"Kyu, dibeliin sama Mashiho, nih."
Junkyu mengerjapkan mata ketika Yoshi meletakkan susu pisang ke mejanya. Tanda kalau dia tidak mengerti.
"Hah? Buat apa?" Perasaan Junkyu dia dan Mashiho itu tidak terlalu dekat.
Anjir, masa iya gara-gara aku sering nyebut namanya? Junkyu memandang horor susu pemberian Mashiho yang masih terletak di mejanya dan Yoshi yang tak kunjung pergi. "Yoshi-kun, aku ada salah ya sama Mashiho?"
"Hah?" Yoshi mengernyit bingung. "Enggak, deh. Kalian aja jarang ketemu kalo gak gue ajak dia join kita. Apa hubungannya antara Cio jajanin elo sama lo ada salah apa enggak ke dia?"
Junkyu tidak menjawab. Tapi sedetik kemudian Yoshi tiba-tiba memukul tengkuk Junkyu.
Plak! Jduk!
"Aduh!" Sadis mukulnya euy, dahi Junkyu sampe kejedot meja.
"Sembarangan. Itu lo liat itu masih kesegel tutupnya. Gak mungkin dimasukin racun," ujar Yoshi dongkol. "Cio jajanin elo karena hari ini hari ulang tahunnya dan dia mau traktir gue sama temen-temen gue. Lo juga berarti. Eh, elo malah nolak dan ngomong kalo lo bawa bekal, jadi yaudah Cio beliin lo itu."
Fyi, Yoshi tidak terlalu mempermasalahkan-malah maklum-jika Junkyu berpikiran yang tidak-tidak tentang adik tirinya yang agak istimewa. Alias sedikit nggak waras.
Contohnya Jihoon pernah hampir diracuni oleh Mashiho dengan sianida gara-gara bertengkar dengan Yoshi saat kelas mereka kalah di lomba antar kelas akhir tahun. Itu karena Mashiho tidak terima Yoshi dibentak Jihoon sebagai penyebab kekalahan kelas mereka.
Mashiho memang seperti itu. Sepertinya ada yang salah dengan cara berpikirnya yang mana, tidak sesuai dengan wajah manisnya. Dan entah bagaimana caranya Yoshi sudah terbiasa ( read : bucin ) dan menerima sikap dan sifat Mashiho yang terkadang sulit dibaca.
Pokoknya jangan membuat Mashiho kesal, maka semuanya akan baik-baik saja.
"Ya, maap." Junkyu mengambil susu pisang yang diberikan. "Bilangin makasih ke Mashi, ya? Eh, betewe, Hyunsuk hyung mana? Kalian tadi perginya bareng kok baliknya membelah diri?"
"Masih mau jajan dia. Dia nyuruh gue balik duluan buat ngasih itu ke elo," jawab Yoshi sambil duduk di sebelah Junkyu. "Eh, betewe, Kyu. Tadi pas gue jalan kesini gue liat ada anak kelas satu yang lagi ngintip ke kelas kita. Lo liat nggak? Gue udah mau tegur, tapi dia malah ngacir pergi."
Pergerakan Junkyu yang hendak menusukkan sedotan ke tempat khusus untuk sedotan masuk, berhenti mendadak.
"Nggak." Junkyu menggeleng kecil seraya melanjutkan acara menusuk dan memasukkan sedotan ke mulut. "Kenapa?"
"Gak apa-apa, sih," ujar Yoshi, memandang ke jendela yang mengarah ke koridor. "Kirain nyariin elo gitu. Soalnya, yang biasanya dicariin anak kelas satu kan elo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]
FanfictionTentang Kim Junkyu dan bayi besar yang bukan sembarang bayi besar