“Ada cerita apa hari ini?”
“Loh? Kok kamu yang tanya? Bukannya kamu yang mau cerita?”
“Masa?” balas Yena memastikan. “Kalau gitu aku cerita nih ya,”
“Inget Hyewon sama Hangyul kan?” lanjut Yena.
“Hmm, kenapa?”
“Si Hangyul kan akhir-akhir ini sok sibuk bikin short film gitu, nah dia selalu minta Hyewon buat jadi aktrisnya, dan Hyewon juga gak pernah nolak.”
“Bentar, mereka tuh berarti udah temenan dari sd kan?”
“Iyaa,”
“Sekarang masih temenan? Apa udah ganti status?”
“Jadi kaya kita gitu?” sindir Yena. Terdengar Changbin terkekeh di ujung sambungannya. “Tapi enggak kok, mereka masih temenan. Hangyulnya sih ada rasa, tapi Hyewon suka sama seseorang yang jauh.”
“Hangyul tau soal itu?”
“Tau, makanya dia gak mau confess ke Hyewon.”
“Padahal kalau belum dijalanin kan gak bakal tau.”
“Iya, aku juga suka nyindir Hyewon, bilang kalau ada yang deket kenapa nunggu yang jauh,” balas Yena agak menggebu. “Tapi kamu tau? Malah dibalikin ke aku!”
“Dibalikin gimana?”
“Dia bilang harusnya aku ngaca! Katanya ada Yeon–”
Hening.
“Apa? Ada apa?”
“Ada adik kaya Yuri sama Junho, masih ngeluh gak guna.”
“Hah? Gimana?”
“Inget Yuri sama Junho kan? Adik sepupu aku.”
“Iya.”
“Nah aku suka ngeluh kalau mereka tuh gak guna gara-gara selalu nempelin aku, padahal saking takutnya aku gak mau ngurusin mereka lagi, mereka nurut banget kalau aku suruh-suruh.”
“Jadi maksud aku tuh mereka sebenarnya adik yang berbakti, tapi aku dengan kurang ajarnya gak mau mengakui mereka,” sambung Yena ketika dirasa ucapannya tidak dimengerti Changbin.
“Intinya kamu sama Hyewon saling mengingatkan untuk menghargai apa yang sudah kalian miliki?”
Yena menghela napas lega, “Ya, something like that.”
“Terus, terus soal film pendek Hangyul?”
“Oiya aku lupa yang mau ceritain tuh itu!” seru Yena. “Nah, projek kali ini Hyewon awalnya mau nolak. Aku juga kaget kan. Ada apanih gerangan? Ternyata emang karena si Hangyul gak ngejelasin konsepnya secara mendalam, segala bilang mau bikin konten porno. Makin was-was tuh si Hyewon. Tapi akhirnya Hyewon terima karena Hangyul nyuruh aku bujuk dia.”
“Kamu dapet tugas paling sulit berarti,” respon Changbin yang sangat diluar dugaan Yena. Jujur saja, Yena kira Changbin hanya akan mendengarkan tanpa memahami. Tapi sepertinya lelaki itu benar-benar mendalami cerita Yena.
“Sulit apanya?”
“Ngebujuk orang susah loh. Dan kamu berhasil! You did well!”
Yena mematung, “That was a praise, right?”
“Yes? Congratulation!”
Mendengar itu, Yena berguling-guling ria di ranjangnya. “OH MY GODNESS! BARU KALI INI GUE MERASA DIHARGAI. Lo tau?! Bahkan si Hangyul aja gak ada muji gue begituu, huhuuu. Yena terharu, terima kasih Changbin, muah muah!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefarious - Choi Yena
FanfictionSemua orang itu jahat, yang bikin beda adalah bagaimana caranya setiap orang menunjukkan kejahatan mereka. "Menurut gue, lo jahat. Jadi kalau suatu saat gue balik jahatin lo, jangan kaget. Gue juga bisa sama jahatnya kaya lo!"