BASICALLY, I LIKE YOU!.

45 15 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading guyss...

Tandai typo yahh...
.


Tak terasa satu hari telah dilalui nifa dan matrix gang, yah kini saatnya memulangkan nifa ke asrama,
"DADAHHH!!. " ucap sivwa excited melambaikan tangannya. Aku pun membalas lambaian tangan itu dengan senyum.
"Ayo buruan.! " ucap rayza menyuruhmu segera naik ke boncengan motor. Aku pun naik dan rayza segera mengemudikan motornya itu. Yahh aku dikawal matrix gang, sudah seperti karnaval saja.

Sesampainya di asrama aku turun dari motor rayza.
"Hati hati, inget jaga diri sewaktu malem. " ucap rayza.
"Iyaa iyaaa. " ucapku mengangguk excited.
"GUE TEMENIN NAIK YA DEKKK!!. " ucap radhit yang tiba-tiba berada disamping nifa.
"GABISA, cewe gue. " ucap rayza menarik tubuhku.
"ANJENG friendzone aja bangga, ngaku ngaku cowonya. " ucap radhit meledek. Sontak membuat rayza semakin kesal,
"Woee sudahhlah, ayo pulanggg!!. " ucap adnan yang mulai meninggalkan asrama. Yang kemudian diikuti oleh anggota matrix gang yg lain.

DRTTT DRTTT

Suara notifikasi dari HP membuat nifa berhenti sejenak melihat ponselnya, ternyata sebuah pesan masuk,

08******* :
Sv wiya
Pacarnya valen.

Aku mengerutkan dahi, siapa wiya? Valen?? Siapa valen? Tak habis pikir seseorang yang bahkan tidak ku kenal memintaku menyimpan nomornya.

Sesampainya di kamar,aku merebahkan tubuhku dikasur yang empuk, lelah rasanya hari ini. Tiba-tiba

TOK TOK TOK

Suara ketukan membuatku segera bangun dan membukakan pintu,

"Haii, nifa ya?. " ucap seorang gadis yang mengetuk pintuku.

"Eh iya Haii, siapa ya??. " tanyaku menaikkan satu alisku.

"Ahh salam kenal, wiya pacarnya valen. " ucap gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Ouh iya, salam kenal juga. Maaf valen siapa ya?. " tanyaku.

"EH NJIR, lo ga tau cowo gue???, cowo gue wakil jenong gang. " ucap wiya membanggakan pacarnya.

"Ouh gtu, yasudah kn emg gue ga kenal. " ucapku ingin menutup pintu.

"Y." Ucap wiya singkat padat jelas.
Aku pun menutup pintu kamarku, lalu melanjutkan kegiatan rebahanku.
Aku pun terlelap dalam tidurku yang nyenyak.

KRINGGG KRINGGG

Ponselku berdering, aku segera mengangkat telepon itu, rupanya dari rayza

"Kenapa zaa??. " ucapku.

"Eehh udh tidur??. " tanya rayza yg berada di seberang

"HOAAMMM udahh, tapi lu bangunin, kenapaa si?. " ucapku sedikit kesal.

"Anuu, makan yok disini. " ucap rayza
Terdengar suara beberapa orang juga, sepertinya ramai sekali.

"Ahh maless makan dirumah aja yaa!. " ucapku.

"Hmmm." Rayza berdehem membuat ku nemutar otak agar dia tidak marah

"Udah malemm ayy, gaboleh keluarr gue. " ucapku berusaha membujuknya.

"Gue jemput, buruan dehh. " ucap rayza masih mengelak.

"Zaaa, plss males keluar tauuu. " ucapku merengek.

"Cepet." Ucap rayza, sekilas aku mendengar suara motor dikemudikan, rayza tak kunjung mematikan teleponnya itu, tiba-tiba

TOK TOK TOK

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang