Wanita berambut coklat itu terlihat sedang sibuk memilah-milah baju mana yang sekiranya cocok untuk makan malam. Sejauh ini, ia hanya memiliki beberapa gaun yang menurutnya bagus. Hal itu dikarenakan jika ia jarang sekali ke acara-acara pesta atau semacamnya.
Rin menghela napas, jika Kakashi melihatnya memakai gaun, apa yang akan dia pikirkan?
Rin melirik jam di dinding kamarnya. Pukul enam sore. Satu jam lagi Kakashi akan datang kemari menjemputnya sesuatu janjinya dan ia belum bersiap-siap?
Tok-tok
Rin terkesiap ketika mendengar suara ketukan pintu. Wanita itu segera membukakan pintu kamarnya dan melihat Hanare yang datang. Wanita itu tersenyum.
"Hanare? Ada apa?" Tanya Rin mengerjab, ia nampak bingung.
Wanita yang sudah Rin anggap sebagai teman dekatnya itu tersenyum penuh arti dan masuk begitu saja kedalam kamar Rin. "Kenapa belum siap-siap?"
Sorot mata Rin memandang ke arah lemarinya dengan putus asa. "Aku rasa tidak ada yang cocok."
"Biarkan aku membantumu kalau begitu." Sahut Hanare tersenyum, Rin agak terkejut saat melihat Hanare melawatinya dan memeriksa pakaian-pakaiannya di lemari - Mencarikan baju yang cocok.
Menurut Hanare, Rin mempunyai beberapa baju bagus untuk pergi makan malam dan kenapa wanita itu terlihat bingung?
"Ini ada yang cocok."
Rin menoleh saat melihat tangan wanita itu memperlihatkan sebuah gaun tanpa lengan dan pendeknya di atas lutut. Gaun itu bewarna pink, dan ada pita di bagian belakang.
"Kau bercanda?" Sahut Rin ingin tertawa.
"Ini bagus, Rin." Hanare merentangkan gaun itu dengan kedua tangannya. "Modelnya lucu, dan tidak terlalu berlebihan."
Rin maju dan menyusul Hanare yang sedang berdiri di depan almari. Ia mengambil gaun yang sedang berada dalam genggaman tangan temannya itu lalu merentangkan gaun tersebut didepan dadanya, sambil berkaca menghadap cermin.
"Lumayan sih, tapi.." Wanita itu terlihat ragu. Sejenak matanya kembali menatap ke depan cermin, memperhatikan dirinya sendiri. "... Bukankah agak berlebihan? Seperti akan pergi kencan saja.."
Hanare tiba-tiba tersenyum aneh. Wanita itu mengangkat bahunya lalu kakinya melangkah ke arah kasur. Duduk disana.
"Percayalah, Rin.. kau yang menjadikannya terlalu rumit."
Wanita berambut cokelat itu tak menjawab. Memang daripada pakaiannya yang lain, hanya pilihan Hanare yang menurutnya cocok.
"Baiklah, kalau begitu aku akan berganti baju dulu. Terimakasih sarannya, Hanare.."
Mungkin jika tidak ada Hanare, ia akan kebingungan sendiri bahkan sampai sekarang masih mengobrak-abrik isi lemari. Beberapa menit berlalu hingga Rin selesai dengan persiapannya. Sesuai pilihan Hanare, ia terlihat cantik dengan gaun itu. Kesannya sederhana, tapi tetap terlihat manis.
Wanita itu menatap penampilannya sendiri di cermin. Penampilan yang tidak terlalu berlebihan, menurutnya. Manik Rin menatap tempat tidurnya yang berantakan karena baju-baju berserakan. Dia sudah memilah-milah mana pakaian yang tepat untuk di kenakannya malam ini. Tapi setelah melihat kamarnya berantakan, wanita itu berdecak kesal.
Wanita itu akhirnya menyadari bahwa sikapnya terlalu berlebihan. Kenapa dia harus se-bingung ini? Kakashi sudah berteman dengannya cukup lama bukan?
"Rin.. kenapa seperti mau berkencan saja? Kalau Kakashi tau kau mengira kencan, dia pasti tertawa!" Ucapnya memunguti pakaian-pakaiannya dan melipatnya kembali untuk dikembalikan ke lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love •New
FanfictionDia sudah mencintai wanita itu sejak pertama kali ia melihatnya. Dia membiarkan perasaannya terus bertambah setiap harinya. Tetapi ada saat dimana dia harus melupakan cintanya, membuang perasaan cintanya jauh-jauh.. Meskipun itu hanya sia-sia saja...