second ✔️

1.2K 138 3
                                    

















Aku menarik napas panjang. Kenapa semua orang begitu sulit di bangunkan?







Huftt..








Aku masuk ke kamar mandi, memakai seragam dan memasak sambil menyalakan musik keras keras, berharap Yaomomo, Ochako, tsuyu, Hagakure, Kyoko dan Mina-chan bangun.











Aku hanya membuat roti bakar dan salad. Soalnya itu menu netral. Aku ngga tau mereka suka apa buat sarapan biasanya.



















Kalau dipikirin, hari ini bukannya hari pas kejadian USJ ga sih?





Aku lupa karena terakhir ku lihat bnha itu 17 tahun yang lalu.









Mataku menangkap keberadaan kalender di atas meja bar, refleks menyipit melihatnya.











Benar juga, aku belum menentukan tujuan.





Sebaiknya aku membantu Midoriya mengalahkan All for One atau ngga?













Aku bersenandung kecil. "Tapi kalo aku bantu Midoriya, bukannya aku bakal musuhan sama Touya? Padahal reaksinya di pantai cukup bagus waktu itu." Gumamku pelan, menatap platfon apartemenku sambil berfikir.







JANGAN SAMPE DABI MUSUHIN GUE SUMPAH!!!


OGAHHH!!!!!!





























"Siapa itu Touya? Membantu Deku-san tentang apa? All for One?" Uraraka Ochako mengejutkanku.










"Astaga, sejak kapan kau di sana, Ochako-chan? Kau membuatku jantungan!" Aku memegang dada.













Ochako tertawa kecil. "Maaf."






Aku merengut. "Segeralah bersiap siap, sudah jam segini."







Ochako memberi hormat tanda mengerti, lantas balik kanan masuk kamar mandi.








Aku meletakkan roti terakhir yang ku panggang di piring besar, kurasa sudah cukup untuk sarapan.








Tanganku bergerak membuka apron, menggantungkan nya di sebelah kulkas, lalu kembali ke kamar untuk melihat keadaan teman-temanku.







"Kero, (Name)-chan, apa Ochako-chan sudah bangun?" Tsuyu menoleh dengan mata besarnya.

Aku mengangguk, memasang senyum sambil membuka jendela. "Sudah. Tsuyu-chan, tolong bangunkan yang lain, setelah selesai siap pergilah ke ruang tengah, kita sarapan sebelum berangkat sekolah."






"Baiklah." Tsuyu mengucek matanya, mengangguk.



















Aku kembali ke ruang tengah, sibuk memikirkan tentang masa depan.












Setelah bangun, Yaomomo langsung ke tempatku, katanya di kamar mandi ngantri.





Ia sibuk memuji roti bakarku, padahal aku yakin koki di rumahnya membuat rotinya lebih baik.








Akiyama (Name) - Bnha Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang