Ep.5

612 49 0
                                    

Sudah hampir 3 bulan lamanya , sejak kejadian waktu itu.
Shani tidak pernah lagi pergi bermain golf di tempat om indra nya itu , ntah shani merasa marah saja dengan laki2 itu , dia sudah berselingkuh dan shani sangat membenci hal itu.
Dan semenjak saat itu juga , shani sering sekali melihat nya di berbagai tempat , ntah itu di hotel milik mama nya , club milik sahabat nya bahkan di dalam gedung fakultas ia belajar .
Shani terus berfikir , sebenarnya siapa perempuan itu ? kenapa shani sering sekali melihatnya dimana-mana ?
Shani selalu beranggapan jika perempuan itu adalah seorang pelakor , karena sudah bermesraan dengan laki2 yang sudah mempunyai istri , bahkan shani juga menduga jika perempuan itu adalah seorang pelacur , jika shani mengingat lagi setiap kejadian saat ia bertemu dengan perempuan itu.
Shani terlalu sibuk dengan fikiran nya sendiri tentang perempuan itu , bahkan shani lupa jika ia sedang bersama dengan sahabat2 nya sekarang , menikmati senja sore di sebuah cafe milik nya.
Shani membuka beberapa cafe di kota ini , bukan cafe yang besar hanya sebuah cafe yang dia rasa cukup untuk bisa menjadi tempat ternyaman bagi semua orang .
Menikmati waktunya sambil makan atau hanya sekedar minum kopi mungkin , dengan pemandangan kota yang cukup padat ini.
Shani masih saja terus memikirkan permpuan itu , bahkan shani merasa penasaran siapa nama perempuan itu ? siapa dia ? dimana dia tinggal ? dan bagaimana keluarganya ? Kenapa bisa perempuan yang masih muda melakukan hal seperti ini ?
Jika memang dia sedang mengalami kesulitan ekonomi , shani sudah berencana akan memberikan dia pekerjaan yang layak , asal dia tidak lagi menjadi pelakor atau pelacur .
Shani menggelengkan keplanya pelan , karena ia heran kenapa ia memikirkan perempuan yang bahkan tidak ia kenal . sampai sebegitunya.
Ketiga shabat shani yang melihat shani melamun , sambil sesekali menggelengkan kepalanya pelan , merasa ada yang tidak beres padanya.
Shani memang pendiam tapi mereka tau , jika melamun bukan lah hal yang biasa shani lakukan.

Zee menyenggol lengan kinal , menandakan meminta kinal untuk bertanya kepada shani , tapi kinal malah menatap nya tajam dan menggerakan matanya ke arah si kecil ara , dan meminta ara lah yang melakukan nya.
Tapi si kecil dengan polosnya , malah berkata..............
" Lu berdua kenapa sih , melotot begitu ? ambeyen lu ? atau apa sih ?"
" ya ogeb , ngerti kode merah gak sih " kata zee sambil memukul kepala ara
" aoooh , sakit zee bego " ara berteriak cukup keras dan itu membuyarkan lamunan shani
" kenapa ra ? " kata shani pelan
" gak tau nih shan , noh mereka berdua tuh dari tadi melototin gue , nih lagi kepala gue di tonyor sama zee " adu ara ke shani

Kinal dan zee yang di lihatin shani pun hanya menampilkan deretan gigi putih mereka , sedangkan shani hanya menggeleng2 saja dengan tingkah mereka .
" lu kenapa sih shan ?" tanya kinal mendekat 
" gue kenapa ?"
" lah si pinter , di tanya malah balik nanya lagi " kata zee
" gue gpp sih , kenapa ? " tanya shani balik
" lu ngelamun aja dari tadi , ada masalah hmm " tanya kinal lagi
Sedangkan ara hanya menyimak saja , dia tidak juga ingin tau apa yang terjadi sama shani , tapi dia merasa cukup 2 teman nya itu yang menanyakan nya.
" gak ada , gue cuma kangen aja sama kakak gue" 

Seketika itu mereka bertiga pun terdiam dan merasa tidak tau harus menjawab apa ? memang sih tidak banyak yang tau jika shani memiliki seorang kakak , karena sudah sangt lama sekali kakak nya itu pergi ntah kemana .
Kedua orang tua nya merahasiakan berita ini dari publik , dan publik hanya tau jika shani adalah anak satu2 nya di keluarga natio . Tidak ada yang tau pasti kenapa orang tua nya merahasiakan ini .
Bahkan shani pun tidak tau jelas kenapa kakak nya itu pergi meninggalkan rumah.
Shani hanya mengingat hal2 indah yang pernah ia dan sang kakak lakukan.
Shani melihat ketiga teman nya itu diam mematung pun tersenyum dengan sangat cantik.
" santai aja , gue cuma kangen biasa lah " 
" Sorry " Kata ketiga sahabat nya
" Gue balik duluan ya , gue masih ada tugas soalnya buat besok" Kata shani
" Yaudh take care ya cuy " Kata zee
Sedangkan kinal dan ara hanya mengganguk2kan kepala sambil melambaikan tangan nya.
.
.
Shani melihat jam yang ada di mobilnya dan sudah menunjukan pukul 7 malam , perasaan shani tidak selama itu di cafe tapi hari sudah gelap saja.
Kota ini tidak kalah macet nya dengan ibu kota indonesia , hampir setiap hari kemacetan seperti kewajiban yang harus ia jalani.
Shani sungguh bosan dengan kemacetan itu , akhirnya dia membelokan mobilnya ke arah berlawanan dengan arah ke tempatnya.
Dia pun memutuskan untuk membeli beberapa makanan yang ia bisa masak , atau membeli beberapa cemilan dan juga kopi untuk menemani dia mengerjakan tugas kuliah nya malam ini.
Di sepanjang perjalanan shani bernyanyi mengikuti lagu yang ia putar di dalam mobil.
.
.
Di rasa cukup , shani pun membayar belanjaan nya .
sambil menunggu antrian , shani melihat di luar sedang hujan , perasaan shani tidak terlihat mendung kok udah hujan aja.
Shani tidak ambil pusing , toh shani ya bawa mobil kan. gak perlu takut kehujanan.
Sang mbak kasir pun menghitung belanjaan shani , sambil menawarkan beberapa promo padanya tapi shani hanya menggeleng2kan kepala nya saja.
Saat shani baru saja membuka pintu indomei itu , shani melihat di dekat taman yang tidak jauh dari tempat shani berdiri sekarang.
Dia melihat perempuan yang dari tadi mengganggu fikiran nya , dia melihat perempuan itu di tarik oleh 2 orang laki2 , dan sepertinya perempuan itu menolak.
Shani pun akhirnya mengikuti kemana perempuan itu di bawa, masih dengan memegang kantong belanjaan.
Shani berlari kecil mengikuti mereka, dan shani melihat mereka masuk kedalam sebuah rumah kecil yang tempatnya agak sempit , karena memasuki beberapa gang kecil di sana.
Shani mendekat kerumah itu , di lihatnya kanan kiri dan begitu sepi , mungkin karena sedang hujan batin shani.
Shani mencoba membuka pintu rumah itu , tapi nihil rumah itu di kunci .
Di tengah deras nya hujan yang mengguyur tubuh shani , shanipun mencari arah lain untuk bisa masuk kerumah itu, bahkan shani tidak berfikir lebih jauh buat apa dia melakukan itu semua?
Padahal bisa saja dia pergi tanpa peduli kan , tapi rasa pensaran shani terhadap perempuan itu sangat besar.
Shani sempat mendengar suara mintak tolong dari rumah itu , apa itu suara perempuan itu ya ? batin shani lagi.
Tidak berfikir panjang lagi , shani menjatuhkan kantong belanjaan nya dan mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaga nya .
Shani di buat kaget dengan pemandangan yang ada di depan nya.
Shani melihat perempuan itu sangat kacau , dengan badan yang sudah setengah telanjang dan 2 orang laki2 tadi juga sudah tidak lagi menggunakan celana nya .
Tidak sengaja shani melihat pada tubuh perempuan itu , shani melihat kedua payu darah perempuan itu , mulus batin shani lagi. Eh astaghfirullah mikir apaan gue batin shani lagi dan lagi
2 orang laki2 itu sangat terkejut atas kehadiran shani , sedangkan perempuan itu hanya melihat shani sekilas lalu menangis sambil menekuk kedua kakinya untuk menutupi tubuhnya yang sudah telanjang setengah itu.
" eh cok sopo koen ( siapa kamu ? " kata salah satu laki2 itu
Shani tidak menjawab , shani hanya diam melihat perempuan itu menangis dengan keadaan seperti itu , ntah kenapa shani jadi merasa sakit hati, dan amarah menguasi shanni
Shanipun mendekat pada mereka, saat laki2 itu menghalangi shani.
Shani langsung memukul , menendang kedua laki2 itu bergantian.
kedua laki2 itupun tidak terima , dan ingin membalas shani , tapi nihil tak satupun pukulan mereka mengenai shani.
Well ingatlah shani sudah rajin bela diri sejak kecil okay !!
Kedua laki2 itupun pergi meninggalkan mereka sambil mengumpatkan kata2 kasar pada shani bahkan berjanji akan membalas shani dengan lebih kejam lagi.
shani mendekat pada perempuan itu , tapi perempuan itu berteriak dan ketakutan , bahkan dia memukul shani.

" hei tenanglah gue cuma mau nolongin lu" Shani pun memeluk perempuan itu dengan erat
Perempuan itupun akhirnya tidak melawan , bahkan dia merasakan kenyamanan , pelukan itu mengingatkan nya pada pelukan sang mama.
Diapun menarik baju shani untuk lebih erat memeluknya , bahkan dia semakin menangis sampai terdengar menyakitkan di telinga dan hati shani.
.
.
" Sorry , bukan gue kurang ajar , lu pakai jaket gue aja ya tapi basah ntar sampai mobil lu bisa ganti pake kaos gue yang kering kok"

tidak ada jawaban dari perempuan itu dan hanya anggukan saja.
Shani pun melepaskan pelukan nya , tapi seketika itu juga shani melihat dengan sangat jelas tubuh bagian atas perempuan itu
Shanipun langsung membalikan badan nya dan melepaskan jaketnya lalu di berikan pada perempuan tadi.

" rumah lu dimana gue anter pulang" tanya shani dengan posisi yang masih membelakangi perempuan itu
" bisa gak gak usah anter saya kerumah" shani tertegun dengan jawaban perempuan itu , kaku sekali bahasanya batin shani
" terus lu mau gue anter kemana ?"
" kemana saja , saya sudah pakai jaket kamu jadi kamu bisa berbalik badan"
shanipun membalikan badan nya , shani melihat dengan jelas wajah perempuan itu , dan shani baru sadar jika pipi perempuan itu merah dan sedikit bengkak , bahkan ada darah di ujung bibirnya.
" bisa jalan sendiri kan ? " tanya shani
" bisa kok " 
" yuk , disini gak aman" 
Shanipun berdiri dan perempuan itupun mengikuti shani , dia berjalan di belakang shani hingga ke mobilnya.

" lu bisa ganti dulu di situ , gue ganti di dalam indomei aja , jangan buka pintu mobil dan lu jangan kemana2" pinta shani
Shani mengambilkan kaos yang ada di mobilnya , dia mengambil lagi 1 untuk ia ganti.

Wanita KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang