1

6 0 0
                                    

Seumur Hidup Pertama

Dahulu kala, di suatu tempat yang merupakan hutan lebat, hiduplah sebatang dandelion kecil yang hidupnya damai.

Setiap hari, ia meminum embun pagi, menikmati sinar matahari di siang hari, mandi saat matahari terbenam di sore hari, dan tidur di malam yang sunyi.

Hidup ini membosankan dan kebodohan itu berlalu begitu saja.

Tetapi suatu hari, tiba-tiba ada hembusan angin, sangat tertarik oleh tubuh dandelion yang kurus dan lentur, dia [angin] tidak tahan dan buru-buru terbang ke atas, mengitarinya satu putaran dan kemudian putaran lainnya (berputar).

Angin tidak memiliki niat jahat, hanya tertarik. Namun, ia tidak tahu bagaimana dandelion yang rapuh dan cantik itu takut akan hembusan angin kencang.

Setelah meronta tak berdaya, dandelion itu akhirnya diterbangkan oleh angin.

Melihat bagian tubuhnya terbang tertiup angin, dandelion merasa tertekan dan marah.

Angin, hanya untuk memuaskan rasa ingin tahumu, kamu telah menerbangkan tubuhku. Hidup ini, saya hanya bisa menahan diri [tidak puas] sambil pergi; tetapi kehidupan selanjutnya, saya akan datang mencari Anda dan meminta Anda untuk memulihkan semua ini.

Angin menyalahkan dirinya sendiri, lalu merasa menyesal. Itu melihat ke langit dan berteriak, dewa, saya bersedia menderita hukuman di kehidupan selanjutnya untuk menebus kesalahan saya di kehidupan ini.

Seven LifetimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang