Manusia ga pernah siap dengan rasa kehilangan
Manusia ga pernah sepenuhnya menerima ketika dijadikan pilihanTapi jika pilihannya adalah menjadi manusia yang disayang manusia lainnya atau hamba yang disayang Tuhannya, jawabannya sudah pasti manusia tetaplah manusia bukan?
Manusia akan tetap menjadi makhluk yang dapat mengecewakan apapun alasannya dan sekeras apapun dia berusaha jika dia bukan takdirmu maka harapanmu akan sia-sia pada akhirnya.
Sedangkan berharap kepada Tuhanmu adalah sebuah bentuk keyakinan, bahwa segalanya sudah dipersiapkan dengan matang dan kamu hanya perlu menjalaninya sepenuh hati.
Janji manusia tidak akan pernah sekuat janji Tuhannya, walau ia bisa menjadi nyata dan langsung dirasakan. Janji manusia juga bisa berujung kekecewaan.
Sayangnya aku masih seorang manusia, pada akhirnya entah aku yang tetap menjadi manusia atau menjadi hamba yang disayang Tuhannaya. Harapanku hanyalah semoga kamu yang aku miliki sekarang adalah bagian dari rencana Tuhan di masa mendatang, bukan sebagai penghias cerita tapi teman hidup yang setia.
Tapi bukankah hidup takkan pernah semudah itu jika kamu bertakwa?
Bukankah hidup adalah fana dan tidak akan pernah memenuhi kepuasan mu akan dunia?
Karna itu lah Tuhan menguji kedewasaan mu dalam kehidupan, membuatmu memilih mana jalan mana yang baik atau buruk, untuk kebaikan hari ini atau kebaikan hari esok.Aku hanyalah manusia yang mencoba mencari kebahagiaan, bahkan jika itu tidak bisa kudapatkan di dunia maka aku akan berusaha untuk mempersiapkannya di akhirat.
Yah, pilihannya semudah itu hanya saja manusia yang terkadang batu ini tidak pernah akan siap kehilangan sesuatu yang menjadi nikmat dunia darinya. Walaupun itu bagian dari godaan dunia yang harusnya dilawan untuk menjadi hamba yang disayang.Aku hanya manusia, sayang sekali aku masih manusia.
YOU ARE READING
Hamba atau Manusia
RandomHidup adalah tentang pilihan, pengorbanan dan caramu menghadapi kenyataan yang pada akhirnya membuatmu memilih keputusan yang harusnya mudah tapi selalu menjadi sukar untuk dijalani ketika dirimu terlalu terikat dengan duniawi.