This fic - Owned by me.
Boboiboy, miliknya Animonsta Warning!
Btw ini genrenya BL hehe (Tau kan maksudnya~)
.
.
Decitan sepatu beradu garang menghetak lumpur. Genangannya pecah. Menciprat, berarak asal di bawah sana. Menimbulkan bercak kasar di sepatu dan celana seragam kusut Halilintar. Bukannya ia benar-benar peduli, tapi membayangkan omelan yang pasti ia dapati dari sepupu cerewetnya-Ochobot-nanti membuat kepalanya sudah berdenyut nyeri.
Mau bagaimana lagi? Salahkan hujan yang tiba-tiba mengguyur. Alih-alih cerah, seperti yang disampaikan pembawa acara (sialan) ramalan cuaca (sialan)! Hujan malah dengan ganas menimpukinya dengan kemalangan. Ia yakin, di sini ia yang sepenuhnya jadi korban.
Mungkinkah ia harus menyumpahi keadaan? Atau malah dirinya sendiri yang dengan bodoh percaya pada program kacangan soal ramalan? Ah! Atau mungkin-
"Duh! Sial!" Geraman jengkel terlontar, sedikit banyak karena seragamnya yang basah kuyup. Selebihnya? Karena senyum mengesalkan milik laki-laki yang sekarang berteduh di bawah kedai mungil Kakeknya. Melambai santai dengan seringai lebar.
"Tenang saja Hali. Kudengar orang bodoh tidak bisa sakit kok." Itu Fang, seragam sekolahnya juga belum diganti. Kusut, sama seperti milik Halilintar. Hanya saja ia basah dan Fang kering.
Sial!
Jika Halilintar tidak pikun arah rumah si Landak tolol itu tidak memasukan kedai cokelat ini ke dalam rute pulangnya, mengejutkan saat tahu Fang malah duduk manis di kedai Kakeknya. Minum cokelat hangat sambil mengejeknya huh?
Nah! Mau cari mati.
"Pergi sana idiot!" Halilintar jengah. Ia benci basah, benci lumpur, benci dingin, lebih-lebih ia benci senyum milik Fang. Memuakan saat tahu ia malah nyaris mati salah tingkah karena senyum biadab itu. Dan sekarang ia malah merona! Ceh! Serupa gadis remaja yang mengenal cinta baru kemarin sore.
Gila benar! Kalau begini, percuma saja ia enambelas tahun jadi lelaki tulen- Tampan dan berani, kalau ujung-ujungnya orang yang menjeratnya juga remaja laki-laki macam Fang. Bah! Mati saja Hali!
"Sibuk ngurusin orang, mending duduk dulu kan?" Senyum lebar Fang kembali menjerat, kali ini dibarangi dengan kedipan sebelah mata.
Hali berkerut kesal "Jijik!" Balasnya yang hanya ditanggapi kekehan renyah dari Fang.
Helaan napas kasar terlontar. Dilepasnya topi kesayangan, mengacak asal rambutnya. Lepek dan berantakan. Aksen putih yang menghiasi legam rambut malah bercampur tak karuan. Hilang sudah kekerenannya.
"Hali..." Panggil Fang, suaranya serak, maskulin, dan Err-Sexy di telinga Halilintar. Duh!
Abaikan saja!
Sekilas Halilintar melirik, memandang was-was remaja jangkung di sebelahnya. Sementara ia sibuk mengibas lumpur di celana seragamnya, si Landak tolol malah asik bertopang dagu. Menyeruput cokelat, menatapnya geli.
Tak menggubris. Halilintar kembali fokus, kali ini ia mengelap tasnya.
"Yuhuu Halii-"
"Diam!"
"PMS ya?"
"Mati saja kau Fang!"
Fang terbahak. "Kalau aku mati siapa yang bakal ngebully kamu? Duh! Otakmu hanyut yah?" Diketuk-ketuknya dahi berkerut milik Halilintar. "Pungut gih-" Remaja laki-laki itu selalu membuat Fang gemas sendiri. Kalau sudah begini, parameter jahilnya serasa mau meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wet, Rain, Mud, and You
FanfictionLembab, hujan, lumpur, dan Fang. lengkap sudah hari sial Halilintar, yah. . . apa mau dikata. Hadapi saja. Note : Reupload dari akun Fanfiction dengan username yang sama kek akun ini