14. Panti Asuhan?

151 14 5
                                    

Happy Reading!!

***

"Adik anda tidak apa apa, hanya saja...

Bagian belakang kepalanya terdapat memar tapi tidak terlalu parah, namun tetap harus dirawat inap agar mendapat perawatan yang intensif" Jelas dokter tersebut.

"Yang bener dong kalau jadi dokter. Itu bayi jatuh loh bu, masa cuma memar sih!?" Gerak Arcelyn memegang kedua bahu Dokter Widyanti.

"T-tapi memang hanya memar dan tidak terlalu parah"

"Yang bener.. itu jatuhnya lumayan tinggi dokk, kalau ada sesuatu terjadi sama rey.. gue obrak abrik isi rumah sakit ini" Ujar Arcelyn dengan nada pelan di akhir yang hanya didengar oleh Dokter Widyanti.

"Kami sudah boleh masuk kan dok??" Tanya Riyan yang berdiri di belakang Arcelyn.

"Boleh, hanya saja jangan terlalu ramai. Reyhan butuh istirahat" Peringat Dokter Widyanti diangguki mereka semua.

"Tapi biarkan Reyhan dipindahkan ke ruang rawat dulu baru kalian bisa menjenguknya" Mereka yang disana kembali mengaggukkan kepalanya mendengar penuturan Dokter tersebut.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu"

Dokter Widyawati meninggalkan mereka yang masih berkerumun didepan ruang UGD dengan badan yang sedikit merinding karna suara pelan dan terkesan berat milik Arcelyn tadi.

Mereka kemudian duduk tak jauh dari Ruang UGD sembari menunggu Reyhan keluar untuk dipindahkan.

"Kalian pulang dulu deh, biar gue disini sama celyn" Ujar Farhan pada mereka yang berada di sana.

"Lo ngga pulang? Lo ngapain disini?" Tanya Andri.

"Biar gue yang nemenin Celyn sama Reyhan disini"

Andri yang mendengar itu sedikit melebarkan matanya lalu menatap Farhan tajam.

"Gue papanya." Ujar Andri menekan nata terakhirnya.

Mereka yang berada disana membelalakkan matanya menatap Andri tak percaya, kecuali tania yang sudah menahan tawanya yang siap meledak kapan saja.

"JADI LO YANG BUANG REYHAN!? IYA!?" Pekik Jeje membuat pasien lain yang berlalu lalang memperhatikan mereka.

"Parah lo ndri, lo kok tega banget buang bayi selucu Reyhan" Liora menimpali ucapan Jeje yang diangguki mereka semua.

Andri yang merasa terpojokkan gelagapan sendiri karna membuat yang lain salah faham atas ucapannya barusan.

"Eng-enggakk, gue pacarnya Arcelyn sekarang" Jawab Andri membuat yang berada disana melebarkan matanya.

"LO SERIUS PACARAN SAMA CECE YANG NGGAK TERLALU CANTIK INI!?" Pekik Jeje sembari menunjuk Arcelyn.

Arcelyn yang mendengar perkataan Jeje ikut melebarkan matanya.

Plak

"Mulut lo!" Desis Arcelyn setelah menggeplak bahu Jeje.

"Peace ce.." Jeje tertawa pelan sembari menunjukkan 2 jarinya (✌️)

"Lagian kita ngga pacaran ya! Sejak kapan kita pacaran?" Tanya Arcelyn dituju kepada Andri membuat tatapan mereka terfokus pada Andri.

"Kan lo sendiri yang bilang gue jadi papanya Reyhan"

"Gue bilangnya papa buat Reyhan, bukan pacar buat gue"

"Ya udah sekarang aja pacarannya" Ujar Andri dengan entengnya membuat mereka menatapnya shock.

YOUNG MOM Arcelyn [ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang