Kereta kuda yang di tumpangi Eren dan Historia, melewati beberapa titik keramaian. Untuk menghindari kecurigaan, Levi menyuruh bawahan Hanji untuk tidak mengambil rute yang tidak terlalu sepi.
Mungkin mencari rute yang ramai pun tidak ada jaminan akan selamat, tapi meminimalkan kecurigaan beberapa polisi yang berjaga.
Levi mendarat di sebelah Nifa yang sedang mengikuti kereta kuda nya. "Bagaimana?" Tanya Levi.
"Jalanan begitu ramai, tapi tidak ada yang mencurigakan. Tempat Komandan Pyxis berada tidak terlalu. Bagaimana dengan operasi penyamaran nya?" Levi mengamati sekitarnya, ia merasakan ada keanehan.
""Berhasil." Ucap Levi datar, membuat Nifa sedikit keheranan. "Tapi anda tidak terlihat senang...." Pandangan Levi masih mengarah ke arah kereta kuda, ia tidak berniat menatap ke lain arah. "Tidak..... Sepertinya ada yang aneh. Polisi militer tidak mungkin berada di balik semua ini. Mereka terlalu arogan, mereka tidak mungkin menggunakan anggota amatiran. Ini lebih seperti.... Kemungkinan kereta itu sedang di ikuti. Dan kelompok yang membuntuti target tersebut...."
"Heichou." Suara Nifa membuat pikiran Levi teralihkan. "Keretanya mulai bergerak lagi." Levi pun menatap kereta tersebut. "Nifa, apa kau kenal dengan Kenny si Penebas Leher?" Tanya Levi.
"Pembunuh berantai dari ibu kota? Orang yang telah menebas leher lebih 100 orang polisi militer, tapi itu hanya sebuah dongeng kan?" Levi menggeleng kecil. "Orang itu memang benar ada, dan cerita itu memang benar adanya. Saat masih kecil aku tinggal bersamanya." Nifa terkekeh, ia mengira kalau kapten nya sedang bercanda. "Heichou...."
Suara super lembut, membuat Levi menatap sinis orang yang baru datang. "Ternyata kau disini." Suara Garou makin melemah lembut terhadap sang kapten. "Garou, kenapa kau bisa tahu kenapa Heichou disini?" Tanya Nifa, Garou hanya menaikkan alisnya. "Aku mendengar suaranya yang begitu berat."
Levi sedikit berdecak dalam hatinya, memang si dia menyuruh anak ini kemarih, tapi kedatangan nya bisa membawa kesialan. "Jangan berisik, bisa?" Garou berjongkok, ia mendekati wajah Levi dengan senyuman manis. "Hehehehe sorry." Levi menatap kembali kereta kuda yang mulai berjalan menjauh. "Benar, dia tak peduli jika harus menggunakan orang orang amatiran. Saat membuntuti target secara berkelompok, ambil posisi belakang secara diagonal dan di tempat tinggi, dimana pemandangan lebih luas."
Indra Garou dan Levi seketika aktif saat merasakan bahaya. "Awas! Nifa!" Ucap Garou dan Levi.
Dor! Dor!
Garou menangkis peluru yang di arahkan kepadanya. Levi selamat dari peluru yang di tembakan, tapi naas, peluru yang di arahkan kepada Garou, berbelok ke arah Nifa.
Levi dan Garou terkejut melihat hal itu. Garou sendiri pun tidak menyangka tepisannya berbelok ke arah wajah Nifa. "Bodoh apa yang kau lakukan?!" Garou diam membeku, ia benar-benar tidak sengaja melakukannya. "Ma-maaf." Levi berdecak, ia menatap Nifa yang sudah tidak bernyawa. Ia segera menarik Garou untuk berpindah tempat. "
"Yo, Levi! Kau sudah besar rupanya, ya...." Garou mencoba mengintip, siapa yang berani menembaknya, tapi Levi menahannya untuk tidak mengambil tindakan sembarangan. "Diam."
Suara manuver 3D menggema di seluruh arah, Garou memperhatikan siapa yang akan datang. Sekitar 15 orang telah mengepung Garou dan Levi. "Cih berani nya main senjata, TANGAN KOSONG KALAU BERANI!" Teriak Garou yang langsung di todong senjata oleh mereka.
Suara pengait manuver membuat orang yang tadi menembak Garou dan Levi melompat di atas mereka. "Mau tangan kosong? Boleh saja!"
Levi mencabut pedangnya.
"KENNNNYYYY!"
Ia melempar pedangnya ke arah wajah Kenny, dengan sigap Kenny menangkis pedang Levi.
TRANG! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!
KAMU SEDANG MEMBACA
OMINOUS THE FUTURE
Fanfiction"Follow me Garou, your strength potential for me destruction off world" Attack on Titan: Hijime Isayama One punch man: Story by One art by Yusuke Murata