34 || Tigapuluh Empat

11.8K 1.1K 418
                                    

Sorry for typo

Kalau komennya rame kek pasar malem, nanti aku double up :)

••••

"Lo tau tempat gak sih! Ini mainan sampah lo ngehadang jalan gue anak setan!"

"Gak tau malu banget, lo tuh cuma anak haram yang gak guna di pungut keluarga ini, gak usah seenaknya!"

"Ma..af hiks... hiks..."

"Diam lo!"

"Jangan ada yang ngadu tentang hal ini, atau kalian bakal habis di tangan gue!"

Brukk!

Suara jatuh itu dapat dipastikan bahwa itu adalah Hesa yang didorong Mariel. Membuat Jeffran membulatkan matanya karena terkejut. Ini juga ke sekian kalinya Sehran mendengar rekaman yang berasal dari gelang hitam milik Hesa dan juga CCTV mansion yang menyorot jelas bagaimana kejadian tersebut terjadi.

"Buktinya sudah ada, kau tinggal pilih. Mau kau yang mendisiplinkan sendiri putramu, atau aku yang turun tangan?"tanya Sehran dengan nada dingin dan terdengar tajam.

Dua pria yang merupakan Kakak beradik itu berada di ruang kerja Sehran. Pria itu menyuruh adik selisih 3 tahun itu datang ke perusahaan nya untuk membicarakan hal yang menimpa Hesa.

Tidak ada Yuzar ataupun yang lainnya, hanya mereka berdua di ruangan ber-AC tersebut. Wajah Sehran tak bisa di katakan santai, raut datar serta tatapan menghunus itu sudah terpatri sejak kedatangan Jeffran. Membuat Jeffran yang tak pernah mendapat tatapan seseram itu terkejut dan merasa tegang.

Cukup lama Jeffran diam setelah mendengar pertanyaan Sehran, "Aku akan bicara pada Mariel saat dia pulang kuliah nanti, Maa-

"Aku tidak memintamu bicara padanya! Aku memintamu mendisiplinkan nya Jeffran.."desis Sehran dengan suara yang sangat dalam, membuat Jeffran bungkam.

"Kau tak tau bagaimana cara mendisiplinkannya? Maka biarkan aku yang bertindak sebelum putra kebanggaan mu itu semakin merusak mental putra bungsuku!"sergah Sehran, rahangnya mengeras dengan tangan terkepal menampakan buku jari yang memutih.

"Butuh waktu lama agar aku membuat Hesa melupakan kata-kata keji yang tertanam di ingatan nya. Tapi kau dengar kan? Putramu menghancurkan usahaku dengan kalimat yang seperti tidak berpendidikan itu!"

"Percuma kau beri dia pendidikan yang mahal dan berkelas, mulutnya terlalu sampah! Rasanya aku ingin menghancurkan mulut itu sampai tak mampu lagi berbicara,"Jeffran menatap Sehran dengan sendu.

"Maafkan putraku Kak, aku akan beri dia perhitungan setelah ini. Aku berjanji dia tak akan mengulangi ini lagi,"ucap Jeffran dengan penuh sesal.

"Jika seujung kuku ia membuat putraku terluka, bahkan jika setitik air mata mengalir dari mata putraku karena ulah putra sulung mu, akan ku beritahu bagaimana cara mendisiplinkannya dengan baik di depan mata mu, Jeffran..."kilat marah di mata Sehran sangat terlihat jelas membuat Jeffran tertegun.

Putra sulung Alton tersebut beranjak dengan aura keagungan dan pergi meninggalkan adiknya tanpa berkata-kata lagi.

【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang