3

2.7K 229 45
                                    

Jimin berdiri dan bersiap mengambil sesuatu untuk memukul orang yang ada di depan nya itu walaupun sekujur tubuhnya sudah merasa tidak mampu lagi meski untuk mengayunkan benda yang ada di tangan nya

Seluruh tubuh Jimin terasa seperti kesemutan dan begetar hebat, bukan hal yang mudah bagi seorang yang trauma berat untuk berurusan dengan hal seperti ini seorang diri

"Heii tenangkan dirimu aku tidak akan menyakiti mu" Suara itu terus berusaha mendekati Jimin





Mata Jimin menyipit berusaha melihat objek yang sedang berbicara dengan nya, jujur saja pandangan mata nya masih sedikit kabur saat dia terbangun dari pingsan nya

"Siapa kau? bagaimana bisa kau ada disini? " Jimin terus menanyakan hal hal tersebut dan tetap dalam posisi siap sigap

"Aku ingin berbicara dengan mu" Ucapnya dengan suara lembut

Orang itu mendekati Jimin dan setelah beberapa detik Jimin dapat melihat tubuh tinggi dengan balutan kaos berlengan pendek berwarna hitam sedang menghadap ke arah nya sambil membawa secangkit teh

"Mari kita bicara" Suara itu sangat jelas masuk ke pendengaran Jimin

Jimin melangkah di belakang laki laki yang tampak masih muda itu dan duduk di depan laki laki itu sambil terus berjaga-jaga takut laki laki itu tiba tiba menodongkan benda benda tajam ke arah nya, atau bahkan lebih dari itu, karena dari yang Jimin dengar di berita sedang banyak serangan langsung dari perampok

"Maafkan aku membuatmu takut Jimin, aku tidak bermaksud membuatmu takut" Ucap laki laki itu dengan netra mata yang menatap Jimin dari atas sampai bawah

"Apa mau mu? Aku tidak suka ada tamu di rumah ku apalagi di jam istirahat ku seperti ini" Ucap Jimin dengan nada dingin

"Ahhhh itu maafkan aku sekali lagi sudah lancang padamu aku hanya_____"

"Hentikan basa basi ini dan katakan saja apa maksud kedatangan mu kesini dan menerobos paksa masuk"

Tak menjawab ucapan Jimin lantas laki laki berkulit Tan itu justru tertawa pelan mendengar ucapan Jimin, matanya terus menatap lembut ke arah Jimin, seolah dia memang mengenal baik Jimin atau bahkan dia memang sudah kenal Jimin

Laki laki itu tersenyum sekali lagi lalu menghela nafas panjang

"Maafkan aku baru saja menemui mu, ada beberapa yang harus ku urus, jadi aku baru bisa sekarang menemui mu, aku sungguh minta maaf" Suara terdengar semakin familiar di telinga Jimin




Jimin memilih diam dan terus memperhatikan arah pembicaraan laki laki yang entah darimana asalnya ini, menerobos masuk kerumah nya dan berbicara layak nya sudah tahu tentang nya

"Ahhh iya maafkan aku, kau pasti sedang kebingungan, perkenalkan namaku Kim NamJoon, aku datang kesini untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya padamu dan juga aku ingin bertanggung jawab atas semua yang ku lakukan 5 bulan yang lalu padamu"




Hening....

Jimin masih dalam posisi tegak mendengarkan laki laki yang mengaku bernama NamJoon ini

"Aku tidak sadar sudah melakukan kesalahan besar malam itu padamu, aku sungguh minta maaf padamu atas perlakuan ku, aku melakukan nya diluar kehendak ku, aku saat itu sedang mabuk berat karena masalah besar menimpaku"



Jimin menatap tajam wajah NamJoon sangat tajam seolah tidak percaya apa yang baru saja dia dengar

"Lalu aku? Apa kau pernah berpikir apa yang kau lakukan berdampak besar juga pada hidupku? "

PREGNANT || KM || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang