🥀43

84 16 22
                                    

Acara pernikahan itu sejauh ini berjalan hikmat. Semuanya berjalan sesuai rencana.

Nayeon juga menikmati seluruh susunan acaranya. Tapi dia melupakan sesuatu. Mungkin karena dari mulai bangun tidur hingga berangkat Nayeon sangat sibuk jadi dia pun baru menyadari sesuatu.

"Bu, kak Seokjin dan Sana tak datang?" tanya Nayeon.

"Itu di sebelah sana" tunjuk ibu menggunakan matanya.

Nayeon berhasil menemukan mereka, dan kebetulan Sana sedang melihat ke arah nya. Sontak saja Nayeon langsung melambaikan tangannya, wanita itu girang.

Seusai acara itu keluarga kecil Seokjin mampir ke rumah ibunya. Mereka memang sengaja kesana untuk menginap. Rencananya besok pagi keluarga orang tua Nayeon kan akan pergi ke Jeju-do untuk mengantar mempelai wanita ke rumah barunya. Karena rumah orang tuanya dekat dengan airport, Seokjin pun berencana menginap di rumah orang tuanya.

Kini keempat orang yang tergolong masih muda itu sedang mengobrol di ruang tamu. Sementara kedua orang tuanya menyibukkan diri bermain dengan para cucunya di ruang keluarga.

Anehnya Seora yang biasanya sangat aktif dan centil kini terlihat banyak diam. Bocah yang kini berusia enam tahun itu sepertinya cemburu karena nenek dan kakeknya lebih dekat dengan Ocean. Sebenarnya saat  melalui panggilan video Seora sangat menyukai Ocean. Dia bahkan selalu ingin bermain dengan Ocean. Tapi setelah bertemu secara langsung bocah itu menganggap nenek dan kakeknya tak perhatian padanya. Lebih singkatnya ini merupakan pertemuan mereka setelah beberapa tahun. Dulu Seora bertemu dengan Ocean di perayaan 100 hari nya Ocean.

"Seora, ini mau dimakan lagi?" tanya ibu Nayeon pada cucu pertamanya. Dan Seora menggeleng.

"Ya sudah ini untuk Ocean ya?" lanjut wanita tiga cucu itu. Ocean terlihat sangat menyukai biskuit yang di bawa Sana, jadi beliau berniat memberikan biskuit itu ke cucu kecilnya.

Bukannya ibu Nayeon pilih kasih, tapi hal seperti itu sering terjadi jika seorang nenek bertemu dengan cucunya setelah sekian lama. Pasti ada sedikit perbedaan perlakuan antara seseorang yang sering bertemu dibandingkan dengan seseorang yang jarang ditemui.

"Ini makan lagi" ibu Nayeon memberi Ocean biskuit lagi.

Detik selanjutnya Seora malah mengambil kembali biskuit yang sudah diberikan kepada Ocean. Balita itu kaget lalu menangis, tapi tak hanya itu. Ternyata tangan Ocean tak sengaja terkena cakaran Seora.

"Seora" wanita paruh baya itu menatap Seora tak percaya. Seora yang mengira akan dimarahi pun ikut menangis. Suasana di sana menjadi ramai oleh tangisan. Hanjin pun berusaha menenangkan Seora.

Tak lama kemudian Nayeon dan yang lain menuju ke ruang keluarga.

"Ada apa ini?" tanya Seokjin.

"Biasa anak kecil, Seora merebut biskuit yang telah diberikan kepada Ocean" tutur Hanjin.

"Seora... kenapa begitu?" tanya Sana pelan.

"Mama hiks hiks" Ocean langsung meminta digendong ibunya. Dengan sigap Nayeon mengambil alih menggendong putrinya.

"Tidak apa-apa" Nayeon menenangkan Ocean sambil mengelus-elus kepala balita itu.

"Huhu" Ocean menunjukkan goresan di tangannya. Dia ingin Nayeon meniup nya.

"Hu...hu... nanti sembuh. Kak Seora kan tidak sengaja" tutur Nayeon.

"Ayo saling minta maaf" ujar Nayeon. Dia mengulurkan tangan Ocean ke arah Seora.

Seora malah berlari menjauh. Ya... lagi dan lagi. Namanya juga anak kecil.

Ocean masih menangis. Jungkook pun memiliki ide.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang