"Ajikdo naui maeumeul moreugo isseotdam yeoneun
(Kau masih belum tahu perasaanku)
I sesang geu nuguboda neol saranghagesseo
(Aku akan mencintaimu melebihi dari siapapun di dunia ini)
Neol saranghagesseo eonjekkajina
(Aku akan mencintaimu sampai kapanpun)
Neol saranghagesseo Jigeum i sungancheoreom
(Aku akan mencintaimu seperti saat ini)
I sesang geu nuguboda...
(Melebihi dari siapapun di dunia ini...)""Neol saranghagesseo... (Aku akan mencintaimu...)"
Perempuan itu menoleh kepada Jisoo yang menyambung lirik dari nyanyiannya. Perempuan berpipi gembil segera berdiri, meninggalkan rajutannya di atas ayunan.
"Jisoo?" Ucap perempuan itu.
"Jennie..." Panggil Jisoo tersenyum kepada perempuan yang menyebut namanya.
Jennie, perempuan itu, berlari dan memeluk Jisoo erat. Lelaki berbibir hati balas memeluk tidak kalah erat perempuan pujaannya, perempuan yang sangat dirindukan, perempuan yang selama ini buat dirinya bertahan.
"Aku kangen kamu, Ji. Jangan ninggalin aku..." Ucap Jennie, semakin memeluk lelaki berbibir hati.
Jisoo tersenyum sendu mendengar ucapan perempuannya itu. "Iya, sayang. Aku gak akan pernah ninggalin kamu."
"Janji ya?"
"Janji..." Jisoo menarik diri, memperhatikan Jennie yang semakin kurus, sejak pertemuan mereka terakhir kali sekitar 6 bulan yang lalu. "Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu lagi."
Jennie tersenyum mendengar janji lelaki berbibir hati. Senyuman yang yang menjadi daya tarik siapa saja yang melihatnya. Termasuk Jisoo kala itu yang langsung jatuh hati melihat senyuman manis perempuan berpipi gembil.
Tiba-tiba saja raut wajah Jennie berubah menjadi penasaran akan suatu hal.
"Kakak mana?" Tanyanya
"Kakak?"
"Iya, kakak dimana, Jisoo?"
"Kakak..."
"Tadi pagi kan udah kubilang, buat jemput kakak di sekolah."
"Jen, kakak..."
"Berapa kali udah kubilang coba. Kakak bakal nangis kalo gak ada salah satu dari kita berdua di luar kelasnya. Kamu lupa jemput kakak?"
"Jennie, kakak udah..."
Jisoo menatap sedih perempuan yang sedang berbicara dengannya itu. Sungguh dia tidak tega mengatakan hal yang sebenarnya.
"Sekarang udah jam berapa coba? Kelas kakak pasti udah selesai." Ucap Jennie lagi. "Yuk lah. Kita jemput kakak sekarang..." Ajaknya, sambil menarik sebelah tangan Jisoo.
Jisoo menahan tangan perempuan yang masih berstatus istrinya itu. "Kamu mau kemana?"
"Mau jemput kakak, yuk lah..."
"Sayang, kamu tau kita sekarang berada dimana?"
"Ya di rumah kita lah, di Seoul. Dimana lagi coba. Cepatlah, Ji. Kamu tau sendiri, kalo kakak nangis karena kita telat jemput, dia bakal susah dibujuk ntar."
Jennie masih berusaha menarik tangan suaminya untuk pergi, namun Jisoo tetap menahan tangan istrinya itu.
"Ada apa lagi sih, Jisoo? Emangnya kakak udah pulang? Dimana dia sekarang?" Tanya Jennie menatap wajah sedih suaminya.
"Jennie, kakak udah gak ada..."
Flashback On
Jennie dan Jisoo bertemu pertama kali di sebuah universitas. Kebetulan mereka satu jurusan dan satu angkatan. Sejak itu mereka mulai dekat di tahun pertama perkuliahan. Semakin hari kedekatan mereka semakin intim. Hingga Jisoo memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Jennie. Perempuan berpipi gembil yang juga mempunyai perasaan yang sama, langsung menerima cinta Jisoo saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Songs From The Heart (Jensoo)
Fiksi PenggemarCeritanya ya... berdasarkan sebuah lagu Lagunya ya... suka-suka saya Sayanya ya... suka jensoo Jensoonya ya... udah cere 😔