49. Moge Kesayangan

375 34 0
                                    

"NAT sarapan apa ya enaknya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"NAT sarapan apa ya enaknya?"

Pagi-pagi sekali, mungkin sekitar jam enam pagi Nathan sudah kedapatan sedang bermesraan dengan moge kesayangannya. Celana futsal, sandal jepit dan kaus oblong putih itu setengah basah. Lantai garasi rumahnya pun hampir sebagian tertutup busa sabun. Semburan air dari selang yang ia pegang melunturkan kotoran yang menempel pada permukaan motor, membuat Nathan semakin getol mengelap sisi demi sisi dengan teliti hingga tidak ada yang terlewati.

Tanya Kenzo membuatnya menoleh sedetik. Kemudian tak lantas menarik minatnya untuk menjawab. Nathan asik, bergumul dengan ritual sabtu pagi dengan terus melanjutkan aktifitas mencuci motornya.

"Ck... Motor mulu di urusin, temen lo nih laper!" Kenzo menatap sinis tingkah Nathan. Tangannya berkacak pinggang, mata bulatnya menyipit-nyipit seperti masih mengumpulkan sebagian nyawanya yang tertinggal di tempat tidur.

"Kalo lo laper banget ada roti tuh di atas meja makan. Kemaren Rissa bawain." sahut Nathan sambil memeras tuntas kanebonya yang basah.

Kenzo mendecih pelan. Pria itu kemudian duduk di pinggiran teras seraya menatap Nathan yang berlagak sibuk. "Lo apa nggak bosen Nat makan kue dari toko lo sendiri? Gue kok cuma ngeliat doang aja berasa kayak begah banget."

"Belagu lo setan!"

WHUSSSS.....

Kanebo melayang mendarat di wajah Kenzo.

"WOI SOPAN BANGET LO!!" Kenzo berteriak spontan, ia menghampiri Nathan dan menamparkan kanebo basah itu di pundak sahabatnya. "Gini ya cara lo memperlakukan tamu nginep? Gue cuma nanya menu sarapan, kenapa malah di kasih kanebo butek begini?."

"Lo bawel banget anjir. Ini baru jam enam lewat ya, kenapa sih? Pusing ngurusin nikahan mah ngelampiasinnya jangan ke gue kali?"

Kenzo meletakan telapak tangannya di dahi, "anjir diingetin lagi.... ARGGGHHHH!!!"

"Cuci muka dulu sana! Habis nyuci motor, kita ke depan nyari sarapan."

"Si Gista, gue pikir dengan dia liburan ke Korea sama temen-temennya, dia bakalan lupa bentar soal segala urusan resepsi. Taunya makin bawel! Masiiiih aja kerjaan gue di recokin, libur gue yang isinya cuma tidur doang, tetep aja di drama'in sama dia. Padahal kan udah gue kasih dia pergi biar nggak stress... taunya.... hadehh... gila gue!"

Nathan membilas tiga kanebo yang berada di ember cuci. Mengibas-ngibasnya sebentar dan menjemurnya kemudian di halaman rumahnya. Meskipun sejak tadi ia mondar-mandir membereskan garasi, telinganya berfokus penuh pada keluh kesah Kenzo pagi hari itu.

Segala persiapan pernikahan sepertinya membuat sahabatnya itu frustasi. Ditambah lagi, pekerjaan seorang kepala cabang di akhir tahun menjadi berlipat-lipat. Kenzo terlihat sangat keteteran, di mana ia bertemu dengan hari baru, di sanalah masalah baru pun seolah menunggu. Entah itu urusan pekerjaan, atau Gista yang selalu punya bahan untuk di ributkan.

Sweet Escape [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang