1.

338 34 0
                                    

•Happy Reading•


•••


Di tengah keramaian, siapa yang menyangka jika ada seorang anggota pasukan rahasia yang sedang berada di antara mereka? Jansa, pemuda itu berjalan keluar dari sebuah toko buku dengan langkah lebarnya. Ia nampak sedang terburu-buru. Jansa memegang telinganya, lebih tepatnya menyalakan alat komunikasi khusus milik mereka.

"Kalian sekarang ada dimana?" Tanya Jansa to the poin

"Gw lagi di rumah. Yang lain ga tau kemana" tak perlu menunggu lama, Jayden langsung menjawab pertanyaan Jansa

"Sisanya main basket di lapangan. Kecuali Kak Saga, dia lagi pergi sama pacarnya" sahut Riki

"Gw otw pulang. Kenapa?" Tanya Saga

"Ke markas pusat sekarang. Ada misi penting" ucap Jansa

"Lagi? Gw baru aja mau istirahat" sungut Sean

Jansa mematikan alat komunikasinya, mencari bus yang akan menuju ke markas pusat. Dengan teknologi yang canggih, Ia bisa saja menghilang atau berteleportasi ke markas. Tapi, Jansa tidak ingin menarik perhatian banyak orang. Sangat berbahaya jika orang-orang mengetahui identitas aslinya.

10 menit berlalu, Jansa turun di depan sebuah museum. Ia berjalan masuk sambil melihat-lihat sekeliling, seolah Ia hanya pelajar biasa yang hendak belajar di museum.

"Kak Jansa!" Panggil seseorang

Jansa menoleh, ternyata yang lain sudah tiba lebih dahulu. Jansa berjalan menghampiri mereka, dengan senyum tipis di wajahnya.

"Sorry telat" ucap Jansa

"Santai aelah, kita juga belum lama datang kok" sahut Jayden

Ketujuh pemuda tadi berjalan menuju salah satu ruangan, menemui petugas yang sudah mengetahui identitas mereka, sebelum akhirnya di bawa menuju sebuah ruangan rahasia. Ruangan itu tidak di awasi oleh cctv, di balik sebuah lukisan, terdapat sebuah ruangan rahasia yang memiliki keamanan ketat. Akses masuknya terbatas, hanya orang tertentu yang dapat masuk kesana.

"Maaf jika Aku merusak hari libur kalian" layar hologram menyala, siluet Pak Kim tampak di layar hologram.

"Tidak masalah" jawab Sean dengan senyuman

Januar menatap Sean malas, padahal tadi Ia yang bersungut-sungut untuk datang.

"Langsung ke intinya saja" ucap Pak Kim 

"Di sebelah Utara kota, ada sebuah pabrik kosong yang nanti malam akan di gunakan sebagai tempat transaksi narkoba. Gagalkan transaksi itu! Kalian boleh membunuh mereka semua kecuali sang ketua" tegas Pak Kim

Mereka bertujuh serempak mengangguk

"Ada ciri-ciri khusus?" Tanya Jansa

"Ia memiliki codet di wajahnya" jawab Pak Kim

"Dia istimewa?" Tanya Jayden dengan sebelah alis yang terangkat

"Dia memiliki hubungan dengan red moon" ucap Pak Kim dengan nada serius

Ketujuh pemuda yang sedari tadi memperhatikan layar hologram melotot kaget. Red moon. Organisasi misterius yang berambisi untuk menguasai dunia. Sudah lebih dari 1 tahun nama mereka tidak terdengar, semenjak kematian anak dari ketua mereka yang dibunuh oleh Enhypen. Semenjak saat itu, Red moon belum terdengar lagi kabarnya.

Red moon adalah lawan terberat bagi Enhypen. Kejadian 1 tahun lalu juga sangat membekas di benak mereka. Jansa yang ditembak hingga terjatuh dari loteng persembunyiannya, hingga Saga yang berlumuran darah akibat sebuah tembakan di lengan dan beberapa goresan pedang di lengan hingga kaki.

BFF (Best Fake Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang