Prolog

73 17 4
                                    


-new story unlocked 🔓-

***

"AMEERTAA KUU SAYANGGG!" Teriakan melengking dari seorang gadis berambut hitam kecoklatan. Hanna Putri, itu namanya.

Ameerta Zulvanca. Gadis berambut coklat gelap sebahu dengan kacamata yang bertengger menjadi ciri khasnya. Ameerta memutar bola matanya, ini sudah menjadi makan pagi untuk Ameerta mendengar teriakan melengking yang membuat telinga sakit dari sang sahabat.

"AMER TUNGGU GUEE." 

Ameerta menghentikan langkahnya dan berbalik, menatap datar sahabatnya. "Jahat banget sih lo ga nunggu gue, isshh." gerutu Hanna saat tiba di samping Ameerta.

"Na, masih pagi iniii. Orang-orang yang tadinya semangat ke sekolah denger lo teriak langsung badmood tau ga." Ucap Ameerta dan berjalan ingin meninggalkan Hanna, dan Hanna mempercepat langkahya berada di sebelah Ameerta. 

"Ih kan gue udah kebiasaan, Meerr. Lagipula lo tauu gaakk."

"Gak."

"Ishhhh gue tu kesel banget sama si Aurora tauu, yang tokoh Antagonis di novel yang  seminggu lalu gue pinjem. Sampe sekarang masih ada rasa pengen nonjok si Aurora." ucap Hanna mengungkapkan rasa mualnya.

Mereka berdua memasuki kelas bersama dan duduk di kursi mereka. Ya mereka sebangku.

"4 kali." 

"Hahh?" Hanna mengeryit tak mengerti atas jawaban Ameerta.

"4 kali lo udah cerita berulang kali tentang si Aurora-Aurora itu." Balas Ameerta sambil mengeluarkan buku tulis yang biasa ia pakai untuk merangkai sinopsis cerita yang akan ia buat. 

"Ihhh tapi gue kesel bangett sumpahhhh, aaaaaa rasanya tuhh amniwshd." Hanna mengepalkan tangan di udara, gemas rasanya. "Lo harus baca juga. Biar kesel juga kayak gue." Lanjutnya.

"Iya ntaran." jawab Ameerta mengabaikan Hanna yang masih menggerutu tak jelas.

Kringgg! Kringg!

Bel sekolah berbunyi. Tandanya, pelajaran akan dimulai.

****

"Waktu di perpustakaan hanya 30 menit ya, Ameerta." Ucap seorang guru penjaga perpustakaan.

Ameerta mengangguk mengerti dan tersenyum tipis. "Baik buu."

Disekolahnya boleh saja lebih dari 30 menit. Namun, ini jam istirahat pertama dan sebentar lagi KBM akan berlanjut jadi waktunya di batasi.

Ameerta mencari buku biologi tentang tubuh-tubuh manusia. Karena, ia akan mendapatkan tugas kelompok untuk menganalisis tubuh manusia dan sistem yang bekerja pada tubuh manusia.

DUG!

Saat sedang mencari buku, Ameerta tidak sengaja menyenggol sebuah buku dan buku itu terjatuh. Ameerta segera mengambilnya, selanjutnya ia tersenyum. Itu buku yang ia cari, dan buku itu datang dengan sendirinya. Dengan semangat ia berjalan akan keluar dari perpustakaan itu.

Saat berjalan  Ameerta tidak sengaja melihat sebuah buku di atas meja. Tidak ada orang disana, hanya ada buku itu sendiri di atas meja, "pasti lupa di kembaliin." batinnya. Ameerta mengambil buku itu, dan matanya terfokus pada judul bukunya.

"Love Story of Princess Zilla." 

"Ameerta membalikkan buku itu dan melihat sinopsis di belakang halaman bukunya. "Ini kah yang Hanna bilang bukunnya?agak lebay." Batinnya, saat membaca cover belakang buku itu.

----

"Ameertaaaaaa! LO HARUS BANGET BACA BUKU INII! GUE SALTING BERAT SAMA SIH ABIAN AAAAAAA!"

"IHHHH ABIAN SAMA ZILLA SWEET BANGETT SI ANJIRR!"

"MEERTAA LIAATTT NOHH LIATT ABIAN ACT OF SERVICE BANGETTT."

Ya, Ameerta ingat. Buku ini yang membuat Hanna terus menceloteh tanpa henti, ia tersenyum. Seberapa menariknya sih buku ini?

"Hey! Ameerta. Jam istirahat sudah berakhir silahkan balik ke kelas." Ameerta tersentak mendengar ucapan guru penjaga perpustakaan yang tiba-tiba sudah ada di hadapannya.

"Baik bu." Jawabnya. Melihat guru itu sudah pergi, Ameerta mengambil buku biologinya dan meletakkan buku yang ia temukan barusan di pojok rak, berharap tidak ada yang menemukannya.

"Buk, saya pinjem buku ini untuk kerja kelompok. nanti pulang sekolah saya kembalikan." Setelah di catat dan di perbolehkan, Ameerta keluar perpustakaan dan masuk ke kelasnya.

*******

"AURORAA!"

Gadis dengan rambut lurus berwarna kecoklatan, Aurora Zyavanca. Gadis itu menoleh ke arah suara, terlihat disana 5 orang lelaki berjalan menghampirinya di tambah dengan 1 perempuan yang ikut di sebelah mereka.

"Eh? Selamat pagii semuaa" Sapa aurora.

"Pagii aurora, ihh makin cantik" goda Oman, lelaki berkacamata hitam yang selalu bergaya.

"hahaha gombal aja lo Man, masih pagi." balas Aurora

"Eh iya, ini siapa?" Tanya Aurora, menyadari ada seseorang yang asing di penglihatannya.

"Dia murid baru ra, terus katanya ga tau ruang kepala sekolah." Celetuk Leon.

Aurora menganggukan kepalanya mengerti, ia tersenyum melihat sahabat kecilnya yang sedari tadi melihat dirinya.

"Lo kenapa? Ngeliatin gue gitu banget."

Abian diam. Dia maju selangkah, tetapi anehnya teman-temannya malah mundur satu langkah.

ia maju mendekati aurora. "Kancing baju atas lo, ceroboh." Dengan telaten ia merapikan seragam aurora, dan aurora hanya menyengir tak jelas.

"Ututuu perhatian bangett sih, udah ayo ke kelas." Dengan pasti ia merangkul lengan Abian yang terkekeh melihat sifatnya.

"Aku gimana?"

Berhenti, langkah mereka berhenti mendengar itu. Baik Abian dan Aurora, maupun teman-temannya yang lain tidak menyadari bahwa masih ada satu sosok lagi di sini.

Gadis dengan poni yang menutupi dahinya, seragam yang pas di tubuhnya, dan wajah yang terlihat polos dan lugu.

Dan disinilah, kisahnya dimulai.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

TBC! 

Jangan lupa Vote dan Komentar yaa! 

See u next chap!

Figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang