"Ini beneran rumah Lo, Ta?" Tanya Senja tak percaya.
Dikta menggandeng tangan Senja untuk memasuki rumahnya.
"Jawab dulu, Ta!"
Dikta mengangguk. "Iya, Yang! Rumah Gue. Belinya pake uang Gue juga" Jawabnya.
"Idihh, Lo manggil apa barusan?!"
"Yang, Hehehe" Jawab Dikta sambil cengengesan.
Plak!
Senja menampar pipi Dikta pelan. "Ngadi-ngadi, Lo!"
"Sshh, Yang! Sakit" Dikta mengusap-usap pipinya, Walaupun nggak sakit sama sekali.
Senja berjalan mendahului Dikta. "Lebay banget!"
"Yangg! Mau kemana?" Dikta menyusul Senja dengan sedikit berlari.
"Kamar"
Dikta kembali menggandeng tangan Senja. "Emang Lo tau kamarnya?"
Senja menggeleng. "Enggak"
Dikta tertawa kencang. "Lawak banget, Lo! Sini ikut Gue" Dikta membawa Senja menuju tangga, Kamar nya ada dilantai dua.
"Bagus juga, Ta" Celetuk Senja sambil melihat-lihat sekeliling kamar yang akan Ia tempati bersama Dikta, Tentu saja!.
"Siapa dulu yang punya!" Ujar Dikta sombong.
Senja menggelengkan kepalanya, Ia memilih menjatuhkan tubuhnya dikasur. Dikta yang melihat itu langsung ikut tidur disamping Senja.
"Ckk, Lo dari kemeren ngintilin Gue mulu perasaan" Ucap Senja kesal.
Dikta memeluk Senja dari depan, Menyender kepala Senja didanya. "Biarin, Namanya juga pengantin baru! Wajar aja."
"Lo Sayang Gue nggak, Ta?" Tanya Senja tiba-tiba.
Dikta mengangguk. "Sayang bangettt" Jawabnya.
"Kalau cinta?"
"Cinta paket banget, Ja!"
Senja mengelus-elus dada bidang Dikta. "Tapi Gue nggak? Gimana tuh"
Dikta langsung menjauhkan wajah Senja dari dadanya. "Boong banget! Kemaren aja nangis-nangis minta Gue buat nggak pergi keluar negeri" Ucap Dikta sambil tersenyum mengejek.
"Apaan sih! Itu cuma akting aja" Sangkal Senja, Ia kembali menelusup kan kepalanya di dada Dikta.
Dikta mengelus-elus rambut Senja, Ia terkekeh pelan. "Tidur aja kalo udah ngantuk, Yang"
"Hmm, Pinggang Gue elusin" Pinta Senja sambil membawa tangan Dikta menuju pinggang nya.
"Kebiasaan!"
"Biarin"
.....
"Udah malem, Ta?" Tanya Senja sambil mengucek-ucek matanya.
Dikta memegang tangan Senja. "Jangan diucek! Nanti merah"
"Bantuinn" Senja mengulurkan tangannya.
Dikta segera membantu Senja untuk memposisikan duduk. "Lo belum makan dari siang kan? Gue udah buatin Nasi goreng kesukaan Lo"
"Gue mandi dulu"
Dikta menggelengkan kepalanya. "Nggak usah! Udah malem, Cuci muka aja"
"Ckk, Serah Gue lah!"
Dikta mencubit pipi Senja. "Dingin, Ja. Lo nanti sakit ngerengek ke Gue!"
Senja memutar bola matanya malas. "Iya-iya, Banyak bacot!"
Dikta menyentil bibir Senja. "Kasar banget mulutnya, Minta dicium kayaknya"
Senja melirik sinis Dikta. "Lo aja omongannya maiah kasar" Ujarnya tak terima.
Dikta cengengesan. "Biarin, Gue kan cowok"
Senja memberi tatapan tak terimanya. "Terus kalo cewek nggak boleh, Gitu?" Tanya nya bersungut-sungut.
"Bukannya nggak boleh! Tapi nggak enak aja kalo diliatin, Masa cewek cantik kayak Lo omongannya kasar?" Ucap Dikta sambil mencium bibir Senja.
Senja mengalihkan pandangannya.
'Dikta itu sadar nggak sih kalo bikin Gue baper?' Batin Senja.
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
"Kok lucu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Teen FictionKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...