Sudah memasuki umur 28 tahun adalah sebuah problematika bagi seorang perempuan, sebuah definisi banyaknya pertanyaan yang masuk dan tak punya harga diri marangkum keseluruhan ramalan dan kata-kata keingin tahuan. Dari segala penjuru, dari mulut si petuah yang dengan jelas tak punya pekerjaan untuk mengurusi kehidupan perempuan berpenampilan gagah nan menakutkan.
Problem yang seharusnya sudah lumrah bagi Heejin kini menjalar masuk dengan tak sopannya karena rasa penasaran dari tantenya, sedikit terusik memang namun lama-lama ini menjadi sebuah hal yang dipermasalahkan padahal memiliki pekerjaan tetap adalah suatu hal yang lebih penting daripada membangun rumah tangga dan melahirkan seorang anak.
Dan setelah semua terjadi, hadirlah banyak problematika yang masuk, dari ekonomi, kurangnya harmonis di antara suami istri dan terbitlah kesabaran yang hilang tanpa disadari.
Tatapan perempuan itu harus terhalang oleh tampilan dari laki-laki yang baru saja masuk dengan membawa uang di antara tas ranselnya yang kini sengaja ia buka di depan Heejin.
" Lihat apa yang ku bawa." Felix kini menodongkan uang kepada Heejin yang sudah terhitung 15 menit yang lalu menepatkan sasaran kepada kaca yang tak ikut bersalah.
" Yak, kenapa harus melamun seolah baru saja di tagih untuk cepat-cepat menikah?." Ucapnya sambil menyenggol bahu ringkih si perempuan. Namun baru saja Heejin menatap kedua mata Felix koneksi di telinganya berbunyi.
Nomor 109, ini panggilan dari dek 2 pengamanan untuk Tuan Yangyang.
" Ya ini nomor 109, sebagai keamanan Tuan Yangyang."
Kami melaporkan Tuan Yangyang pergi dari rumah, dengan membawa Mobil Tesla, dua buah senjata tajam dan ia meninggalkan pesan di atas mejanya. Di harap memprioritaskan tanggung jawab karena dek 02 sudah memperketat penjagaan.
Heejin langsung berdiri dan menatap ke arah CCTV yang tertera di pojok sudut menampilkan sosoknya di Lobby pengamanan dek 1.
" 109 menerima laporan, keamanan 109 akan mencari Tuan Yangyang malam ini, terimakasih atas laporannya, saya kembalikan ke Dek 2." Perempuan itu kini lekas mempersiapkan bajunya dan beberapa alat pendeteksi dalam bajunya.
" Panggilan lagi? Menurutku menjadi Prajurit keamanan untuk keenam anak Tuan Devil sangat melelahkan untukmu."
" Untuk saat ini hanya 4 Felix."
" Ya maksudku untuk masa mendatang jika Si kembar akan dipulangkan dari Osaka."
" Baiklah aku harus pergi, tolong bersihkan uangmu. Satu minggu lagi kita akan Cuti." Ungkap perempuan yang kini melaju dengan gagah ke arah ambang pintu dan beberapa Prajurit keamanan sudah menunggu.
Jeon Heejin, gadis berkebangsaan Korea ini, sudah 18 tahun mengabdi di keluarga The Devil Swan, sebagai pajurit keamanan atas ke enam putranya. Pada umur 10 tahun ia di bawa oleh ayahnya dengan izin atasan sebagai letnan keamanan tuan Devil, namun karena ayahnya gugur karena tembakan di Connecticut mengharuskan dirinya naik pangkat dari seorang pelayan rumah, menjadi prajurit pangkat 5 di umur 12 tahun.
Skillnya di asah, pada umur belasan di bawah komando Tuan the Devil sendiri beberapa Letnan memberikan banyak tumpuan kepada Heejin dari kelas menembak, panah, mobil, dan juga merakit bom yang harus ia rampungkan sebelum menginjak umur 17 tahun. Bahkan beberapa sayembara dari uji skill yang Heejin ikuti membawa beberapa kejuaraan melawan Prajurit keamanan Stranger mafia dari pelosok negara, Hal ini lah yang membuat ia dibebani dan di percaya menjadi Prajurit keamanan ke enam anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heksagon 🔞
Acción" Hei, Nona."suara maskulin dari laki-laki di belakang Heejin kini membuat lamunannya buyar, ia lantas menoleh kebelakang dan memastikan apakah lagi-lagi Sunwoo mengganggu dirinya lagi?. " Boleh aku duduk di sampingmu?." Ucap laki-laki dengan hair s...