Halo guys, maaf atas keterlambatannya (lagi) 🙇♂️
Semoga part ini tidak mengecewakan 🥲👍WARNING ADULT CONTENT
Pertemuan tadi benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam bagi diri mereka masing-masing. Kata-kata Feni terngiang di benak mereka, menimbulkan gejolak dalam hati.
Anin yang membenarkan dalam hati semua kata-kata Feni. Meskipun awalnya dia menyangkal bahwa dirinya kesepian dan butuh tempat untuk saling mencurahkan kasih sayang, karena bagaimanapun dia adalah wanita dewasa. Tapi disisi lain dia tak ingin mengkhianati perasaannya kepada suaminya, jadi solusi yang diberikan oleh Feni bisa jadi jalan keluarnya. Lagipula jujur saja dia merasa berdebar akan bayangan petualangan yang akan dilakukannya. Belum lagi taruhan yang begitu besar. Saham INS Corp bukanlah sesuatu yang bisa ditolak begitu saja bukan?
Feni, sebagai sang pencetus ide tapi sebenarnya sama sekali tidak memiliki persiapan. Bahkan ide itu terlintas begitu saja secara spontan. Sekarang dia pusing sendiri, karena walaupun terlihat friendly dan bisa berbaur di lingkungan apa saja, sebenarnya dia orang yang sulit percaya pada orang lain. Dan mencari sugar baby adalah hal terakhir dalam list gilanya. Tapi bukan Feni namanya jika mundur dari tantangan yang dia buat sendiri. Dia juga tidak akan rela melepas semua saham INS Corp miliknya, jika sampai dia gagal membawa sugar baby di pertemuan selanjutnya 3 bulan lagi.
Sisca bisa saja mundur dari permainan Feni kali ini, tapi entah mengapa saat mendengar penjelasan Feni yang menyudutkannya tadi, sebuah nama muncul di benaknya. Walaupun tidak ingin mengakuinya, tapi justru nama itulah yang memenuhi hati dan fikirannya belakangan ini. Maka untuk memastikannya, dia memilih untuk mengikuti permainan ini.
Shani sendiri tidak biasanya impulsif seperti ini. Entah karena pengaruh alkohol atau memang dia benci kekalahan dan dibilang pengecut, dia menyetujui permainan Feni. Tapi bukan Shani jika tidak menyiapkan langkah-langkah dalam situasi terdesak sekalipun. Shani yang ambisius tapi juga berkepala dingin, selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Di kepalanya sudah tersusun beberapa nama dan rencana saat menyetujui permainan ini. Tapi kita lihat saja nanti bagaimana eksekusinya, apakah sesuai ekspektasinya atau tidak. Baginya ini adalah perjudian dengan resiko yang besar. Makanya jauh di lubuk hatinya dia menikmatinya. Sudah lama juga dia tidak pernah merasakan sensasi ini. Karena biasanya semua tender yang ditanganinya selalu berakhir sempurna sesuai prediksinya. Sedangkan permainan ini terlalu banyak variabel yang tidak terduga.
Disisi lain, Gracia justru mengkhawatirkan Shani dan sahabat-sahabatnya yang lain. Dia malah belum kepikiran akan melakukan apa. Padahal jika saham INS Corp yang dimilikinya terlepas akan cukup berpengaruh terhadap kelangsungan yayasannya. Tapi begitulah Gracia, selalu menempatkan orang lain diatas kepentingannya sendiri. Sifatnya yang seperti inilah yang membuatnya dulu dan mungkin hingga sekarang dicintai oleh sahabat-sahabatnya. Bahkan jika mereka semua mau jujur, pasti mereka pernah memiliki crush ke Gracia. Karena Gracia muda yang tomboy tapi baik hati dan perhatian adalah crush sejuta umat di sekolahnya dulu.
Setelah pertemuan tadi, Gracia dan Shani memutuskan untuk pulang. Sedari tadi mereka lebih banyak diam. Bahkan dalam perjalanan pulang, Gracia dan Shani tidak banyak berbicara. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Christy yang peka akan hal itu memilih untuk menunggu waktu yang tepat untuk bertanya. Sementara itu dia kini sedang bersandar di bahu Gracia dan memeluk lengan mamah kesayangannya itu. Gracia pun dengan lembut mengusap pipi dan dagunya penuh kasih sayang. Christy yang diperlakukan seperti itu jadi mengantuk dan tertidur dengan tenang.
"Ci Shani yakin?" Tanya Gracia setelah memastikan Christy tertidur lelah.
Shani tidak langsung menjawab dan hanya menatap lembut mata lawan bicarakan itu dengan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISAN 🔞
FanfictionAnin, Feni, Gracia, Shani dan Sisca adalah sahabat dari sejak mereka sekolah. Sekarang mereka sudah berkeluarga dan mapan di bidangnya masing-masing. Meskipun terlihat bahagia tapi sebenarnya mereka merasa kesepian dan hambar di kehidupan percintaan...