Author POV
Flashback on
Jennie menatap Yuri, dia meminta pendapat pada Yuri. Temannya itu menghela nafas "Aku bingung, ini kesempatan terakhirmu. Aku takut salah"
"Apa itu tanggal lahir Ben dan Dae Lien?"
"Mungkin"
"Tetapi aku bingung tanggal lahir Ben lebih dahulu atau Dae Lien?"
"Kau hanya memiliki satu kali kesempatan lagi. Ini menentukan. Aku takut salah dalam memberi saran, jadi terserah kau"
"0821"
"INCORRECT"
Pada layar telepon diminta memasukkan email. Jennie menyalakan data ponselnya untuk memasukkan email dan ternyata beberapa pesan masuk. Fokusnya teralih ke pesan itu "Dada, kenapa kau tidak membalas pesanku?"
"Kau lupa hari ini aku ada jadwal periksa?"
"Dada"
"Dada"
"Dada"
"Katamu kau akan bertanggungjawab dan menemaniku"
Pesan itu dari seseorang atas nama: Dasha.
Hati Jennie benar-benar hancur saat membaca pesan itu. Yuri memeriksa apa yang terjadi dan dia memeluk Jennie untukmail yang ia masukkan salah.
Flashback off
Tokyo.
Hari terakhir Lisa dan Nyonya Lin di Jepang, mereka bertemu investor lain. Setelah berita itu beredar, tidak ada yang berubah dari perjanjian awal projek yang akan Nyonya Lin buat dengan koleganya, mereka tahu tentang beritanya dari sosial media tetapi mereka tidak terpengaruh dengan semua itu. Nyonya Lin adalah orang yang cerdas dan itu lebih penting dari berita yang tersebar. Keuntungan dari bekerjasama dengan Nyonya Lin lebih banyak dibanding membatalkan kerjasama hanya karena berita itu. Kembali lagi, semua ini karena uang. Selagi orang itu memberikan keuntungan baginya, maka tidak peduli seburuk apa orang itu pasti akan diterima dengan baik.
"Kau ingin minum apa?" tanya investor itu pada Nyonya Lin. Nyonya Lin memutuskan untuk menemui investornya, ini bagian dari pelayanan perusahaan.
"Air mineral saja"
"Asistenmu?" tanyanya. Omong-omong dia merupakan seorang perempuan, mungkin usianya 40 tahunan. Dia merupakan teman lama Nyonya Lin yang akhirnya pindah ke Jepang karena sudah menemukan hidupnya di sini.
Lisa menjawab hal yang sama dengan Nyonya Lin.
"Masih single?" tanya teman Nyonya Lin dengan berbisik. Sementara itu Lisa sibuk mengirimkan pesan pada Jennie. Istrinya tak kunjung membalas pesan-pesannya, dia khawatir sesuatu terjadi pada anak-anaknya.
"Tidak, dia memiliki istri"
"Oh". "Dia menarik" tambahnya. Keduanya bicara seolah mereka ada jauh dari jangkauan Lisa.
"Aku sudah mengatakannya padamu"
Chat Lisa ke Ayahnya:
"Appa, apakah anak-anakku baik-baik saja?"
"Appa, bisakah katakan pada Jennie untuk membalas pesanku dan mengangkat panggilanku?"
Ayahnya bahkan tidak membalas pesan putri kesayangannya itu. Cha Seung-won sedang membuat Lisa sadar tentang kesalahannya, terlepas dari apakah itu benar atau tidak. Dia juga ingin melihat usaha Lisa dalam memperbaiki semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Norm Season 2
Fiksi PenggemarKelanjutan cerita The Norm. Menceritakan keseharian keluarga JenLisa. Cerita ini bergenre romance, komedi, keluarga, dan keseharian.