07. Mansion

12 8 0
                                    

Mereka sudah sampai di Mansion, mereka turun dari mobil dan masuk kedalam, kecuali Naufal dan Andra. Mereka berdua mengambil tas yang berisi pakaian Nafisya dan yang lain tak lupa juga mereka mengambil buah-buahan yang dibawakan teman Nafisya.

"Fisya mana, bun?" tanya Andra.

"Dikamar, kamu ke sana saja" jawab Iriana.

Andra pun naik kelantai dua dan menuju kamar istrinya, sebelum masuk dia mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Masuk" Andra masuk kedalam kamar.

"Mas, kapan kita menikah dan kenapa bisa?" tanya Nafisya saat Andra sudah duduk di sofa yang ada dikamar.

"Kita menikah pada tanggal 20-04-2019 dan kita menikah karena perjodohan. Waktu itu sebenarnya mas nolak karena mas sudah mencintai gadis lain, tapi ternyata gadis yang dijodohkan sama mas itu ternyata kamu, gadis yang mas cintai" ucap Andra sambil menatap Nafisya.

"kenapa mas bisa tau kalau aku gadis yang akan dijodohkan sama, mas?"

"Mami yang kasih liat foto kamu. Mami bilang gini yakin kamu menolak perjodohan ini? yakin kamu tidak akan menyesal dengan keputusan kamu? dari situ aku bingung dan akhirnya aku minta foto gadis itu, setelah aku lihat aku langsung menerima perjodohan itu dan meminta pernikahannya di percepat. Pernikahannya sangat private dan akad di mulai saat kamu pergi ke sekolah, kami sengaja tidak memberitahu kamu karena takut kamu menolak keras perjodohan ini, apalagi orang tua kamu tidak pernah membicarakan tentang perjodohan ini ke kamu atau semacam kita menikah tanpa persetujuan kamu" jawab Andra.

"Aku bukan orang yang seperti itu, jika memang takdir aku menikah di usia muda, aku akan terima. Tapi jujur aku takut gak bisa jadi istri yang baik buat suami" ucap Nafisya. Andra beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Nafisya lalu memeluk istrinya itu dengan erat.

Nyaman.

Itulah yang dirasakan oleh mereka berdua. "Kita berjuang sama-sama, kita belajar menjadi lebih baik lagi, dan semoga tidak ada kebohongan dalam pernikahan ini. I love you, my wife." bisik Andra.

Nafisya yang mendengar itu menganggukkan kepalanya. "Sorry I can't love you yet, but I will still learn to love you and accept you" lirih Nafisya namun Andra bisa mendengar itu.

"Aku tunggu" ucap Andra dan memberikan kecupan di kening Nafisya.

•••🦋•••

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 waktu makan malam, Nafisya dan Andra masih terlelap.

Iriana berniat membangunkan mereka berdua, "Andra, bangun" ucap Iriana sambil menepuk pelan lengan Andra.

"eungh, iya bun"

"Kamu bangunin Nafisya untuk makan malam, bunda mau bangunin Naufal dulu" ucap Iriana lalu keluar dari kamar.

"Sayang, bangun" bisik Andra tepat ditelinga Nafisya.

"eungh, iyaiya" Nafisya bangun dari tidurnya, dia duduk untuk membaikkan perasaannya.

cup!

"Aku tunggu dibawah ya" ucap Andra lalu keluar dari kamar, ya dia tadi sudah mandi sebelum tidur jadi dia tadi hanya tinggal cuci muka.

"Iya, mas"

Nafisya segera mandi lalu turun kebawah untuk makan malam. "Selamat malam semua" sapa Nafisya.

"Malam"

Makan makan dimulai tanpa ada yang berbicara, katanya tidak baik berbicara saat makan, tidak sopan namanya.

Setelah selesai makan malam mereka berkumpul sebentar diruang keluarga.

"Ayah, apakah aku masih bisa sekolah?" tanya Nafisya.

"Of course, kamu boleh sekolah hingga kuliah. Aku tidak melarang mu untuk mengejar cita-cita mu" bukan, bukan Rifki yang menjawab tapi Andra lah yang menjawab pertanyaan Nafisya.

"Enggak, aku gak mau kuliah. Setelah lulus aku akan fokus sama rumah tangga kita" ucap Nafisya.

"Bukan kah kamu mau menjadi dokter spesialis anak? aku tidak mau kamu merasa iri dengan yang lain karena pernikahan ini kamu tidak bisa mengejar cita-cita kamu"

"Mas, ngapain aku iri sama mereka? itu hidup mereka ngapain aku urusin? aku hanya ingin fokus mengurus kamu dan anak-anak kita nanti. Lagian kamu kan CEO aku tinggal minta apa yang aku mau ke kamu pasti diturutin"

"Heh, gausah bahas bahas anak dulu, sekolah aja yang benar. Kepintaran ibu nurun ke anak jadi belajar aja yang benar" ujar Naufal.

"Udah-udah lebih baik kita istirahat, dan kamu Naufal besok kamu kuliah lebih kamu istirahat" Naufal yang mendengar perintah bunda pun pergi ke kamar nya.

"Aku besok udah mulai masuk sekolah kan?" tanya Nafisya saat Naufal sudah masuk ke kamar.

"Gak! kamu istirahat saja di rumah sampai benar sembuh, setelah sembuh baru kamu boleh masuk ke sekolah. Tapi kamu pindah ke sekolah milik Suami kamu" ujar Iriana.

"Apa gak bisa disekolah lama? emang kenapa aku harus dipindahkan? sekolah aku yang dulu gak bagus?"

"Kami memindahkan kamu agar kita bisa lebih leluasa pantau kamu, takutnya terjadi apa-apa"

"Aku sudah besar bukan anak kecil lagi, aku bisa menjaga diri aku sendiri" kesal Nafisya.

"Tapi di mata kami kamu masih kecil"

"Sudah sekarang kita istirahat saja" ucap Iriana sebelum beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya disusul oleh suaminya, Andra dan Nafisya.

Andra dan Nafisya memasuki kamar mereka dan mereka duduk di sofa yang berada di kamar.

"Kamu benar tidak mau kuliah?" tanya Andra sambil mengelus kepala Nafisya yang bersandar di dadanya.

"Sebenarnya aku mau, tapi aku juga mau fokus ngurus rumah tangga kita, aku gak mau tetangga bilang aku cuman sibuk sama urusan aku sampai lupa punya suami" ucap Nafisya.

"Tidak perlu mendengarkan ucapan tetangga, lagian aku biarin kamu kuliah, aku mau kamu mencapai cita-cita kamu. Masa cuman aku yang mencapai cita-cita sedangkan istriku tidak"

"Masih banyak loh yang udah nikah terus mau kuliah tapi gak dibiarkan, soal biaya aku yang tanggung semuanya. Kesempatan emas tidak datang dua kali, sayang" lanjut Andra.

"Aku tahu kesempatan emas tidak akan datang dua kali, tapi aku akan tetap dengan keputusan aku. Aku hanya ingin fokus ke rumah tangga dan urus kamu."

"Bantu aku mengingat semuanya, mas" lanjut Nafisya.

"Pasti sayang, itu sudah kewajiban dan mas akan bantu kamu pelan-pelan. Tapi kalau kamu ingat semuanya tolong jangan jauhi mas"

"Aku janji, aku tidak akan berubah saat udah ingat semuanya"

"Udah yuk tidur, sudah jam 21.00 malam. Kamu udah ngantuk tuh" ucap Andra

"Mana ada, aku belum ngantuk"

"Heleh, itu mata kamu udah merah, kamu juga harus banyak istirahat biar cepat sembuh"

"Istirahat mulu, cape tau rebahan mulu"

"Emang istri aku ini paling beda, perempuan lain sukanya rebahan dan libur sekolah sedangkan kamu cape rebahan dan mau masuk sekolah cepat-cepat"

"Aku bukan orang malas seperti mereka" balas Nafisya lalu berjalan menuju tempat tidur Andra pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Nafisya lalu memeluk istrinya.

"Good night my wife, sweet dreams dear" bisik Andra.

"Good night too my husband"

« T B C »

Gak nyangka bakalan sampai part 07 aja, semoga ceritanya gak kandas di tengah jalan.

see you next part 👋🏻.

Instagram : @ndyaz._

NAFDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang