Dunia ini hanya ingin melihat senyummu, bukan air matamu, mentalmu yang hancur, dan sakit hati yang menghancurkan perasaanmu. Yang mereka ingin tau adalah letak kesempurnaanmu, kekurangan dan kesalahanmu. Maka dari itu pilihlah, lalu bertahan, kamu harus kuat dan tahan dirimu.
- B&B -
××××××××××
Dea tak tau jika Rael sedang terluka. Saat ini ia malah memilih menjenguk Adrian. Saat berada diruang Adrian, Rael menunjukkan ekspresi cemas, tapi juga merasa kesal.
"Kenapa kau tak mati saja? Melihatmu masih hidup, membuatku merasa ingin membunuhmu."
"Kau ingin membunuhnya? Setelah bergaul dengan anak-anak sesat itu, kau jadi berubah ya Dea. Padahal, kau adik yang sangat penurut, namun berani menipu kami setelah berteman dengan anak-anak itu."bisik seseorang ditelinga Dea.
"Siapa ka? Kau?"
"Kupikir kau sudah tau, siapa aku?"
"Dytrian, kau! Wajahmu?"
"Aku tak ingin memiliki wajah yang sama dengannya. Aku tak selemah dia Dea, dan lebih darinya."
"Apa maksud dari perkataanmu?"
"Apa kau ingin pulang? Dengar, aku tak ingin melukaimu, karena aku masih menganggapmu adik perempuanku, walau kau telah membantu Azriel dan Farhan. Aku sangat kesal Dea, sangat sangat kesal."gertak Dytrian yang langsung menarik rambut Dea dengan sangat kuat.
"Hah astaga, kalian memang sangat mirip."
"Jangan katakan itu, kami berbeda. Dia masih lemah sampai tak membunuhmu. Namun tidak denganku, aku tak segan membunuhmu karena telah merusak rencanaku."
"Kenapa kalian jadi seperti ini? Apa yang salah Dytrian?"
"Persaingan ini membuat semua orang gila Dea. Kau cerdas, kau terlahir dengan banyak bakat. Aku tidak, itulah faktanya. Aku muak melihat senyum kemenangan diwajah mereka. Tak, aku memang sudah gila. Entah rasanya sangat menyenangkan melihat darah diwajah mereka, setelah tersenyum puas dengan hasil ujiannya."
"Kau bekerja sama dengan organisasi gelap itu?"
"Aku berutang nyawa pada mereka. Kau tak akan mengerti Dea."
"Kenapa kalian selalu mengatakan jika aku tak akan mengerti? Kemudian kalian melimpahkan segala kekesalan kalian padaku. Aku tertekan Dytrian, ayah dan ibu selalu menginginkan lebih dariku. Aku muak dengan kalian semua. Satu sisi, kalian berfikir aku hidup bahagia dengan semua yang ku miliki. Perhatian yang membuat kalian iri padaku adalah racun bagiku. Setiap kali mendapat perhatian itu, rasanya asam lambungku meningkat lebih cepat. Disisi lain, karena rasa iri kalian, kalian membuatku tertekan dan takut akan kematian. Kalian semua sama saja."ucap Dea dengan matanya yang mulai berair
"Benarkah? Haruskah aku percaya itu? Saat aku berusaha keluar dari sekolah cabang, sampai aku mengalami kecelakaan. Kalian tak peduli sama sekali. Justru mereka yang merawatku dan memberikan identitas baru padaku. Kemana saja kalian?"
"Aku datang saat itu untuk mencarimu, tapi..."
Dytrian semakin menarik rambut Dea hingga membuat Dea semakin merasa kesakitan.
"Cukup Dyt..."
"Pulanglah, aku memberimu pilihan."
"Tidak, aku tidak akan pulang. Aku tidak akan kalah dari kalian berdua."
"Wah, menarik sekali."
Dytrian langsung menampar Dea dengan sangat kuat, hingga Dea tersungkur ke atas meja. Melihat itu, Adrian menunjukkan wajah sedih tapi seolah juga senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blind And Bad Rivalry (END)
Mystery / Thriller[High School Of The Elit] Blind & Bad Rivalry, berfokus pada Azriel yang berpikir untuk membalas ayahnya, yang merupakan ketua gangster, sekaligus pewaris sebuah organisasi Namibian. Namun Azriel tak menyangka jika ada sebuah rahasia besar yang ters...