#60 Red Days

210 33 3
                                    

"Tidak, Tzuyu, tetap tidak boleh."

Sejak pagi, Tzuyu terus mengikutinya. Ya! Apa lagi kalau bukan soal adopsi bayi? Namun, Jungkook tetap tak memberi izin dengan alasan mereka juga akan memilikinya meski bukan sekarang.

"Jika mengadopsi bayinya langsung ada, jika aku harus hamil dulu, itu membutuhkan waktu 9 bulan. Bahkan lebih karena aku saja belum hamil sekarang."

Jungkook hanya terkekeh mendengar ucapan Tzuyu. Memangnya mendapat bayi semudah itu? Ditambah dengan sikap kekanakan Tzuyu yang sudah bisa Jungkook pastikan siapa yang akan kerepotan nanti.

"Tzuyu, memangnya kau sudah siap mengganti popok tiap saat, terbangun tengah malam karena bayinya lapar, lalu membuatkannya makanan, atau mengejarnya bila berlarian."

Tzuyu menggaruk tengkuknya. "Apa tidak bisa meminta Hyeri Eonni yang mengurusnya?"

"Aniyo, Tzuyu. Kau atau aku yang melakukannya. Belum lagi nanti kau akan mual, pusing, sakit pinggang, mudah lelah, saat hamil."

"Itu sebabnya mengadopsi lebih baik."

Jungkook memukul pelan dahinya. Benar saja, bicara dengan Tzuyu sama seperti berbicara pada anak kecil saja. Entah kapan Tzuyu akan berubah. "Tzuyu, itu juga tidak semudah yang dibayangkan."

"Astaga! Bagaimana bisa kalian bertengkar pagi-pagi, huh? Meeting diadakan sebentar lagi," ujar nyonya Chou yang kemudian membuat perdebatan mereka harus diakhiri saat itu juga.

"Kita lanjutkan nanti."

Jungkook hanya terkekeh saat Tzuyu berlari menuju sang ibu kemudian merangkul lengannya. "Aku tidak akan pernah menang."

***

Jungkook hanya tersenyum sembari memasukan beberapa pakaian ke koper sembari mendengarkan ocehan-ocehan Tzuyu. Mereka mendadak harus pergi ke Singapura untuk bertemu dengan klien nyonya Chou. Mungkin lebih tepatnya bulan madu sembari bekerja.

"Oppa, kau dengar apa yang tadi Eomma katakan?"

"Tzuyu, aku sudah mendengarnya hampir 20 kali. Dari tadi kau mengatakannnya," ujar Jungkook diakhiri kekehan. Entah kenapa sang istri benar-benar terlihat seakan mendapatkan lotre. Padahal, hanya karena mereka pergi ke sana.

"Kita hanya berdua di sana."

"Hyeri-ssi ikut," ujar Jungkook yang kemudian membuat Tzuyu mencebik. Ia baru ingat Hyeri juga ikut. "Mana kopermu? Biar aku yang mengemasnya."

"Aku bisa melakukannya sendiri, biasanya aku berkemas sendiri."

"Baiklah, selagi kau berkemas, aku akan memasak makan malam. Jika butuh bantuan katakan, oke?"

"Oke," jawab Tzuyu sembari memilih baju mana yang akan ia bawa ke sana. Namun, dengan cepat ia memutuskan untuk membawa lebih sedikit pakaian. Bukan apa-apa, ia akan membeli yang baru nanti di sana. Ia tak mau jika nanti pakaiannya tak muat atau berakhir harus membeli koper baru.

Sementara Tzuyu memilih pakaian, Jungkook sudah berada di dapur. Tangannya mulai meraih pisau juga sayuran yang akan ia potong-potong menjadi potongan kecil. Tak lupa ia juga memarinasi potongan daging yang ia iris.

"Lama-lama aku sepertinya akan membuka restoran jika seperti ini," gumamnya bangga. Jungkook memang suka membuat kreasi makanan dari resep dasar yang ia pelajari dari sang nenek. Apalagi, Tzuyu pasti akan menyukai apa pun yang ia masak. Jadi, ia tak ragu untuk memasak apa pun.

Can I Love You? [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang