chapter dua belas - HBL

1.7K 146 2
                                    

Happy Reading. 70 vote lanjut bisa yok bisa!

-----------------------------------------------------------

"Pagi Bun, Yah, Bang." Sapa Christian sambil menuruni satu persatu anak tangga dengan menyandangkan tas.

"Pagi juga."

"Sarapan dulu dek biar bisa minum obat." Ucap Shani.

"Aku makan di kantin aja Bun, mau jemput Chika." Jawab Christian sambil memakai sepatu.

"Makan dikit aja dulu, nih makan." Ujar Gracio sambil menyodorkan satu potong roti selai coklat.

"Sini sambil duduk." Lanjut Gracio.

"Itu plester di muka kamu makin banyak aja, perasaan luka pas Ayah mukul kamu gak sebanyak itu." Ucap Shani sambil memperhatikan luka yang ada di muka Christian.

"E-e itu semalem a-aku ajak si miko ke kamar, terus a-aku gangguin, j-jadinya di cakar." Bohong Christian sambil menatap Rizee, berharap Rizee membantunya menjelaskan.

"Iya, abang yang obatin semalem." Ucap Rizee, yang membuat Christian bernafas lega.

"Ohh gitu." Ujar Shani.

"Obatnya udah ada dek? Gak dimakan sekarang aja?" Tanya Shani.

"Nanti aja Bun disekolah, biasanya gitu."

"Pergi dulu Bun." Ucap Christian sambil mencium pipi Shani.

"Ayah gak dicium?" Tanya Gracio, dan Christian segera mencium Ayahnya itu.

"Gue?" Tanya Rizee sambil menyodorkan pipinya.

"Ogah."

"Bye.." Bilang Christian dan keluar dari rumah. Rizee hanya memasang muka cemberut yang membuat Gracio dan Shani tertawa.

**

"Permisi pak, Chika nya ada?" Tanya Christian kepada satpam rumah kekasihnya itu.

"Ada Den Chris, sebentar ya saya panggilkan dulu." Jawab satpam rumah Chika, yang dijawab Christian dengan anggukan.

"Hai, udah lama ya nunggunya?" Sapa Chika.

"Engga kok, sini pakai dulu helmnya." Jawab Christian sambil memakaikan Chika helm.

"Oh iya, aku buatin kamu bekal loh. Tadaa..." Bilang Chika sambil menyodorkan satu kotak bekal berwarna pink.

"Haha kotaknya kok warna pink." Tanya Christian dengan tawa.

"Soalnya aku cuma punya yang itu, yang satunya ilang pas kamu balikin dulu." Jawab Chika.

"Gapapa, dari wanginya aja wangi banget, pasti enak."

"Emangnya kecium?"

"Engga sih, tapi apapun yang lo buat pasti enak."

"Gombal."

"Gak percaya, yaudah yuk naik, nanti telat."

Dari tadi Christian sadari Chika memperhatikan dirinya terus menerus dari kaca spion.

"Kenapa, dari tadi liatin gue mulu?" Tanya Christian.

"Plester kamu makin banyak aja." Jawab Chika.

Hate Be Love [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang