Batu Nomer Satu - Ingin Kau Menemukanku - Hasil Yang Tak Direncanakan

83 7 33
                                    

- Batu Nomer Satu -

Beberapa hari kemudian, Art mondar-mandir di depan kediaman Keluarga Chirativat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian, Art mondar-mandir di depan kediaman Keluarga Chirativat. Peak mengutusnya mengantarkan kunci mobil cadangan kepada View, karena kunci utama hilang. Sekretaris perusahaan mengatakan bahwa View kesal dengan salah satu rekan bisnisnya, dan tanpa sadar membuang kunci mobil ke sungai. Sebenarnya, kunci cadangan harus disimpan di rumah utama. Namun, Khun Chirativat sengaja meminta Peak untuk menyimpannya karena Peak adalah supir yang selalu siap sedia 24 jam. Jika terjadi sesuatu tak terduga, seperti saat menjemput Khun Chirativat yang sedang mabuk, saat mencari Santa yang selalu berbuat onar, atau saat mencari Saint yang selalu menghilang. Peak selalu tersedia. Tak terkecuali saat ini, saat View dengan brutal membuang kunci Mercedez Benz keluaran terbaru miliknya. Tentu saja pekerjaan itu mendapatkan tambahan gaji.

Art menatap rumah megah tersebut dengan cemberut. Kakinya enggan melangkah, dia sangat tidak nyaman dengan orang baru. Art tak pernah bertemu keluarga bos kakaknya ini sebelumnya. Hari ini, Peak terpaksa meminta Art membantu, karena Peak sedang terbaring lemah tak berdaya akibat demam yang dia derita.

"Bagaimana ini? orang-orang mengatakan ada tiga batu Ketidakberuntungan di rumah ini. Jika aku bertemu salah satunya ... ah, bukankah aku hanya harus menyerahkan kunci ke pekerja lain? aku tidak perlu bertemu salah satu batu itu, kan?" Art menatap pintu rumah utama dengan sedikit cemas, "A-Aku maju saja. Jika aku tak melakukan ini, Phi bisa berada dalam masalah," Art dengan ragu mengangkat tangannya. Laki-laki berkulit bayi itu tersebut menarik napas panjang, bersiap mengetuk pintu.

"Sialan, kenapa dia lama seka ... wuaaa!" Bruk! View Chirativat tiba-tiba membuka pintu. Karena tidak menyangka Art ada di depan pintu tersebut, View yang berjalan cepat akhirnya hilang kendali, dia menabrak Art dan mereka berdua terjatuh bersama.

"Akh!" Art meringis, tatkala View jatuh menimpa dirinya. Laksana tertimpa balok kayu View terasa sangat berat, hingga Art kesulitan bernapas.

"Argh! kenapa kau tiba-tiba ada di depan pintu seperti itu!" View berteriak. Dengan susah payah dia bangun lalu memperbaiki penampilannya. Art juga ikut bangun, menggosok bahu dan perutnya yang kesakitan karena tertimpa makhluk di depannya tersebut.

"M-Maaf Phi, aku tidak sengaja," ucap Art sambil membungkuk.

"Phi? sejak kapan aku jadi kakakmu!" View menatap Art dari ujung rambut hingga kaki, "Tunggu dulu, kau ini siapa?"

"A-Aku ... Aku adik Phi Kongthap, Phi memintaku untuk mengantarkan kunci ke rumah ini,"

"Ah, kau rupanya. Kenapa lama sekali? ayo ikut!" View berjalan melewati Art. Setelah beberapa langkah, dia berhenti lalu berbalik, "Bocah, kenapa kau masih disana! ayo bergerak!"

"Maksud Phi, bergerak kemana?" Art melongo tak mengerti.

"Sialan. Lamban 0sekali, ayo cepat!" View menarik tangan Art dengan kesal.

"T-Tunggu Phi, kita mau kemana? aku harus pulang, kakakku sedang sakit. Phi ..."

"Diam!'

***
- Ingin Kau Menemukanku -

Belong To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang