3

150 17 1
                                    

Seperti diawal rencana, setelah melihat operasi selama lebih dari 2 jam, mereka pergi ke kantin RS untuk membeli kopi kemudian mereka ke rooftop. Sesampainya mereka di rooftop, mereka memilih untuk berdiri di pembatas rooftop. Meminum kopi sambil menikmati angin sepoi² dan pemandangan sekitar. Hening susana di sekitar mereka. Mereka terlalu larut dengan pemandangan yang ada.

"Margamu Jung ya?" -HC

Mark mengangguk.

"Temanku ada juga yang bermarga Jung" -HC
"Siapa?" -MK
"Jung Jeno, anaknya Daddy Jaehyun dan Mommy Taeyong. Apakah kau kenal mereka, mungkin mereka kerabatmu?" -HC
"Kau temannya Jeno?" -MK
"Huum, kau kenal?" HC
Mark mengangguk, "Dia adikku"
"HAH?!" mata Haechan membola dengan mulut terbuka lebar karena terkejut. -Dia adikmu? Adik kandungmu?" tanya Haechan memastikan. Mark mengangguk. "Jadi Daddy Jae dan Mommy Tae adalah orangtuamu?" Mark kembali mengangguk.

"Wahh... Jadi kau adalah anak sulung keluarga Jung? Kenapa aku tidak pernah melihatmu? Apakah kau tidak pernah pulang ke Korea?" -HC
"Mungkin kau tidak ingat bahwa kita pernah bertemu dan bermain bersama dengan Jeno juga. Kurasa saat itu umurku 10 tahun dan kalian masih 6 tahun" -MK

"Wah, benarkah? Aku tidak mengingatnya. Tapi wajar saja sih saat itu aku masih 6 tahun. Yang aku ingat hanya Jeno" -HC
"Kau kan memang pelupa" -MK
"Yak! Aku tidak ya!" -HC
Mark hanya terkekeh kecil. "Terus setelahnya kau kemana?" -HC
"Setelahnya aku ke Canada karena nenekku sakit. Dan berlanjut sampai aku sudah menjadi dokter. Bukannya tidak mau pulang, hanya saja kau tau kan kalau mau menjadi dokter itu membutuhkan waktu yang lama. Jadi setelah aku menyelesaikan studi kedokteran ku, aku mengambil studi untuk spesialis lagi" -MK

Haechan mengangguk²kan kepalanya, "sekarang nenekmu sudah sembuh?" -HC
"Sudah, bahkan sekarang sudah tidak merasakan sakit lagi" ucap Mark sambil tersenyum kecil. "Oh mian... " ucap Haechan yang mengerti maksud Mark. "Tidak apa²" -MK

Setelahnya hening. Haechan merasakan HP nya bergetar. Ternyata pesan dari sang Daddy yang mengajak makan siang bersama. Setelah membalas, Haechan beralih ke Mark. "Hyung, Daddy mengajak makan siang bersama. Kau mau ikut?" -HC
Mark melihat jam tangannya sebentar dan menjawab "Baiklah, ayo" -MK

Mark berjalan kearah lift. Setelah memencet tombol Haechan kembali teringat tujuan Mark pulang ke Korea untuk menemui seseorang yang telah lama tidak dijumpai. Haechan menimbang² waktu yang pada untuk bertanya. Setelah ragu beberapa saat, akhirnya dia memutuskan bertanya, "Ehm.. Hyung, ehm.. Itu.. Anu... Ehm.. "

"Apa yang ingin kau tanyakan?" -MK
"Ehm.. I-itu.. Ehm.. Anu.. Hyung, bukannya aku kepo ya. Tapi kalau boleh tau siapa yang ingin kau temui?" tanya Haechan sambil memilih ujung kemejanya. "Bukannya kita akan menemui Daddymu?" Mark kembali bertanya sambil memandang Haechan heran. "Bukan itu, maksudku kau tadi mengatakan kalau kau pulang ke Korea ingin menemui seseorang, siap orang itu?" tanya Haechan dengan suara yang semakin kecil.

Mark yang melihat itu terkekeh pelan dan menjawab, "Kau"
"Huh?" -HC
"Iya, dirimu yang ingin kutemui. Seorang Donghyuck" jawab Mark sambil tersenyum kearah Haechan yang masih bengong tidak percaya. "Kau ingin bertemu denganku? Tapi kenapa?" tanya Haechan yang masih kebingungan.

"Karena itu kau" jawab Mark sambil mengusak surai Haechan pelan. Kemudian Mark keluar dari lift diikuti oleh Haechan yang masih bingung tidak percaya. Mereka masuk kedalam ruang direktur. "Kita akan makan dimana Dad?" -HC
"Kau ingin makan apa?" tanya Johnny balik. "Apa saja Dad. Asalkan tidak ada racunnya aku mau" jawab Haechan sembari mengikuti Johnny yang keluar dari ruangannya.

"Haha... Kalau begitu Daddy tanya Mark saja. Kau ingin makan apa Mark?" tanya Johnny beralih ke arah Mark. "Saya ikut saja Hwajangnim" jawab Mark sopan. "Kau tidak perlu terlalu formal jika hanya ada kita Mark. Panggil saja aku seperti biasa" ujar Johnny sembari masuk ke dalam lift.

"Baiklah, Dad" jawab Mark sambil tersenyum tipis. "Jika kau ada waktu luang, datang lah kerumah kami. Mae sangat merindukan calon menantunya yang lama tidak pulang ke Korea" ucap Johnny sambil melihat kearah Mark. Haechan yang mendengar itu hanya melihat Johnny bingung. "Baiklah, Dad" jawab Mark lagi. Haechan yang masih bingung hanya melihat Johnny dan Mark dengan tatapan polosnya.

'Calon menantu? Siapa? Hendery Hyung kan sudah dengan Xiaojun hyung. Lagi pula Mark pasti dominan tidak mungkin dengan Hendery Hyung. Jadi dengan siapa? 설미...내가?' batin Haechan yang masih bingung.

SKIP Pulang

Ketika sudah dirumah, Haechan langsung ke kamarnya dan bersih². Kemudian dia turun dan makan malam bersama keluarganya. Setelah selesai makan malam bersama, Haechan menyusul Daddynya di ruang keluarga dan duduk disamping sangat Daddy.

"Dad, siapa yang Daddy maksud calon menantu tadi?" tanya Haechan, ternyata perkataan sangat Daddy tadi siang masih sangat mengganggu pikirannya. "Yang mana? Kapan Daddy bilang calon menantu?" tanya Johnny sembari mengingat.

"Yang di lift ketika ingin pergi makan siang Dad. Daddy mengatakan kepada Mark hyung untuk berkunjung kesini karena Mae rindu kepada calon menantunya" jawab Haechan. "Ohh.. Itu. Ya itu jelas Mark dong" ucap Johnny ketika dia sudah mengingatnya. "Tapi dengan siapa? Tidak mungkin kan dengan Dery hyung. Sedangkan kalau dilihat lihat Mark sepertinya dominan, lagi pula Dery Hyung sudah dengan Dejun Hyung. Lalu dengan siapa, Dad?" tanya Haechan lagi.

"Nanti ketika Mark kesini kita akan membicarakannya, Bear. Untuk sekarang belum saatnya kau mengetahuinya" jawab Johnny sambil tersenyum kearah anak bungsunya itu. "Kau tidurlah, ini sudah larut, Bear" sambung Johnny sambil mengusak surai Haechan pelan dan meninggalkan Haechan sendiri diruang keluarga. Selama 2 menit Haechan masih tetap ditempatnya dengan masih memproses semua perkataan sangat Daddy. Hingga di menit ke 3 dia sudah tidak sanggup memikirkannya lagi akhirnya dia memilih untuk tidur saja.
'Arghh.. Sudahlah. Lebih baik aku pergi tidur saja. Besok aku ada janji dengan Jaemin dan Renjun' batin Haechan sembari berjalan kearah kamarnya.

Setelah memnggosok gigi, mencuci muka, tangan, dan kakinya, Haechan mematikan lampu kamarnya dan menghidupkan lampu tidurnya yg berada di samping nakas. Ketika hendak menutup mata, HP nya berbunyi menandakan ada yang mengirimnya pesan. Haechan mengambil HP nya dan melihat siapa yg mengirimnya pesan malam² seperti ini.

Haechan mengerutkan keningnya ketika melihat nomor yang tidak diketahui yang menghubunginya.

Unknow number

|Hyuck, ini aku Mark
|Save nomorku ya

Oh Mark hyung|
Okie hyung|

Mark Hyung

|Hyuck, ini aku Mark
|Save nomorku ya

Oh Mark hyung|
Okie hyung|
Sudah hyung|
Oh iya, darimana hyung mendapatkan nomorku?|

|Dari Daddymu

Oh seperti itu|
Baiklah hyung, aku mau tidur dulu yaa|

|Baiklah, kalau begitu Goodnight

Goodnight too hyung|

Setelahnya Haechan men-charge HP nya kemudian tidur.

============

TBC.

The Doctor is Mine [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang