After The Rain
Episode 1
"Zasshhhhhhhhhh", suara hujan turun.
Pagi ini hujan deras turun membasahi tanah, seorang wanita cantik yang sedang berjalan langsung berlari menuju halte bus untuk berteduh. Awan yang mendung sejak subuh tadi, tidak membohongi suasana yang terjadi saat ini.
"Ah, untung gak basah kuyup, wufhhh", ujar wanita itu sambil menyeka air yang membasahi wajahnya.
Dengan menenteng sebuah plastik besar dengan isi barang-barang dapur ia menunggu di halte bus tersebut. Seorang diri wanita itu menunggu hujan yang tak memberi kepastian ini. Rintikan air yang tak kan pernah kita ketahui kapan akan berhenti. Beberapa menit berlalu, masih saja tak ada tanda bahwa hujan tersebut akan berhenti. Dentuman suara gemuruh mulai bermunculan, dan membuat wajah wanita itu menjadi sedikit panik. Ia duduk di kursi halte sambil memeluk erat tangannya. Kemudian ia mengusap-usap tangannya supaya tidak kedinginan.
"Grrrrrrr, Grrrr", suara gemuruh.
"Sampai kapan aku harus nunggu disini, hufhhh?", duduk sambil mengusapkan kedua tangannya.
Tiga puluh menit berlalu, hujanpun mulai reda dan tampak senyuman muncul di wajah wanita itu. Ia langsung berdiri sambil memegang plastik tentengannya dan mulai berjalan walau hujan belum berhenti sepenuhnya.
"Udah reda, thank GOD", berdiri dan mulai berjalan.
"Hah, pelangi, udah lama banget gak liat pelangi", ujar wanita itu sambil tersenyum bahagia.
Hidup ini bisa dibilang sama seperti hujan, terkadang pelangi muncul sesudahnya, dan terkadang pula tidak muncul. Kita tidak pernah tau kapan kesedihan akan datang, dan kita tak akan pernah tau, akankah ada kebahagian setelahnya atau malah menjadi kesedihan yang berlarut. Hujan melambangkan perjalanan hidup kita, hal-hal berat, serta kesedihan yang harus kita hadapi. Dan pelangi melambangkan kesuksesan serta kebahagian atas pengorbanan yang telah kita lalui.
"Aku akan mendapatkan pelangiku, di kehidupanku haruslah ada pelangi setelah hujan, bagaimanapun caranya", ucap wanita itu dalam hati.
"Kretek", membuka pintu rumah.
"Laksmi, kenapa lama banget, kamu gak bawa payung kah?", ujar seorang pria yang sedang berbaring di sofa sambil bermain game yang tinggal bersama wanita yang bernama Laksmi itu.
"Ya, Antonia", sahut Laksmi dengan nada yang datar.
"Kau marah? Udahlah jangan kayak anak-anak. Masakin mie dong aku laper! Sekarang ya!!!", ujar seorang pria dengan nama Antonio itu.
"Emang gabisa ya kamu masak sendiri? Aku harus ganti pakaian", sahut Laksmi geram.
"Eitss, tugas utama seorang istri itu melayani suaminya", sahut Antonio.
Laksmi dengan pakaiannya yang lembab pun langsung ke dapur dan memasakan mie untuk Antonio. Terlihat dari cara mereka berbicara nampaknya keluarga mereka sedang tidak baik-baik saja. Wajar saja itu semua terjadi, sebagai seorang suami tampaknya Antonio terlalu seperti anak-anak.
Antonio adalah tetangga Laksmi sejak SMA, orang tua Antonio membantu merawat Laksmi yang sejak kecil hidup dengan ayahnya dan pada saat kelas tiga SMA ia menjadi anak yatim piatu. Laksmi sudah terbiasa hidup mandiri, sebelum ayahnya meninggal saja, ia sudah biasa bekerja paruh waktu untuk mencari uang. Dan menikahi Antonio hanyalah sekedar membalas kebaikan saja. Dulu Laksmi adalah gadis yang ceria, namun setelah suatu tragedi menimpanya, ia menjadi lebih sering termenung dan tidak banyak berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Rain
RomanceHidup ini bisa dibilang sama seperti hujan, terkadang pelangi muncul sesudahnya, dan terkadang pula tidak muncul. Hujan melambangkan perjalanan hidup kita, hal-hal berat, serta kesedihan yang harus kita hadapi. Dan pelangi melambangkan kesuksesan se...