▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Perlahan, mata terpejam milik gadis itu terbuka. Bintang sedikit mengernyitkan matanya, menyesuaikannya dengan cahaya lampu yang terasa menyilaukan matanya.
Hingga pada akhirnya, gadis itu dengan sepenuhnya membuka matanya.
Ia terdiam sejenak. Melihat atap langit yang nampak berbeda. Hingga pada akhirnya tangannya terangkat guna meraba keningnya. Kepalanya terasa berat dan pening. Bintang meringis kemudian.
Hampir 5 menit ia terdiam diposisi itu dengan mata yang terpejam. Bintang lantas memutuskan untuk bangkit dengan perlahan.
Semua bagian tubuhnya terasa memberat. Dan ia juga merasakan suhu panas di sekujur tubuhnya.
Setelah berusaha keras untuk terduduk, gadis itu lantas menoleh kesekitar. Melihat ruangan asing ini.
Dan ketika matanya tertuju pada sofa yang letaknya beberapa meter dari ranjang tempatnya terduduk. Ia menemukan seseorang tertidur dengan tanpa mengenakan selimut. Tangannya terlihat menumpu kepalanya dan tangan satu lagi memeluk tubuhnya sendiri.
Bintang terdiam sejenak. Menatap kearah seseorang disana. Tepatnya seorang pria yang sudah rela menolongnya ketika terjebak di dinginnya salju pertama turun.
"Hoseok-ssi..." lirih Bintang.
Gadis itu menggeser tubuhnya. Berniat menuruni ranjang meski nyatanya tubuhnya terasa amat sangat lemas.
Saat kakinya telah menapak dilantai kayu, Bintang tersadar sesuatu dan memperhatikan tubuhnya sendiri yang terbaluti piyama tidur. Pakaian gamisnya telah berganti menjadi piyama tidur.
Bintang kembali terdiam. Nafasnya seketika memburu dan jantungnya seketika berdetak dengan cepat. Mungkinkah? Bintang menggeleng cepat. Tidak. Tidak. Itu tidak mungkin. Bintang berusaha untuk tetap berpikir positif.
Gadis itu pada akhirnya mencoba untuk berdiri. Sedikit oleng, namun beruntungnya ia masih bisa menahan dirinya sendiri. Meski tubuhnya lemas dan kepalanya teramat pusing. Namun, ia hanya ingin memastikan bahwa keadaan pria itu baik baik saja. Tidak seperti dirinya yang jauh dari kata baik.
Tangannya meraih selimut yang tadi menutupi tubuhnya. Membawanya bersamanya dan menghampiri Hoseok yang terbaring di sofa.
Saat jaraknya sudah dekat. Ia memperhatikan wajah pria itu yang nampak damai dalam tidurnya. Posisi tubuhnya miring kekanan yang mana posisi itu mengarah langsung ke posisi ranjangnya.
Ia lantas menutupi tubuh pria itu sampai lehernya. Meski begitu, pria itu bahkan tidak terusik dalam tidurnya. Mungkin karena kelelahan akibat menolongnya semalam. Bintang sedikit menampilkan senyum tipisnya. Bergumam mengucapkan terima kasih, lantas kembali beranjak dan terduduk diranjang. Memperhatikam sekitar dan memperhatikan bagaimana pria itu tertidur.
Matanya menatap kearah jam yang telah menunjukkan pukul 5 pagi. Ia harus melaksanakan sholat Shubuh. Dikamar ini tidak ada kamar mandi.
Bintang kemudian beranjak kembali untuk keluar dari kamar ini. Meninggalkan Hoseok. Ia ingin mengetahui siapa pemilik rumah ini.
Hingga saat dirinya berada diluar. Ia hanya menemukan kekosongan diruang tamu. Namun, samar samar ia mendengar suara benda.
Ia mengikuti arah suara. Hingga dirinya tepat berdiri diambang pintu dapur. Menemukan seorang wanita paruh baya tengah sibuk mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARS [BTS JHOPE] [END]
Spiritual[EPILOG MASIH DALAM PERSIAPAN] BTS JHOPE Fanfiction! [WARNING: Dibumbui sedikit kisah romansa islami. Tidak memfokuskan pada hal agama, karna author tidak pandai dalam hal seperti itu.] Tentang sang Matahari yang mencoba menggapai Bintangnya... dan...