

Sama halnya dengan Angga sekarang, ia memberi tahukan kebenaran pada Lubna agar ia tidak sakit hati nantinya, ya walaupun memang sakit tapi setidaknya lebih cepat lebih baik.

"Udah ah, gua mau pulang." Balas Lubna menghentakkan kakinya ke aspal.

"Ya udah ayok gua anterin."ujar Angga.

Lubna hanya mengiyakan ucapan Angga, apa yang harus ia lakukan sekarang!? Tidak mungkin kan ia mendatangi rumah Aditya dan memarahinya.

Lubna merenung sepanjang jalan dan tersadar ketika Angga membuka suara.

"Na, udah nyampe turun sanah." Ujar Angga menghentikan lamunan Lubna.

REDUP (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang