Chapter 3

795 68 9
                                    

Asahi masih mengipas ngipas dirinya, sedangkan Jaehyuk bingung harus melakukan apa.

"Panash" Asahi berucap, sedetik kemudian ia berlari ke arah kamar mandinya.

"Anjir, lu apain dah?" Nyolot Jaehyuk ke Haruto setelah mendengar balasan dari Jeoungwoo.

Haruto menaikan sebelah alisnya, "bukannya bagus?" Smirk membuat wajahnya semakin tampan.

Jeoungwoo tersenyum bangga kepada Haruto dan merangkulnya, sedangkan Jaehyuk melihat keduanya dengan datar.

"Apa apaan lu berdua? Asahi punya gw." Tekan Jaehyuk.

Jeoungwoo melepas rangkulannya kepada Haruto dan berpindah ke pundak Jaehyuk.

"Berbagi itu indah Jae, lagian gw sama Haruto cuma penasaran sama rasanya." Senyum Jeoungwoo berkembang.

"Betul tuh betul. Bagi bagi dong Jae" tambah Haruto.

"Gila aja lu berdua. Gw aja belum nyoba."

Mereka bertiga sibuk berdebat, tidak menyadari jika di dalam kamar mandi Asahi mendengar itu semua.

"Sialan." Lirih nya.

Asahi benar benar tidak tahan dengan rasa panas nya. Ia terus mengguyur badannya dengan air shower, tapi rasanya masih sama.

Ia benar benar tidak habis pikir dengan lelaki yang berada diluar sana. Dia seorang lelaki sama seperti mereka, lagi pula dia masih menyukai perempuan bahkan sekarang ini ia sedang tertarik dengan teman se-kuliah nya.

Asahi menjadi curiga dengan surat yang akhir akhir ini ia dapat, ia curiga dengan mereka bertiga. Atau salah satunya.

***

Hari ini Asahi berangkat kuliah lebih awal, ia tidak mau bertemu dengan Jaehyuk. Jika kalian bertanya ia semalam bagaimana, jawabannya adalah Asahi tidak keluar dari kamar mandi hingga pagi dan langsung berangkat kuliah saat Jaehyuk masih tertidur, bersama kedua temannya.

"Apa gw pindah kost?" Tanyanya kepada dirinya sendiri, lalu sedetik kemudian menggeleng jika ia pindah sepertinya akan sulit, belum lagi dengan harganya karna yang ia tau yang saat ini ia tempati adalah yang paling murah.

Sepertinya dengan mencuekan Jaehyuk sudah cukup. Semoga saja tidak terjadi apa apa.

Seperti biasa, ia akan fokus dengan pelajarannya. Saat ini dosen sedang membagi kelompok terdiri dua orang. Asahi tidak peduli dengan siapa ia akan berkelompok, hingga nama yang disebut setelah nya membuat dia menoleh kearah gadis sebelah nya.

Ia akan berkelompok dengan Anna. Seseorang yang dia suka, mungkin?

Saat Asahi akan pulang, seseorang memanggilnya membuat dia berhenti berjalan.

"Mau ngerjain dimana?" Tanya Anna.

"Seterah."

Anna berpikir, "di cafe aja gimana?"

Asahi sempat berpikir, namun setelahnya ia mengangguk. Kebetulan sekali sekarang ia sedang libur bekerja dan ia tidak mau diam di kost an dan bertemu dengan Jaehyuk.

Asahi dan Anna pergi, namun keduanya tidak menyadari seseorang yang sedang mengikuti mereka.

Pukul 10 malam, Asahi dan Anna selesai mengerjakannya. Tadinya Asahi berniat mengantarkan Anna tapi dipikir lagi, ia tidak mempunyai kendaraan dan akhirnya ia berpamitan dengan Anna yang katanya akan dijemput oleh kakaknya.

Saat berjalan entah kenapa Asahi merasa ada seseorang yang mengikutinya. Bukan sekarang saja. Tapi saat bersama Anna sebenarnya ia sudah merasakan.

Asahi berjalan dengan cepat, ia sedikit khawatir apalagi saat ini seseorang yang mengikutinya berjalan cepat juga.

Hingga akhirnya Asahi memutuskan untuk berlari, ia takut jika itu adalah pembunuh berantai. Walaupun aga mustahil tapi bisa jadi bukan?

Seseorang yang dibelakang Asahi tertawa melihat Asahi berlari.

"Lucu banget punya gw." Seringai terukir dibibir nya.

Sesampainya di kost an, ia membuka pintunya dengan ragu. Asahi masih tidak mau bertemu dengan Jaehyuk. Apalagi dengan kejadian kemaren membuat dia sedikit takut.

Menetralkan nafasnya yang memburu karna tadi berlari, ia terkejut saat ada seseorang yang memegang bahunya.

Dan ternyata Jaehyuk.

Jaehyuk tersenyum, "lu darimana aja? Gw khawatir karna lu ga keluar keluar dari kamar mandi."

Kalian tahu? Saat Jaehyuk terbangun ia kaget saat melihat pintu kamar mandi terbuka tetapi tidak ada Asahi. Jaehyuk juga sedikit panik.

Asahi menatap Jaehyuk datar, "jangan pernah ajak ngobrol gw lagi." Lalu setelahnya Asahi masuk diikuti Jaehyuk dari belakang.

"Sa maafin gw, gw juga gatau kalo temen gw ngasih perangsang di dalem minuman lu."

"Please maafin gw." Jaehyuk terus berucap.

"Gw maafin." Asahi membalas karna ia terganggu dengan suara Jaehyuk yang sedari tadi tidak lelah mengucapkan itu.

"Tapi, jangan pernah ajak ngobrol gw lagi."

Jaehyuk membulatkan matanya, "kenapa? Karna gw suka lu?"

Asahi mengangguk, "karna gw normal, dan gw jijik."

Semoga saja dengan ini Jaehyuk sakit hati dan memutuskan untuk pindah kost an. Ya, itulah pikiran Asahi.

Tapi nyatanya pikiran dia salah, karna kejadian selanjutnya ia di dorong kasar oleh Jaehyuk hingga ia terjatuh ke atas kasurnya.

"Lu jijik sama gw?" Tanya Jaehyuk diatasnya.

Asahi terdiam, ia terkejut namun setelahnya ia memberontak dan mendorong tubuh Jaehyuk agar bangun.

Tapi sayangnya tenaga dia tidak cukup untuk membuat Jaehyuk bergerak dari atasnya. Jaehyuk menatap mata Asahi dengan tajam.

Setelahnya Asahi merasakan benda kenyal dibibir nya, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Jaehyuk akan melakukan ini.

Asahi menggeleng gelengkan kepalanya agar ciuman itu terlepas,

Plak.

Tak disangka Jaehyuk menamparnya, dan dengan kurang ajarnya Jaehyuk melanjutkan ciuman nya dengan sangat kasar.




























Maaf jika lama up nya, karna aku sedang sibuk.

Maaf kalo banyak typo, baru dibaca ulang sekali hehe.

Lanjut?

Jangan lupa vote dan komen.

M I N E [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang