Chapter 51

557 41 0
                                    

Karena manajer dipanggil, pasti artinya yang lain yang berkumpul tiga hari lalu juga dipanggil . Seolah-olah predikdiku benar, Myungshin, karyawan perusahaan, dan Ketua Park hadir di tempat yang sama seperti tiga hari yang lalu. Termasuk si orgil, tentunya. Tetapi, situasinya sangat berbeda dair tiga hari lalu.

Direktur Yoon menunjuk dengan dagunya kepada manajer yang baru saja masuk saat dia melempar file di depan Myungshin.

"Ini adalah bukti yang kau bawa dari sisi lain semalam yang menyatakan bahwa kau tidak bersalah."

"Bukti... ?"

Myungshin mengambil dokumen itu dan berbicara dengan ekspresi tegas. Sepertinya mereka belum tahu tentang kasus manajer Cha Jungwoo. Mungkin mereka subuk mencari lubang hitam dalam bukti mereka karena perkataanku. Jadi, mengetahui kalau buktinya adalah kontrak Cha Jungwoo, hal pertama yang dia lakukan adalah memasang wajah penuh tanya.

"Bukti macam apa ini..."

Dia mencoba menyangkal, tapi tiba-tiba terdiam seolah-olah sudah membaca sesuatu di dalam kontraknya. Dia menatap kertas itu dengan wajah tak percaya yang mengatakan kalau dia baru saja menyadari nama manajer di baris pertama kontraknya.

"Bukti macam apa itu... jelaskan sendiri."

Direktur Yoon menyuruhku, bukan manajer. Di saat yang sama, Myungshin menoleh padaku. Segera setelah dia melihatnya, matanya menyipit dan senyuman terbentuk di bibirnya. Seolah-olah berkata, 'Oh, kalau dipikir-pikir, kau bilang kau akan balas dendam padaku, kan?' dengan mengejek.

"Benar. Bisakah kau menjelaskannya, Lee Taemin?"

Saat dia melihat nama manajer di kontrak, dia mungkin sudah menduga apa yang ingin kukatakan, tidak ada kebingungan di matanya. Suasanya yang berbeda dari tiga hari lalu, tidak, dua hari yang lalu. Mungkin karena pola pikir pria itu terhadapku sudah berubah. Seperti dia berkata akan mendengarkan tujuanku yang ingin balas dendam dan menganggapnya serius. Itu karena dia sadar aku adalah orang yang bisa dia singkirkan bahkan saat aku sudah memantapkan pikiranku dengan sungguh-sungguh. Toh, Myungshin mengenalku sebagai spesies beracun yang menempel pada lawan bahkan saat banjir darah. Jadi aku juga tersenyum padanya.

"Kau sudah melihatnya, apa kau masih memerlukan penjelasan? Bagaimana kau mengingat dialog dengan kepala itu?"

Senyum samar Myungshin menghilang dan suara dingin mengalir.

"Diamlah. Kau tidak tahu ada beberapa hal yang bisa dan tidak bisa kau katakan pada seniormu di depan orang lain?"

Lalu, dia memutar bibir pada manajer yang berdiri di sebelahku.

"Kau melakukan pekerjaan mendidik pendatang baru dengan baik."

"Benarkah? Kupikir kaulah yang kudidik dengan paling baik."

Manajer melangkah maju dan menunjuk dokumen yang masih dipegang Myungshin.

"Seperti yang kau katakan tiga hari lalu, kalau aku menjebak Cha Jungwoo, dia tidak akan mempekerjakanku sebagai manajernya."

Myungshin memiringkan kepala seperti sudah membuang image ceria yang dia latih di depan Direktur Yoon.

"Cha Jungwoo mungkin tidak tahu karena dia bodoh."

Ekspresi manajer menggelap mendengar balasan sarkastik yang keluar tanpa ragu. Alih-alih marah, dia menatap Myungshin dengan raut sedih.

"... kalau begitu, apakah kau yang tidak seterkenal Cha Jungwoo, lebih bodoh darinya?"

Dalam perkataan yang dicampur dengan helaan rendah, manajer masih merasa bersalah pada Myungshin. Sepertinya ada bagian di hatinya yang masih belum bisa dia buang. Mungkin itu adalah ingatan Myungshin yang baik yang dia besarkan dulu. Jadi, alih-alih merasa frustrasi, aku merasa penasaran. Perasaan baik di masa lalu yang masih tersisa di sudut hatiku, dan aku mengingat perasaan itu dengan memoriku. Mungkin kalau kau membuka dadaku dan mengeluarkan jantungku, itu tidak akan merah cerah. Bukan kelabu seperti kapur. Aku jelas-jelas punya memori menyenangkan bersama Myungshin, tapi itu berbeda dari hatiku yang tidak merasakan emosi apapun.

PaybackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang