KOS #18

370 11 3
                                    

Author pov

Louise sekarang lebih sering berkunjung disaat menjelang malam hari, hampir setiap hari ia membawa benda-benda menakjubkan dari dunianya mulai dari bunga yang langka hingga hewan peliharaan lucu dari dunia fairypun tak luput Louise hadiahkan untuk Anna.
Karena melihat sesuatu yang baru dan aneh Silviapun keheranan dari mana datangnya semua itu, hingga Anna menjelaskan dengan ala kadarnya namun masuk akal akhirnya Silvia mengijinkan Anna merawat serta memeliharanya.

Malam harinya seperti biasa Pak Made satpam komplek berkeliling untuk jaga karena waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam lebih seperempat.
Ia mengelilingi komplek dari jalan mawar hingga jalan melati.
Kini tiba saatnya menuju komplek perumahan Anna berada di jalan kamboja ia menelusuri sudut demi sudut komplek tersebut guna memastikan aman dari penjahat, setelah memastikan Aman Made pun berbalik arah ingin menuju jalan dahlia tepat disaat menoleh kerumah Anna, Made melihat dengan jelas ekor monster ular tengah bergelantungan dibalkon kamar "Uuu_____ularrrr mon__monsterrrrrrr! Teriak Made kalang kabut dan berlari terbirit-birit meninggalkan jalan kamboja.

Made tiba diposko satpam dengan tergagap-gagap karena deru nafasnya yang masih belum stabil.
Setelah sepersekian menit ia pun memberitahu kepada temannya tentang apa yang baru saja dilihatnya.

"Kamu yang benar Made?" Tanya Indra memastikan.
"Aku serius, guede banget, untung aja lihat ekornya coba kalau kepalanya bisa mati berdiri aku," cicit Made masih sedikit gemeteran.
"Dimana lokasi persisnya?" Seru Indra lagi.
"Dirumah Anna, apa mungkin Anna berubah jadi siluman," tebak Made asal.
"Huss kalau ngomong disaring dulu napa, ga mungkin lah jadi siluman, mungkin kamu halu saja kebanyakan nonton film," sanggah Indra.
"Enak saja, lalu apa donk?" Kepo Made.
"Kita kerumah Pak Arman sekarang untuk memastikan," saran Indra, Madepun mengiyakan ajakan Indra.
"Tapi Ndra, ini udah malam apa tidak mengganggu," keluh Made.
"Iya juga sih, kalau gitu kita patroli ulang saja kesana, kalau dirumah Pak Arman aman kemungkinan kamu beneran halu," cicit Indra.
"Ayook siapa takut," seru Made.

Setibanya dijalan kamboja Indra dan Made berpatroli seperti biasa agar para warga tidah mencurigai mereka bahwa sedang mengintai kediaman Arman.
"Sepertinya Aman Made," ujar Indra.
"Bisa dibilang begitu," ucap Made sembari celingak celinguk.
"Kalau begitu kita balik saja, besok tepat jam sepuluh kita patroli duluan kesini, mungkin saja memang kamu beneran lihat, dan ular itu berhasil kabur," papar Indra.
"Seandainya kabur pasti ketahuan oleh warga, wong badannya guede banget, pohon kelapa aja kalah sama itu monster," kilah Made.
"Kalau siluman kemungkinan besar iya, bisa ngilang," ucap Indra.
"Nah itu, besok kalau Anna berangkat sekolah aku pancing deh biar tahu kebenarannya," cicit Made.
"Sip, atur saja nanti aku minta bantuan yang lain jika memang itu monster beneran ada," titah Indra.
Merekapun bertolak kembali keposko satpam.

Keesokan harinya Anna seperti biasa bersiap menuju sekolah dengan membawa setumpukan buku ditangannya. Louise yang melihat Anna kerepotan hendak membawakannya kebawah.
"Eit, mau ngapain El?" Tanya Anna melihat jemari Louise yang terulur.
"Bantu bawain kebawah, apalagi," jawab Louise cuek.
"Kalau kamu bawa buku aku kebawah, yang ada Mama Papa bisa marah besar, aku masukin cowok kekamar," jelas Anna sewot.
"Hehehe iya juga, aku lupa sayang, kalau begitu aku kembalikan saja, kamu yang rajin sekolahnya, sampai ketemu malam nanti," kelakar Louise seraya mengecup bibir mungil Anna sebelum menghilang kebalkon.
"Hati-hati El," cicit Anna.

Anna berangkat sekolah diantar oleh Arman padahal mobil Nathan sudah terparkir didepan rumah Anna.
Dengan perdebatan yang cukup alot akhirnya Nathan menyerah dan pergi dengan perasaan kecewa.

"Anna, sebaiknya ada kalanya kamu mau diantar oleh Nathan," tutur Arman.
"Ogah, kan Papa sendiri yang bilang kalau aku bakal diantar jemput sama Papa," elak Anna.
"Sesekali aja Anna, bisa?" Tanya Arman lirih.
"Iya, tapi kalau lagi mood ya," titah Anna.
"Tidak masalah," ujar Arman dan mulai menyalakan mobilnya.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang