For you, I would ruin myself

491 55 18
                                    

Happy reading!
Jangan lupa vote, comment, follow & share yaa! Karena itu semangat buatku terus nulis cerita lainnya🤍
—————————————————————








Lia sudah sampai di depan altar, tepat dihadapan Renjun saling bertatapan.

Pendeta akan segera memulai prosesi pemberkatan.







"Jika ada yang keberatan dengan pernikahan ini silahkan bicara sekarang, atau diam selamanya." ujar sang pendeta.





Hening.





Lia memejamkan matanya, berusaha menahan air mata yang ingin lolos dipipinya.



Inilah saatnya untuk melupakan Jaemin sepenuhnya, pikir Lia.








Haechan melirik dengan ekor matanya, Jaemin yang duduk di sampingnya.

Jantung Haechan berdegup kencang, serta keringat membasahi keningnya. Bukan karena ia ikut grogi karena pernikahan salah satu temannya, Renjun. Tetapi karena perkataan Jaemin setelah tadi selesai mengambil foto Renjun dan para groomsman, bahwa Jaemin akan membawa mempelai pengantin wanita pergi, tepat sebelum mengucapkan janji pernikahan.

Entah bagaimana caranya, Haechan sendiri tidak tau, karena Jaemin orang yang sangat sulit diprediksi oleh Haechan.

Awalnya, Haechan tidak percaya saat Jaemin mengatakan bahwa ia akan melakukan tindakan gila itu, Haechan kira Jaemin sedang bercanda. Lagi pula, sangat tidak masuk akal jika Jaemin mengenal Lia, apalagi sampai ditahap menjalin hubungan dan ingin membawa kabur Lia dihari pernikahannya sendiri. Mengingat Renjun pernah bercerita bahwa dirinya dan Lia sudah berpacaran sejak kelulusan SMA.

Sementara Haechan kembali bertemu Jaemin saat kuliah dan Haechan juga tau bahwa Jaemin cukup sering gonta-ganti pacar, yang paling Haechan ingat hanya mantannya yang bernama Heejin, karena mereka menjalin hubungan cukup lama.

Namun setelah melihat bagaimana cara Lia menatap Jaemin saat gadis itu berjalan menuju altar, Haechan sadar bahwa Jaemin dan Lia memang memiliki hubungan yang spesial.





Orang-orang yang ada di Aula pagi itu terkesiap, pandangan mereka tertuju pada seorang lelaki di barisan paling depan yang berdiri sembari mengangkat sebelah tangan kanannya.

Jaemin menahan napasnya, sebenarnya kini ia juga sedang gemetaran, tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya, tetapi inilah kesempatan terakhir Jaemin.

Meski Jaemin tidak menatap sekeliling ruangan, namun ia bisa merasakan bahwa tatapan tajam dan sinis sedang dilemparkan kepadanya, karena Jaemin saat ini sedang menatap Lia yang juga menatapnya dengan pandangan tidak kalah terkejutnya.



Jaemin tersenyum sambil mengulurkan tangannya, "Ayo, Lia. Jangan ucapkan satupun janji pernikahannya."



Renjun mendecih, melemparkan tatapan meremehkan pada Jaemin. Meski ia tidak mengerti apa yang terjadi, tapi jelas Lia tidak mungkin lari dihari pernikahannya sendiri.

Lia menghembuskan napas beratnya, lalu dengan segera menyambut uluran tangan Jaemin.

Tepat saat Lia menggenggam tangan Jaemin, mereka berdua segera berlari menuju pintu samping Aula.

Kini tidak hanya tamu undangan, karena Renjun juga sama terkejutnya. Lelaki itu sampai tidak bisa bergerak di tempatnya.

Hanya suara gelak tawa yang menghiasi langkah Jaemin dan Lia, meninggalkan Aula tempat yang tadinya akan dilangsungkan pernikahan.

Illicit Affairs | Jaelia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang