18. Pertukaran Pelajar

199 16 3
                                    

PERHATIAN!

Mulai dari part sekarang sampai seterusnya, dialog akan dibuat full bahasa Indonesia. Namun, dialog di part sebelum-sebelumnya masih dalam bahasa Melayu. Author tidak akan mengubahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dirasa hubungan sudah membaik, Boboiboy dan ketiga sahabatnya kini berkumpul di kedai makan. Seperti biasa pula, mereka selalu menempati meja yang berada di sudut ruangan.

"Hei. Kalian ingat tidak, apa kata bu dosen tadi?" tanya Gopal mengingatkan ketiga sahabatnya. Kedua siku tangan pemuda India itu berdiri di atas meja yang kosong. Jari-jemarinya pula terpaut satu sama lain dan menyangga dagunya.

Tadi mereka sempat kehabisan topik pembicaraan. Begitu canggung saat mengobrol setelah pertikaian selama beberapa hari. Alhasil, Gopal mengemukakan pertanyaan yang menurutnya sangat menarik untuk dibahas bersama. Hal itu berjalan sukses ketika atensi ketiga sahabatnya beralih pada Gopal.

"Tentang pertukaran pelajar?" pasti Yaya menaikkan sebelah alisnya. Gadis ini memang mudah menebak.

"Hum." Gopal mengangguk.

"Kenapa? Kau berminat?" tanya Boboiboy.

"Tidak."

"Lalu?" tanya Boboiboy lagi sambil mengerutkan keningnya terheran. Yaya di sebelahnya pun tak jauh berbeda. Sementara itu Fang tetap kekal dengan ekpresi datar.

"Justru aku ingin menanyakan hal itu pada kalian."

"Tidak. Terima kasih," tolak Fang cepat dengan intonasi sedatar wajahnya.

Serentak Boboiboy, Yaya, dan Gopal menoleh pada Fang. Tatapan ketiganya sulit diartikan. Tetapi, yang dapat terbaca dari ekspresi Boboiboy dan Yaya adalah mereka berdua mengerti kenapa Fang menolak. Pertukaran pelajar dengan kampus Himalaya, yang mana di sana ada seseorang yang mirip dengan Ying membuat Fang gagal move on. Berbeda dengan Gopal yang justru tidak peka. Dasar.

"Kenapa?" tanya Gopal polos. "Aduh!" Pautan kedua tangannya terlepas bersamaan dengan sebelah kaki yang mendadak terangkat, membuat sahabatnya terlonjak dan menatap dia bingung. "Siapa yang menginjakku?!" tuntut Gopal menautkan kedua alis. Tiba-tiba saja ada yang menginjaknya, itupun tanpa alasan, tentu ia kesal.

Yaya menggeleng kecil tanda tak merasa, sementara Fang mengedikkan bahu tidak tahu. Gopal mengalihkan pandangannya pada satu sahabatnya yang lain dan tepat saat itu juga Boboiboy langsung membuang muka.

"Ah, lihat! Pesanan kita sudah sampai!" seru Boboiboy kesenangan melihat pelayan kedai sedang berjalan menuju meja mereka sembari membawa nampan berisi makanan.

Yaya dan Fang ikut menoleh. Namun, Gopal justru menyipit tidak senang ke arah Boboiboy. Dia tahu, pasti pemuda itu yang melakukannya.

***

Sudah lebih dekat menuju hari pertukaran pelajar. Beberapa orang di kelas masih membicarakannya.

"Luar biasa! Aku tahu kau tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini!" heboh salah satu dari mereka. "Kau tahu? Kampus Himalaya merupakan kampus terbaik!"

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang