-oOo-
.
.
.Setelah masuk kamar jungwon langsung duduk di kasurnya menyentuh dada kiri nya yang barusan bergetar melihat Ruby tertawa tadi
Bukan karena suka melihat Ruby tersenyum tapi jantungnya benar-benar berdetak 2x lebih cepat saat melihat Ruby tertawa dengan pria asing(?). Awalnya
"Ada apa dengan gue?"
Jungwon ingin marah tadi saat melihat lelaki lain di rumah ini, tapi setelah tau itu adalah kakak dari Choi Ruby dia langsung gelagapan. Mana dia tau kalo selama ini Ruby punya kakak laki-laki terlebih Yeonjun gak ada datang ke pernikahan dia dengan Ruby kemarin
Untung gak jadi salah paham
Setelah menenangkan dirinya jungwon kembali ke aktifitasnya mandi di sore hari dan mengganti pakaian menjadi lebih santai lalu keluar kamar
Dia melihat Yeonjun yang sudah ada di dapur dan menaruh plastik makanan yang ia beli di meja makan
"Permisi kak. Dimana kak Ruby?"
Yeonjun menoleh "Dia di kamarnya. Ngambek tadi hahaha btw panggil gue Abang aja, formal banget kalo di panggil kak" tawa renyah Yeonjun membuat jungwon senyum kikuk
Dia belum terlalu akrab. Tapi entah kenapa Yeonjun terlihat biasa aja dan berusaha akrab dengan dirinya
Bukankah itu bagus harusnya?
"Betewe sorry ya gak datang ke pernikahan kalian berdua" jungwon mengangguk dan hanya mengatakan gak apa
"Gue baru aja balik ke indo tadi pagi. Dan langsung bergegas kesini setelah melihat foto pernikahan kalian di pajang di rumah"
Jungwon ber-oh ria mendengar celotehan Yeonjun "Gue udah dengar sedikit tentang lu dari papa. Dan gue percaya lu bisa jaga dia lebih baik daripada gue dan papa, jadi tolong jangan terlalu bawa hati apapun yang dia ucapkan saat marah. Dia memang seperti itu sejak mama meninggal dunia"
Jungwon melihat ketulusan Yeonjun saat mengatakan tentang sifat Ruby, dia mulai mengerti kenapa Ruby dinikahkan dengannya
"Gue panggil Ruby dulu untuk makan" saut Yeonjun lagi lalu berlalu begitu aja meninggalkan jungwon yang masih menatap kosong kearah tempat Yeonjun berdiri tadi
-oOo-
"Gue balik yaaa won.. by? udah ngambeknya gak bisa pergi nih gue kalo lu ngambek terus" yeonjun yang udah di samping pintu mobil nya menatap kedua pasutri di depan pintu yang berniat mengantarkan yeonjun sampai keluar rumah
Pintu mobil sudah dia buka lebar bersiap untuk masuk tapi terhenti melihat ekspresi Ruby yang terlihat masih kesal
"Hmmm. Pergi dah"
"Lu ngusir?" Tanya yeonjun seraya tersenyum hambar
"Gak. Kapan lu balik lagi ke Amerika?" Balik Ruby yang bertanya
"Minggu depan"
Jungwon yang hanya bisa menjadi pendengar dari percakapan kedua kakak beradik ini. Melempar pandangannya ke yeonjun maupun Ruby bergantian
"Yaudah, ntar gue mampir kak. Jangan pulang ke Amerika sebelum beliin gue tas dan baju yang paling mahal. Paham!!"
"Dasar iy- yakkk!" Belum selesai yeonjun mengatakan balasannya Ruby sudah lebih dulu masuk kedalam rumah meninggalkan jungwon di ambang pintu
"Dasar cewek. Pusing gue sama semua cewek di dunia ini" keluh yeonjun
"Maklum lah bang. Betewe gue bakal mampir kok pasti sama Ruby nanti kerumah papa" yeonjun mengangguk cepat "Ya itu harus, sering-seringlah mampir. Papa pasti kesepian kalo ntar gue balik ke Amerika"
Jungwon mengangguk setelahnya yeonjun berpamitan kepada jungwon dan pergi mengendarai mobil Lamborghini kesayangannya. Ia pergi dari halaman kediaman jungwon dan Ruby
Jungwon sendiri melihat ke arloji di tangannya dan kembali ke kamar untuk menyiapkan barang-barang sekolah yang akan ia bawa besok
Kembali bersekolah dan belajar untuk masa depan. Ciaaaa
-oOo-
Pagi-pagi sekali jungwon sudah bangun dan mandi. Ia memakai seragam sekolahnya. Ini semester pertama jadi jungwon belum di sibukkan dengan berbagai materi untuk ujian
Dia keluar kamar dan seperti biasa. Dia menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri, dia ingin menyiapkan juga untuk Ruby tapi kegiatannya terhenti karena mengingat Ruby harus mandiri dan posisinya harusnya dia yang di layani kenapa jadi dia_-
Jungwon menyelesaikan sarapannya dengan cepat dan pergi berangkat sekolah mengendarai motor besarnya
Jam sudah menunjukkan pukul 06.37 dan hanya ada beberapa murid teladan yang datang di jam se pagi ini. Termasuk jungwon sendiri, dia memarkirkan motornya di parkiran khusus siswa/i yang membawa kendaraan lalu melepas helm dan masuk ke area sekolah dengan sedikit bersemangat
Ya. Rindu setelah seminggu ambil izin untuk berobat ibunya padahal menikah
Dan sampai detik ini gak ada satupun murid yang tau kalau jungwon berstatus suami dari anak pengusaha terbesar di Indonesia 'Yah mungkin lebih bagus gak ada yang tau apapun tentang pernikahan ini' batin jungwon
Ia berjalan menuju loker pribadinya yang disediakan sekolah ini. Sekolah jungwon adalah salah satu SMA terelite di kota ini
SMA I-LANDERS dan banyak siswa kaya raya bersekolah disini. Jungwon sendiri bukan dari kalangan orang kaya raya tetapi dia siswa berprestasi jalur beasiswa untuk masuk di sekolahan elite seperti ini
Jungwon membuka lokernya dan menaruh beberapa barang yang tidak dia pakai selama jam belajar nanti dan mengambil beberapa buku paket
"Apa ini?" Jungwon mendapati satu amplop berwarna hijau pastel jatuh dari buku paketnya
Jungwon celingak-celinguk melihat kesekitar area loker siswa. Tapi hanya ada dirinya dan 3 siswa lain yang juga sibuk membuka loker masing-masing
"Dari siapa? Buat gue kah?" Tanya jungwon pada diri sendiri. Dia menutup lokernya dan gak lupa menguncinya juga, dia berniat akan membukanya saat berada didalam kelas
Sesampainya didalam kelas jungwon duduk di kursinya lalu mengeluarkan surat tadi. Mumpung gak ada orang di kelas dia bisa bebas buat ngapain aja termasuk main hp sebentar mungkin
Sebelum membukanya jungwon asik membolak-balik amplop hijau itu seakan mencari petunjuk kalau aja itu buat orang lain tapi gak ada satupun nama yang di tera kan di amplop itu
"Buka aja lah" jungwon membukanya dan membaca isi dari surat itu
Isi suratnya gak begitu panjang, Jungwon kembali melipat kertasnya dan dimasukkan kedalam amplopnya. Ekspresi yang Jungwon tampilkan terlihat tidak biasa
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] 𝑃𝐸𝑅𝐹𝐸𝐶𝑇 𝐻𝑈𝑆𝐵𝐴𝑁𝐷 ✦✧ 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐽𝑈𝑁𝐺𝑊𝑂𝑁
Fanfiction[ 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒 ✓𝐵𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑅𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖 ] 𝐺𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑐𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑟𝑜𝑔𝑎𝑛𝑡 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝐶𝒉𝑜𝑖 𝑅𝑢𝑏𝑦 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑠𝑎 𝒉𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑘𝑎𝒉𝑖 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑜𝑐𝑎𝒉 𝑆𝑀𝐴. 𝐵𝑖𝑠𝑎𝑘𝑎𝒉 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑖𝑘𝑎𝒉𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖...