HISTORIA - 29

956 88 15
                                    

"Udah lama, ya, nggak lihat mbak Una main ke sini. Biasanya seminggu ada lima kali dia samperin bos Hito."

"Lo belum tau gosip baru dari grup wa?"

"Nggak, gosip apaan emang?"

"Wah teu nyahoeun, bejaan Rin karunya katinggaleun info."

"Si Bos kayaknya udahan sama mbak Una, menurut gue sih, dia fix sama si Fiolyn."

"Yang bener? Valid nggak infonya?"

"Iya. Kata Nia, pernah si Fio gak masuk kerja, terus tiba-tiba mbak Una hari itu datang, pulangnya uring-uringan sambil nanyain si Fio kemana. Bukan cuma mbak Una, bos Hito juga sebelumnya nanyain si Fio. Mencurigakan nggak, tuh?"

"Emang waktu itu Fio kemana?"

"Ceunah mah nggak masuk, cuti mendadak. Tanpa pemberitahuan alias bolos kerja."

"Ya, mungkin aja bos Hito nanyain karena dia cuti mendadak, bisa aja 'kan?"

"Tapi cuti mendadaknya bertepatan di waktu bos Hito sama mbak Una berantem. Menurut gue itu mencurigakan. Lo pada tahu sendiri lah, bos Hito sama si Fio kek gimana..."

"Kalau diperhatiin sebenernya bos Hito ke mbak Una juga kayak cuek, acuh gak acuh gitu gak, sih?"

"Emberann~ terus ya, beberapa hari setelah kejadian si Fio cuti itu, mbak Una dateng lagi. Nemuin si Fio, mereka ngobrol di teras distro. Mungkin mbak Una ngelabrak kali, soalnya si Fio kayak menghindar."

"Jadi menurut lo, Fio PHO?"

"PHO naon?"

"Perusak hubungan orang, dodol!"

"Bos Hitonya juga yang keganjenan. Liat aja noh, di grup whatsapp bukti-buktinya. Udah gitu, kalian pikir deh, dari semua karyawan cuma Fiolyn doank yang dipanggil 'Neng'. Yang lain mah kagak ada! Berasa di spesialin banget."

"Ya tapi si Fio juga kek enak-enak aja di ganjenin sama Bos."

"Sama aja mereka berdua mah. Yang satu keganjenan, yang satu keenakan sampe lupa diri kalau si laki udah punya calon bini."

"Gila, sih. Gitu-gitu mbak Una tahan banget. Denger-denger hubungannya sepuluh tahun 'kan?"

"Gue dapet laki kayak bos Hito mah mending tinggalin dari dulu. Sepuluh tahun hubungan, diseriusin nggak, ditinggalin demi yang lebih muda, iya. Mubazir banget."

"Tapi betewe, kalau misalkan Bos emang lebih milih Fiolyn dari pada mbak Una, dia ada mikir jauh gak, sih?"

"Mikir jauh kumaha maksudnya?"

"Itu loh, usia anaknya sama Fiolyn kan nggak jauh-jauh amat. Fiolyn dua puluh dua ada kali ya? Anaknya enam atau tujuh belas tahun mungkin. Selisihnya lebih dekat dari pada sama Bos. Dia gak pernah mikir atau khawatir apa? Ntar malah ada skandal falling in love with step mother or step daughter."

Ada suara tawa terbahak.

"Pikiran lo rancu banget, abis baca cerita apaan di wattpad?"

"Ya, kan... Bisa aja. Hal-hal begitu nggak cuma di wattpad atau sinetron doank tahu. Dunia nyata juga ada! Bisa aja ntar kita sendiri yang jadi saksinya."

Semua percakapan dari empat jenis suara berbeda itu Hito dengarkan secara cermat, meskipun atensi kedua iris hitamnya menatap tanpa jeda pada kertas HVS yang terjepit papan clipboard di tangan, tak serta merta membuat fokus reseptor telinga berkurang. Tubuhnya bersandar pada etalase kayu yang menjulang tinggi, tujuan semula ia berada di ruangan ini adalah untuk memeriksa kembali laporan stock size yang habis. Namun, tidak disangka malah berujung menguping pembicaraan rahasia di balik etalase.

HISTORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang