Keren-keren chapter kemarin itu ramai banget, aku senang lihatnya. Semoga chapter ini juga ramai yaa 🤍🤍
Yang kangen sama Adel Sakti acungkan tangan ✋
Spam komen boleh?
Bantu koreksi kalau ada typo
Happy Reading Guys ❤️
***
Jericho membawa Adel ke taman yang tidak terlalu jauh dari perumahan tempat mereka tinggal. Adel tampak senang, apa lagi di taman tersebut banyak anak-anak kecil bermain ditemani oleh orang tua mereka yang juga sedang menikmati suasana sore hari ini.
Adel lebih dulu keluar dari mobil ketika Jericho hendak membukakannya pintu mobil.
"Aku bisa sendiri kok, Jer." Adel tersenyum membuat Jericho terkekeh.
"Yuk kita ke sana, cari tempat duduk yang nyaman. Kalau berdiri terus kasihan nanti si kembar kecapekan," ujar Jericho sambil memberikan jalan untuk Adel, agar wanita itu berjalan lebih dulu.
Adel cukup senang karena keadaan calon anak-anaknya selalu diperhatikan oleh orang-orang, kecuali Sakti. Tampaknya Sakti masih belum menerima calon anak-anaknya itu, tapi ia yakin suatu hari nanti Sakti pasti akan menerima anak-anaknya atau bahkan juga menerimanya.
Keduanya mendapatkan sebuah kursi kayu yang berada di bawah pohon yang cukup rindang. Adel sengaja duduk lebih tepi karena bagaimana pun rasanya tidak etis sekali jika duduk berdekatan dengan seorang pria sementara ia sudah bersuami, meski pria tersebut sepupu dari suaminya.
"Anak kecilnya lucu-lucu banget ya, Jer?" ucap Adel dengan pandangan tertuju pada anak-anak yang sedang bermain di tengah-tengah taman.
Jericho melirik Adel dan segera menyahut. "Iya, gue lihatnya jadi gemas sendiri. Btw pasti kalau anak-anak lo dan Sakti udah lahir pasti mereka juga bakalan lucu-lucu, soalnya ibunya juga lucu banget beda sama bapaknya yang galaknya minta tampol!"
Adel menoleh dan terkekeh geli melihat bagaimana mimik wajah Jericho saat mendeskripsikan Sakti yang galak.
"Oh ya, kalau Sakti galak atau berbuat kasar sama lo bilang sama gue ya, Del? Gue cuma nggak mau aja dia sakiti lo, tahu sendiri gimana sikap Sakti. Kalau sampai dia berani nyakitin lo, gue pasti bakal langsung kasih dia pelajaran," ujar Jericho dengan sungguh-sungguh.
Upaya untuk melindungi Adel bukan karena ia menyukai gadis itu, tapi karena ia tidak suka saja melihat seorang wanita dilukai oleh pria. Apa lagi suami kepada istrinya. Ditambah Adel sedang mengandung sekarang, pasti akan tersiksa sekali jika Sakti selalu mengasari gadis itu.
Adel pun hanya mengangguk saja. Jujur ia mungkin akan memilih diam saja jika benar Sakti berbuat kasar padanya, karena bagaimana pun itu termasuk urusan rumah tangganya dan orang lain tidak perlu ikut campur, apa lagi sampai membuat hubungan Sakti dan Jericho semakin merenggang. Ia malah berharap bahwa Sakti dan Jericho bisa akur dan damai sebelum anak-anaknya lahir.
Keduanya terhanyut dalam pemandangan yang ada di depan mereka, bagaimana anak-anak bermain dengan teman sebaya mereka, para orang tua yang sedang bersenda gurau, lalu pemandangan langit sore yang begitu indah.
"Jer, wah beneran lo ternyata?"
Keduanya menoleh dan mendapati Hans yang entah berantah dari mana. Jericho lebih dulu berdiri dan berbalik menghadap Hans, lalu disusul dengan Adel.
"Lo kok bisa di Sina, Hans?" tanya Jericho setelah melakukan pelukan singkat pada Hans, yang masih belum menyadari kehadiran Adel.
"Gue lagi beli seblak tuh di situ, terus gue nggak sengaja lihat ke arah lo, awalnya gue merasa bahwa cuma orang mirip kayak lo tapi gue penasaran makanya gue samperin, ternyata benar lo," ujar Hans diiringi gelak tawa. Ia memang sedang membeli seblak yang letak kedainya tidak jauh dari taman tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Result Of Mistake
Fiksi UmumSama-sama berusia muda, sama-sama masih ingin merasakan kebebasan namun karena satu kecerobohan yang diperbuat semua berubah dalam sekejap. Menjalin sebuah ikatan dengan cara terpaksa merupakan mimpi buruk bagi keduanya. Bersama tanpa cinta seperti...