"Anna! ayo kita bikin istana pasir."
"Ayo!!" Seanna menghampiri bocah laki-laki itu dengan wajah gembira."Yah, istana pasirnya kecil banget Ken."Ucap Seanna merengek.
"Jangan sedih ya Ann, nanti kalo udah gede Ken bakal bikinin kamu istana. Nanti kamu jadi putrinya oke?"
"Janji ya?"Seanna mengulurkan jari kelingkingnya, begitupun juga dengan Ken. "Iya, Ken janji
"SEANNA! KEN! AWAS!"
Anna dan Ken menoleh ke arah suara itu, terlihat ayah dan ibu Anna berlari dengan raut wajah panik menghampiri mereka, dengan sigap ayah menggendong Anna dan berlari menjauhi pantai sedangkan ibunya menggendong Ken. Namun naas, saat tengah berlari ibu Anna terjatuh dan...
"MAMAAA! KENN!"
****
"NGGAAAKK."
Anna terbangun dengan wajah pucat dan keringat yang bercucuran dari pelipisnya. Ya, mimpi itu datang lagi. Mimpi buruk yang selalu datang dalam tidurnya selama 10 tahun terakhir, dan membuat Anna semakin benci dan takut akan lautan. Takut ia membawa pergi lagi orang yang Anna sayangi.
Cekrek..
Pintu kamar Anna terbuka, memperlihatkan seorang pria paruh baya dengan setelan kemeja putih lengkap dengan dasi. Pria itu dengan lembut mengelus kepala Anna, dan kemudian memeluknya dengan erat.
"Kamu mimpi buruk lagi ya?"
Anna membalas pelukan pria itu dengan erat, dengan tangan yang gemetar Anna mencengkeram kemeja putihnya, menenggelamkan wajahnya pada dada pria itu, Ayahnya. Anna selalu merasa tenang jika dalam pelukkan ayahnya, Anna dapat merasakan kehangatan, kenyamanan, dan ketenangan yang tidak bisa ia temukan dimanapun. Itu semua hanya bisa diberikan oleh ayahnya.
"Ayah, Anna takut." Ucap Anna dengan suara gemetar.
"Ada ayah disini nak, kamu ga perlu takut." Jawab ayahnya menenangkan.
Kata-kata itu, yang selalu membuat Anna merasa lebih tenang, namun disisi lain ia juga takut, ia sadar bahwa alam semesta sudah memiliki hukum, semua yang hidup akan pergi pada waktunya. Bagaimana nanti kalau ayah pergi untuk selamanya?
Kalimat itu selalu berputar dikepalanya, takut kehilangan. Hanya itu yang selama ini menghantui Anna.***
"Nanti kamu pulang sendiri ya? Ayah lembur sampe malem, jadi ga bisa jemput kamu." Ucap ayah Anna.
"Iya yah, hati-hati ya." Jawab Anna.
Anna pun keluar dari mobil dan melambaikan tangan pada ayahnya, sembari menatap mobil sang ayah yang perlahan pergi menjauh. Setelah memastikan mobil ayahnya keluar dari area sekolah, Anna mulai berjalan masuk ke dalam gedung sekolah.
Disepanjang koridor, Anna menatapi siswa siswi yang tengah bersenda gurau, tetapi ia merasa asing dan hampa. Bukan, bukan karena ini tempat baru baginya, namun ia merasa semua orang yang ada di sekelilingnya tidak ada yang mampu menggantikan sosok 'Ken' sahabatnya. Sampai di suatu ketika seorang gadis berambut pendek dengan setelan tomboy itu mulai menggantikan posisi Ken.
Ia adalah Kalea, seorang gadis yang merupakan anak dari kepala sekolah SMA Widyatama tempat mereka bersekolah. Namun Kalea tidak pernah mau mengakuinya. "Kalo gue bisa milih, gue mending jadi anak yatim." begitu katanya. Memang, dia selalu bermasalah dengan ayahnya terlebih saat ayahnya menikah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA
Teen FictionApa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata 'lautan'? Mungkin yang terlintas di benak kalian, lautan itu indah, atau mungkin tempat yang paling tepat untuk menenangkan pikiran. Tapi tidak bagi Seanna, baginya lautan adalah tempat yang...