" Evil, apa kau bersungguh-sungguh dengan ucapan mu? " tanya Pherae yang nampak sedikit bersedih namun juga tidak bisa marah pada Evil.
" tentu saja. Aku mengatakan yang sebenarnya kalau aku menyukainya " jawab Evil dengan tegas
" Ya! Kenapa perasaan mu tumbuh di saat yang seperti ini?! Evil, kalau kau tidak membiarkan kami membunuh Griyon di Naefim, aku khawatir kita akan terlambat! Dewi Hebusa itu akan segera bangkit! Kau tahu apa yang terjadi jika Dewi itu bangkit kan?! Kau tidak akan bisa lagi menyeimbangi kekuatan Dewa Solon, tak peduli kau memakai kekuatan batu kehidupan sekalipun! " seru Griffin mencoba untuk menyadarkan Evil
Evil nampak terdiam sejenak dan memikirkan cara lain.
" beri aku waktu " jawab Evil pelan
" sudah tidak ada waktu! " jawab Griffin lagi
" kau juga seharusnya tahu kalau inti jiwa dari Dewi Hebusa akan membutuhkan proses panjang sebelum bangkit kan? Beri aku waktu, aku sendiri yang akan membawanya keluar dari Naefim, kalian tunggu di luar saja " kata Evil lagi yang lalu meninggalkan mereka berdua.
" cih, jika sudah menaruh hati maka semuanya akan terhambat. Benar-benar! " gerutu Griffin yang sedikit kesal
" hei, Iblis.. apa kau tidak pernah merasakan jatuh cinta? Jika kau sudah jatuh cinta maka semua tentang orang yang kau cintai akan menjadi lebih penting dari hal apapun di dunia ini " celetuk Pherae.
" hngg.. kau berbicara soal cinta dengan ku, kau sendiri saja bertepuk sebelah tangan " sahut Griffin.
" itu...
" kau lebih baik bersama.. siapa? Ha.. ah, Hazel.. kau lebih cocok bersamanya dari pada bersama Evil. Karena kau tidak sepadan " bisik Griffin
" kau meremehkan ku? Kau tidak melihat posisi ku sekarang? Sebagai penyihir berdarah campuran yang bisa menjadi raja kaum manusia di Leibethra, apa kau tidak melihatnya?! " sahut Pherae.
" hmm.. lihat sih, tapi Raja Naefim itu memiliki kekuatan Dewi Calleionus, sedangkan kau tidak " sahut Griffin lagi
" apa aku harus melanjutkan percakapan ini atau tidak?! " gumam Pherae di dalam hatinya.
***
Di istana Naefim, Derix yang masih terus berada di samping Griyon. karena Griyon sesekali berteriak ketakutan, membuat Derix tidak bisa meninggalkannya.
" Yang Mulia, akhirnya anda kembali " ucap salah seorang pejabat istana kepada Hali
Hali tidak menjawab apapun, dan hanya memandangi buku yang ia genggam.
" Yang Mulia.. tentang kejadian di lapangan istana saat ledakan terjadi, saya sudah memastikan kalau tidak ada yang tersebar sampai keluar istana " tambahnya lagi
" kenapa kau yang melakukannya? Dimana Derix? " sahut Hali
" Jendral Derix sedang berada di ruangan pengobatan menemani Griyon " jawabnya
" Griyon? Kenapa? " tanya Hali lagi
" entahlah Yang Mulia, hanya saja tadi tiba-tiba Griyon seperti orang yang sangat ketakutan dan terus bergumam mengenai hal-hal yang tidak masuk akal . Tabib Damaresh sudah memberinya obat penenang " katanya
" Yang Mulia, jika saya boleh berbicara. Bukan kah teror yang menakutkan ini semakin menjadi-jadi? Bukankah lebih baik untuk segera membunuhnya dan mengembalikan Naefim seperti dulu begitu juga dengan Nama baik Yang Mulia di mata rakyat " ujarnya lagi
" membunuh siapa, maksudmu? " tanya Hali dengan tatapan dingin
" aa...itu, tentu saja membunuh si ratu penyihir " jawabnya setengah ragu karena takut dengan Hali
KAMU SEDANG MEMBACA
Evilione
FantasyEvilione, seorang buronan penyihir yang menyebabkan banyak pembunuhan di sebuah kota besar, di bagian paling selatan di Naefim. Naefim sendiri di pimpin oleh seorang raja yang paling di takuti pada masanya, raja ini sangat ingin menangkap sang penyi...