Awali awal bulan Februari dengan baca chapter ini, semoga semakin indah yaa 🤭😁
Jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya 🔥🔥
Koreksi kalau ada typo yaa^^
Happy Reading Guys ❤️
***
Adel sedang merapikan pakaiannya dan juga pakaian Sakti yang nantinya akan ia susun ke dalam lemari itu.
Ia baru saja selesai menjalankan home schooling-nya yang hampir dua Minggu ini terlaksana. Jujur Adel lebih suka sekolah pada umumnya, ia bisa bertemu dengan banyak teman meski rumah Sakti juga nyaman. Hanya saja ia lebih suka mengerjakan tugas sambil mengobrol dari pada diam-diam saja walaupun sebenarnya gurunya itu sangatlah asik.
Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, ia pikir Sakti tapi ternyata bukan. Itu Agatha bersama Millo digendongnya. Ngomong-ngomong belakang ini Millo mulai dekat dengannya, kucing gendut itu sudah mulai mau bermain dengannya meski kadang-kadang Millo masih suka mencakar. Di tangannya ada beberapa bekas cakaran Millo masih belum hilang. Tapi Adel tidak masalah akan hal itu, karena intinya ia masih bisa bermain dengan Millo.
"Mbak Adel lagi apa?" tanya Agatha sambil mendekat ke arah Adel.
"Hai Tha, Mbak Adel lagi rapikan baju Mbak Adel sama baju Mas Sakti," sahut Adel sambil tersenyum simpul.
"Oh ... Mbak berarti Mbak Adel lagi sibuk. Sayang banget ya Millo, kita jadi nggak bisa main sama Mbak Adel," ucap Agatha pada Millo yang masih anteng dalam dekapannya.
"Mbak Adel nggak sibuk kok, ini sebentar lagi selesai. Atha mau nggak nunggu sebentar aja?" ujar Adel segera Agatha anguki dengan semangat. "Mau-mau!"
Pada akhirnya Agatha pun menunggu Adel selesai mengerjakan pekerjaannya dulu barulah mereka berdua pergi untuk bermain di halaman samping, tempat yang mana pernah dipakai Sakti dan Ayah Haris untuk mengobrol.
"Aku senang deh semenjak Mbak Adel tinggal di sini, karena aku akhirnya punya teman nggak sendirian lagi kayak biasanya," ujar Agatha sambil mengelus-elus kepala Millo yang tampak nyaman di pangkuannya.
"Mbak Adel juga senang bisa kenal sama Atha, dari dulu Mbak Adel pingin banget punya adik dan ternyata keinginan Mbak Adel bisa terkabul sekarang," sahut Adel sambil mengusap kepala Agatha penuh kasih sayang.
"Untung aja Mas Sakti nikahnya sama Mbak Adel, bukan sama Tante Garang. Mungkin kalau sampai itu terjadi aku pasti selalu dimarahin terus."
Kening Adel mengernyit bingung ketika mendengar ucapan Agatha barusan. "Tante Garang? Itu siapa kalau boleh tahu, Tha?"
"Lho Mbak Adel belum dikasih tahu emangnya sama Mas Sakti?" Dengan polosnya Adel menggeleng. Sakti masih sangat tertutup padanya meski pernikahan ini sudah menginjak usia satu bulan, jadi jangan harap Adel tahu banyak tentang suaminya itu.
"Tante Garang itu Tante Lauren atau pacarnya Mas Sakti dulu. Dulu itu ya, Mbak. Tapi kalau sekarang aku nggak tahu, tapi kayaknya mereka udah putus secara sekarang kan ada Mbak Adel yang jadi istrinya Mas Sakti," ucap Agatha, setelah itu ia memeluk lengan Adel sambil melempar senyum.
Untuk beberapa saat Adel terdiam, mencerna baik-baik ucapan Agatha. Anak kecil itu bahkan tahu hubungan asmara sang kakak atau memang selama berhubungan dengan Lauren Sakti memang seterbuka itu hingga orang-orang di dekatnya sampai tahu?
Lauren. Adel ingat nama itu. Nama yang disebut-sebut Sakti ketika menyentuhnya untuk pertama kali. Mengingat itu membuat Adel merasa hatinya seperti dicubit dengan kencang. Jadi saat menyentuhnya itu Sakti membayangkan sosok wanita lain yang ternyata merupakan kekasih pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Result Of Mistake
Ficção GeralSama-sama berusia muda, sama-sama masih ingin merasakan kebebasan namun karena satu kecerobohan yang diperbuat semua berubah dalam sekejap. Menjalin sebuah ikatan dengan cara terpaksa merupakan mimpi buruk bagi keduanya. Bersama tanpa cinta seperti...