Tak terasa mobil BMW milik Zexan telah sampai dikediaman milik Zexan. Ketika sampai, mereka bergegas membereskan barang masing-masing. Setelah selesai dengan kegiatan membereskan barang, Zeka memutuskan untuk bersepeda mengelilingi komplek dan daerah sekitar komplek tersebut.
Saat santai mengayuh sepeda, Zeka bertemu dengan lelaki yang sedang berjalan seorang diri tanpa memakai sandal atau pun sepatu. Ia juga memakai seragam sekolah.
Lelaki tersebut berjalan dengan tergesa sambil memainkan benda pipih ditangannya, handphone. Tanpa pemuda itu sadari ada sebuah batu yang berukuran lumayan besar, kejadian yang tak diinginkan pun terjadi.
Ya benar, pemuda itu tersandung batu dengan aesthetic sampai tersungkur ke jalan di depannya. Zeka melihat kejadian itu, langsung menghampiri pemuda tersebut sambil tertawa tanpa dosa.
"hp nya baik-baik aja kan?," tanya Zeka dengan polosnya.
"sia kalahka nanya keun hp aing, nu labuh nage aing ajig!," kesal pemuda itu.
"mas ngomong pake bahasa apa ya? maaf, soalnya saya kurang mengerti." Tanya Zeka kebingungan
"si gebleg geulis-geulis teu bisa basa Sunda." Gumam pemuda itu dalam hati.
"iya mba, saya ga papa kok, hp nya cuman lecet dikit," sinis pemuda itu.
"oh yaudah, btw mas tak kenal maka tak sayang, jadi biar saling benci kita kenalan aja." Ucap Zeka panjang lebar.
"saling sayang blog! kenalin aing Haikal, panggil aja si ganteng kalem." Ucap Haikal dengan pede nya.
"kenalin juga gue Zeka si cakep tiada tanding," ucap Zeka secara terang-terangan.
"dih pede amat lo, tapi emang cantik sih." Ucap Haikal dengen memelankan ucapan nya diakhir.
"lo punya kaca dirumah? ko ngga ngaca sih," ucap Zeka dengan julidnya.
"gak! kenapa? mau beliin gue kaca?," sewot Haikal.
"engga juga sih cuma nanya," ucap Zeka dengan wajah polos. Iya polos-polos pengen ditampol.
"btw lo kenapa ada dijalanan kayak gini gak sekolah lo? ini juga ga pake alas kaki, gue ramal lo pasti lagi bolos kan lo," ucap Zeka beruntun setelah melihat Haikal dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"mun bener kumaha? maneh rek naon?, lo juga kenapa malah sepedahan? henteu sakola, cantik-cantik kok ngga disekolahin, percuma neng!," julid Haikal.
"wait! asal lo tau ya gue sepedahan ini, itu karena baru sampe di Indonesia, gue baru pindah dari Amerika ke Indonesia." Jelas Zeka kelewat kesal.
"tong sombong oge dong," nyolot Haikal. Karena kesal Haikal langsung pergi tanpa berkata sedikit pun, Zeka yang memperhatikan nya kesal sendiri.
"AWAS YA LO HAIKAL KALO KETEMU, GUE GAMPAR MUKA LO!" Teriak Zeka.
"TEU SIEUN," teriak Haikal tidak mau kalah tanpa menoleh sedikit pun ke arah Zeka.
Zeka memutuskan untuk pulang saja karena mood nya hancur begitu saja, karena ulah Haikal.
***
Keesokan harinya, Zeka sudah siap dengan seragam sekolah barunya. Sejak kemarin Zexan sudah mendaftarkan Zeka ke sekolah yang cukup terkenal di Indonesia sebagai sekolah terfavorit.
Pagi ini Zeka sudah siap memulai masuk sekolah, Zeka akan diantarkan oleh Nichol, karena Zexan belum membelikan transportasi untuk dirinya.
Setelah sarapan dan berpamitan Zeka langsung menghampiri Nichol yang sudah menunggu nya dari tadi.
" Nichol, langsung berangkat aja," ucap Zeka kemudian membuka pintu mobil dibantu oleh Nichol. Setelah Nichol memasuki mobil, Nichol langsung mengendarai mobil tersebut.
Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya sampai di SMA Neo Culture High School. Setelah menurunkan Zeka didepan gerbang sekolah, Nichol kembali melajukan mobilnya.
Kesialan menghampiri Zeka, seperti nya bel masuk sudah berbunyi karena sudah amat sepi.
"mampus lah, udah pada masuk" Ucap Zeka menantap horor gerbang sekolah nya.
Kemudian ia berjalan dengan ragu, tepat saat Zeka sampai didepan gerbang ia melihat Pak satpam dan seorang pemuda, bisa ia yakini bahwa pemuda itu adalah Osis yang sedang berjaga. Ingin putar balik pun sudah tak bisa karena pemuda itu sudah melihatnya.
"heh kamu!," panggil pemuda itu.
"saya?," tanya Zeka sambil menunjuk dirinya sendiri.
"ya iyalah, sini lo!," ucap nya dengan tegas. Kemudian Pak satpam sedikit membuka gerbang supaya Zeka dapat masuk, Zeka pun menghampiri pemuda itu.
"lo telat 19 menit," ucap pemuda itu sambil melirik benda arlojinya.
"maaf kak tapi say-" ucap Zeka terpotong.
"jangan banyak alasan ikut saya!," perintah pemuda itu.
Lantas dengan terpaksa nya Zeka mengikuti langkah jenjang pemuda itu. Saat dilapangan pemuda itu memberhentikan langkah nya, Zeka yang melihat nya pun menabrak punggung tegap pemuda itu.
"ck, jalan liat-liat," decak pemuda itu. Zeka hanya menundukkan kepala.
"sekarang lo lari 5 putaran," ucap pemuda itu.
Zeka yang mendengar nya pun melototkan matanya, "kak saya itu murid baru masa langsung dihukum sih, seharusnya sekarang saya ada diruang kepsek buat nanyain dimana kelas saya," cerocos Zeka.
"lo murid baru aja udah kesiangan, apalagi kalo udah sekolah disini dari lama," julid pemuda itu dengan sinis.
"saya gak terima penolakan, pokok keliling." Ujar pemuda itu.
"apaan gak mau gue, gue kan masih anak baru jadi maklumin lah lagian cuma telat 19 menit doang," sarkas Zeka.
Pemuda itu melihat Zeka dari ujung sepatu sampai kepala dengan lekat, "2 putaran sekarang juga," perintah pemuda itu.
"aduh kak, ga abis-"
"lari atau saya tambah hukuman nya!," ancam pemuda itu.
"maap maap aja nih gue-", lagi-lagi ucapan Zeka terpotong.
"3 putaran," ujar pemuda itu dengan tegas.
"oke, fine." Final Zeka mengalah, setelah mengucapkan itu Zeka berlari mengelilingi lapang besar itu.
Saat sedang berlari mengelilingi lapangan, tanpa Zeka sadari si pemuda itu sedang memperhatikan Zeka sembari menahan senyumnya dengan tangan dimasukkan ke celana nya.
"lucu," gumam si pemuda tersebut.
***
Jangan lupa buat vote and komen nya ya ges ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEKA (Hiatus)
Fiksi RemajaSeorang gadis pindahan dari negeri Paman Sam, ia di haruskan kembali ke tanah air karena ayahnya. Katanya ada sesuatu yang harus gadis ini lakukan di tanah kelahirannya tersebut, ia di pindahkan ke SMA Neo Culture High School. Hari pertama masuk se...