1

60 9 1
                                    

“Uwah!!! Rekreasi ke gunung Tomogui!”

Naruto berseru kegirangan sembari memegang erat-erat kertas berisi surat undangan rekreasi mendaki gunung dari sekolah. Mata gadis itu nampak berbinar-binar ketika membayangkan apa yang akan dia lakukan di gunung nanti.

‘Berkemah, menyanyikan lagu api unggun, membakar ikan sungai, mandi di sungai, menyusur hutan dan melihat bintang-bintang!’ Pikirnya penuh dengan hal-hal menyenangkan.

Beberapa temannya nampak memikirkan hal yang sama, tapi tidak untuk Hinata yang nampak cemas di tempat duduknya.

Naruto melihat sahabatnya itu, dirinya merasa heran dengan keterdiaman Hinata, “Kenapa Hinata? Apa kamu tidak menyukainya?”

Hinata terdiam tak menjawab, nampak masih ragu ingin berbicara. "Kalian tidak tahu.."

"He? Apanya yang tidak tahu?" Beo Ino penasaran.

"Ada apa Nata? Katakan saja!" Desak Temari tak sabaran.

Hinata memejamkan matanya erat-erat, sekali lagi, memori-memori tentang gunung Tomogui berputar di otaknya. "Gunung itu.. bukan gunung biasa-"

"Tentu saja! Itu bukan gunung biasa kalau kita bisa melihat banyak rasi bintang nantinya bukan? Ahahaha!" Potong Naruto ceria.

Hinata berseru, "Bukan seperti itu!"

Semua orang lantas terdiam, cukup terkejut dengan teriakan Hinata barusan.

"Wa-walau jarang.. tapi gunung Tomogui adalah gunung yang misterius.. bukan sekali dua kali, ada berita pendaki gunung yang menghilang di sana ketika malam hari. Walau itu telah berlangsung bertahun-tahun lamanya, orang-orang yang dinyatakan hilang itu tidak pernah kembali lagi," gumam Hinata getir.

Teman-temannya terdiam, nampak tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Hinata.

"Lalu.. apakah ada yang tahu akibat orang-orang itu hilang? Iklim? Medan? Banyak jurang, binatang buas atau apa?" Gumam Temari.

Hinata meneguk ludahnya, "Iklim gunung itu biasa saja, medannya juga, bahkan di sana tidak ada jurang! Binatang buas memang ada beberapa.. tapi mereka tidak memperlihatkan jejak-jejak memangsa manusia.."

"Lantas apa itu?!" Pekik Ino ketakutan.

"Legenda gunung. Masyarakat sekitar percaya, akan keberadaan sosok-sosok hitam bermata merah yang sering berkeliaran ketika malam menjelang. Entah apa itu sebenarnya.. aku hanya menyarankan, ketika kita di gunung sana, kita tidak boleh berpencar dan sembarang menyusuri hutan sendirian! Apalagi.. jangan sampai kalian keluar ketika malam hari!"

.

Akhir pekan itu, akhirnya Naruto dan teman-temannya mendaki gunung bernama Tomogui itu.

Suasana musim panas benar-benar menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mereka lantaran panas matahari yang langsung menyengat kulit.

Berbeda dari malam hari, ketika siang hari udara bisa sangat dingin dan tak bersahabat.

Di salah satu camp perkemahan, malam itu Naruto tidak bisa tidur akibat siang tadi ia meminum kopi sangat banyak. Daripada dirinya hanya diam menatap teman-teman satu tenda dengannya tertidur, ia pun memilihmilih keluar dari tendanya dan pergi berkeliling hutan, tanpa mengingat petuah Hinata beberapa waktu lalu.

Entah kemana langkah kakinya membawa Naruto pergi, dia hanya terus melangkah kedepan hingga sampai di sebuah sungai dengan air terjun mini di sana.

Naruto terkagum, dia memotret air terjun tersebut dan meminum beberapa teguk air dari sungai.

Kala bulan mulai meninggi, Naruto memutuskan untuk kembali ke camp. Namun selama apapun ia melangkah, yang dilihatnya hanyalah pohon dan suasana gelap mencekam dari hutan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tomogu Mountain [ SasuFemNaru ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang