3. Process

716 2 7
                                    

Allisa baru saja pulang sekolah. Saat ia ingin masuk ke dalam rumahnya, tiba-tiba pintu rumahnya dibuka dari dalam. Lalu keluarlah Arifin dan Sinta, mamanya.

" Allisa, kamu baru pulang? " Arifin menegur putrinya itu.

" Iya, " balas Allisa singkat.

Arifin dan Sinta saling berpandangan. Suasana menjadi semakin kikuk dengan kehadiran Allisa. Keluarga ini sudah lama berpisah, baru sekarang bisa berkumpul. Namun suasana masih begitu kaku.

" Allisa. " Arifin pun memutuskan untuk memecahkan suasana hening itu.

Ia pun melanjutkan, " Papa sudah membicarakan semuanya sama mama kamu. Mama kamu, setuju-setuju aja. Sekarang semuanya tergantung kamu. Tapi papa harap, kamu bisa menerima tawaran papa ini. Karena, kesempatan kayak gini, gak dateng dua kali. "

Allisa hanya terdiam. Tidak berniat untuk berbicara sepatah kata pun.

Kini Allisa sudah ada di dalam kamarnya. Ia menaruh tasnya dilantai lalu mulai membuka sepatu dan kaus kakinya. Sementara itu, Sinta berjalan menghampiri Allisa.

" Mama kaget waktu papa dateng? " tanya Allisa.

" Sedikit, " jawab Sinta singkat.

" Papa ngomong apa aja? Dia maksa mama? " tanya Allisa penuh dengan curiga.

" Enggak Al. Kamu kok curigaan gitu sih? " jawab Sinta menepis dugaan Allisa.

" Jadi papa cuma ngomongin soal sekolah? " Ternyata Allisa masih penasaran juga.

" Iya, dia cuma ngomong soal itu. Ya, mama sih stuju-stuju aja. Itu kan, bukan tawaran yang buruk, " kata Sinta sambil melipat kedua tangannya didada.

" Jadi menurut mama, aku harus terima tawaran papa? " Allisa mulai menanyakan pendapat Sinta.

" Kenapa enggak? Famous Art itu kan sekolah yang bagus. Kamu akan dapet banyak pengalaman baru disana, " tutur Sinta.

Allisa pun terdiam dan berpikir.

" Ya udah ya, kamu pikirin aja dulu. Mama mau nyiapin makan malem. " Sinta lalu berjalan keluar dari kamar Allisa. Ternyata Allisa masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

" Apa gue terima aja ya tawaran papa? Kayak yang mama bilang, gue bisa dapet pengalaman baru. Apalagi di sekolah sekeren Famous Art, gue pasti bisa ngerasain pengalaman-pengalaman seru! Pelajaran baru, temen baru dan, kali aja, cowok baru! " kata Allisa dalam hati sambil cengengesan gak jelas.

Anastasia, Cyntia, Livia, Renata, Allisa dan Jennifer lagi jalan bareng di sebuah mall. Mereka ketawa-ketawa bareng dan ngelakuin banyak aktivitas, bersama! Mulai dari makan di restoran, belanja baju, main di arena permainan, sampe foto-foto bareng!

Kriiiiing! Jam weker Anastasia berbunyi dengan sangat nyaringnya. Anastasia yang kaget pun langsung bangun.

" Gue tadi mimpi apa ya? " Anastasia berusaha mengingat mimpinya.

Anastasia pun mulai teringat salah satu bagian dari mimpinya yaitu saat dia dan lima orang lain yang gak dia kenal itu tertawa bersama.

" Mereka itu siapa ya? " Lalu perlahan, Anastasia mulai bisa mengingat dengan jelas keseluruhan dari mimpinya itu.

" Gue gak kenal mereka semua. Tapi kenapa keliatannya, kita deket banget? " Anastasia yang bingung and penasaran itu pun terus mencoba untuk berpikir.

" Ah, tahu ah! Mimpi yang aneh! " Anastasia akhirnya nyerah.

Lalu Anastasia mulai mencium sesuatu. Bau yang sangat ia kenal.

" Burger papa, " kata Anastasia sambil tersenyum.

Girls StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang