Sudah lima bulan lamanya Nafisya terbaring di rumah sakit dan masih setia menutup matanya yang indah itu. Keluarga nya pun setiap hari datang ke rumah sakit, Arsyad juga seperti itu ya walaupun dia menjenguk saat Naufal lagi tidak ada di rumah sakit.
Rifki pun akan pergi ke kantor jika hanya ada meeting penting, jika bukan meeting penting sekretaris nya lah yang menggantikan nya.
Jam menunjukkan pukul 22.45, hanya ada Iriana, Rifki, dan satu laki-laki yang seumuran dengan Arsyad duduk di sofa yang ada di ruangan Nafisya.
"Kapan?" tanya lelaki itu.
"Jika dia sudah sadar" jawab Rifki.
"Oke, kalau begitu saya permisi" pamit lelaki itu.
eunghh
Belum sampai di pintu suara lenguhan membuat lelaki itu menghentikan langkahnya, dia berbalik lalu berjalan ke arah ranjang rumah sakit yang sudah ada Rifki dan Iriana di sisi kanan ranjang dan dia berdiri di sisi kiri ranjang.
Tangan telunjuk Nafisya bergerak dan perlahan-lahan mata indah itu terbuka, dia melihat sekeliling dengan bingung. Dimana dia? pikir Nafisya.
Nafisya menatap kearah Rifki dan Iriana dengan tatapan bingung, Rifki dan Iriana pun bingung kenapa anaknya menatap mereka seperti itu?
"Kalian siapa?"
deg!
Semuanya menegang saat pertanyaan itu keluar dari mulut gadis cantik itu, mereka saling menatap lalu Rifki berlari keluar mencari dokter.
Iriana memberikan air minum kepada Nafisya dan diterima baik oleh Nafisya karena dia sudah sangat haus, dia masih memikirkan siapa mereka semua?
Tak lama kemudian datanglah Rifki dengan dokter perempuan yang bernama Safira, dokter Safira memeriksa keadaan Nafisya.
"Nafisya mengalami amnesia akibat benturan yang sangat keras, tolong jangan paksakan dia untuk mengingat semuanya, bantu dia mengingat nya dengan hal-hal kecil saja dulu." ucap Dokter Safira.
"Baik, terimakasih dok"
"Sama-sama, yasudah kalau begitu saya permisi"
Dokter Safira pun keluar dari ruangan, Iriana pun memperkenalkan kembali diri mereka.
"Nama kamu itu Nafisya Ahkam, dan Bunda sendiri namanya Iriana dan di sebelah bunda itu ayah kamu, Rifki Pramana Ahkam namanya" ucap Iriana dengan lembut.
"Lalu dia siapa?" tanya Nafisya sambil menatap laki-laki yang berdiri disisi kiri ranjang.
"Dia.., suami kamu" ucap Iriana.
"Hah? Sejak kapan aku menikah?" tanya Nafisya.
"2 bulan yang lalu sebelum kamu kecelakaan" ucap Rifki. Sebenarnya dia takut mengungkapkan ini tapi saat ini Nafisya lupa ingatan mungkin ini lebih baik. Walaupun dia tau nanti Nafisya akan marah besar saat mengingat semuanya.
"Namanya siapa?" tanya Nafisya.
"Henandra Aiden Hisyam" ucap Andra.
"Aku ga nanya kamu, aku tanya bunda" kesal Nafisya.
"Tapi kamu menanyakan nama saya" ucap Andra dengan muka datarnya.
"Ngeselin banget sih kamu. bunda aku mau cerai sama dia, boleh?" ucap Nafisya pada Iriana dengan muka polosnya.
Tuk!
"Aduhh" Ringis Nafisya saat Andra menjitak kepalanya, Nafisya menatap Andra dengan sinis, "Parah, KDRT kamu" ketus Nafisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFDAN
Teen FictionNAFISYA AHKAM, gadis cantik yang memiliki sejuta rahasia dan selalu menyembunyikan kesedihannya. Dia salah satu murid disekolah terkenal, dia bukan mostwanted tapi dia sering membanggakan sekolah dengan kepintaran dan keahliannya. HENANDRA AIDAN HI...