D'Arcy meaning: Dark
Selamat Membaca
•
2 minggu kemudian
Rentetan pesan dari ayahnya memaksa pemuda itu harus angkat kaki dari cafetaria yang tengah dia tempati bersama teman-temannya dan membawa dirinya dengan kesal menuju perusahaan sang ayah.
"Kau mau ke mana, Jung?" Salah satu temannya bertanya.
"Pasti menjemput kekasihnya itu." Temannya yang lain menyahut. Tapi, celoteh mereka tak ditanggapi oleh pemuda itu. Dia terus saja berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut dan masuk mobil sport mewahnya.
Adalah Jungkook Jeon, putra tunggal sekaligus pewaris utama salah satu perusahaan media besar di Asia Tenggara. Genggaman tangannya pada kemudi mobil begitu erat, caranya berkendara bak seorang pengemudi profesional. Ya, jangan ragukan itu, Jungkook menyukai kecepatan dan decitan mobil pada aspal. Dia menikmati kesenangan menguji nyali di lintasan balap. Dan saat ini dia begitu santai melewati satu per satu mobil di jalanan agar cepat tiba di perusahaan sang ayah.
Apa lagi kali ini yang hendak dibicarakan pria itu dengannya? Sungguh Jungkook sudah muak dengan tingkah ayahnya. Keluarganya hancur berantakan, karena sang ayah yang terus menerus membahas bekas mantan pacarnya yang sebenarnya berstatus sebagai selingkuhan, karena muncul sebagai orang ketiga di antara hubungan ibu dan ayahnya.
Tatapan Jungkook tegas dari balik kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Obsidiannya memancarkan rasa jengkel yang memuncak kala mobilnya berhenti di depan gedung perusahaan sang ayah dan dia turun, berjalan arogan menapaki setiap pijakan. Sapaan para karyawan di sana tidak dia indahkan dan tanggapi sama sekali, membuat image dirinya terbentuk di mata para karyawan sang ayah adalah seorang pemuda yang sombong. Tapi, Jungkook tidak peduli. Tak ada yang boleh mengomentari dirinya, apalagi menghakimi sikapnya. Lebih baik diam, dan lihat saja pemuda ini bertingkah.
Elevator yang membawa Jungkook berhenti pada lantai di mana ruangan sang ayah berada. Dia buru-buru keluar sembari melepas kacamata hitam yang melindungi matanya dia segera menuju ruang kebesaran sang ayah. Sang sekretaris yang melihat kedatangannya sontak berdiri dan memberi hormat, tapi sekali lagi Jungkook tak acuh dan malah mendorong pintu berdaun dua di hadapannya tanpa mengetuk lebih dulu. Percayalah, dia sudah biasa bersikap menyebalkan dan arogan seperti ini. Sekretaris itu pun sudah hafal betul tingkah putra atasannya ini.
"Aku tidak memiliki banyak waktu, jadi katakan dengan singkat, padat dan jelas." Jungkook berbicara sembari berderap memasuki ruangan ayahnya yang tengah sibuk dengan tumpukan berkas pekerjaannya di atas meja.
Melihat kedatangan putranya, pria berusia 47 tahun itu melepas kacamata yang memperbaiki penglihatannya dan tersenyum menyambut sang putra satu-satunya itu. "Duduk lah sebentar, Jung."
Jungkook yang menahan kesalnya acap kali melihat wajah sang ayah, tapi tak bisa membantah lebih itu akhirnya menurut. Dia mendudukkan dirinya pada kursi di depan ayahnya. Dua tatapan dengan manik yang kontras itu saling beradu.
Jungkook menghela napasnya. "Ada apa? Katakan cepat, apa yang ingin kau katakan!" Entah sejak kapan Jungkook memang tidak lagi memanggil sang ayah dengan sebutan 'ayah' yang seharusnya. Ah, dia ingat, sejak ibunya memutuskan untuk bercerai dengan ayahnya dan memilih pria lain.
Brengsek. Sebenarnya ayah dan ibunya sama saja. Tak ada yang pantas untuk menerima pembelaan Jungkook sebagai seorang anak, bahkan saat ini ibunya telah memiliki keluarga baru dan tampak lebih bahagia. So, korban sesungguhnya dari hancurnya rumah tangga mereka adalah Jungkook sendiri. Sang ayah yang tidak bisa melupakan mantan kekasihnya, dan ibunya yang memilih menikahi pria lain. Naifnya, hak asuh jatuh ke tangan ayahnya, dan Jungkook sedikit bersyukur untuk hal ini, karena dengan tinggal bersama sang ayah, dia tidak kekurangan materi dan fasilitas apa pun. Segala yang dia inginkan dia dapatkan dengan mudah, kecuali keluarga yang utuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'Arcy • Liskook 18+
Fiksi Penggemar⚠️ Tentang Alessa yang hamil di luar nikah dengan pemuda asing akibat obat perangsang yang diberikan temannya. Semesta menutup fakta kehidupan Alessa bertahun-tahun lamanya, tapi takdir malah membukanya. Satu malam kelam menghantui kehidupannya.