minggu dimulainya kegiatan kartun sedang dilaksanakan. sesuai dengan yang dibicarakan di grup tempo hari, hari ini, tepatnya minggu pagi, hina dan jeno udah sampe di depan rumahnya doyoung. mereka mau minjem mobil si paketu.
"nih kuncinya. lo bisa bawa mobil kan?" doyoung menyodorkan kunci mobilnya ke jeno.
jeno mengangguk. "bisa, bang", katanya.
"kalo gitu gih berangkat. list barangnya udah gue kirim ke hina di wa. sorry banget gak bisa ikut ambil barang, soalnya gue ada urusan dulu di kampus," kata doyoung diangguki hina dan jeno.
"gapapa, bang. kalo gitu kita berangkat ya. dadah, abang!"
hina mendorong bahu jeno untuk segera berangkat. seraya melambaikan tangannya ke doyoung, yang dibalas lelaki 20 tahunan itu. doyoung perhatikan keduanya hingga masuk ke dalam mobil dan eksistensi mereka hilang di pertigaan sana.
-----di toko------
"mienya udah dimasukin ke bagasi, jen?" tanya hina sambil ngecek lagi list barang yang udah dia contreng.
"iya, udah," balas jeno, sambil mengangkat kembali kardus yang lain buat dia masukin ke bagasi mobil.
"oy!" tiba-tiba ada yang nyapa. bikin jeno dan hina menoleh ke sumber suara.
oh ternyata ada jaemin sama haechan. kelihatannya mereka abis lari pagi, di tangannya ada segelas kopi hangat pake gelas plastik.
dengan muka songong, haechan dan jaemin menghampiri. "lagi kerja rodi nih bro, sis?"
jeno mendelik. hina cuma geleng-geleng kepala, heran.
"kalo gak mau bantu mending gak usah ngerusuh deh lo berdua," sungut jeno.
jaemin haechan ketawa girang. gak tau kenapa seneng aja gitu liat jeno kesel. jarang banget liat dia ngomong panjang lebar soalnya. iya, jeno terlalu flat buat diajak guyon.
"iya emang gak niat bantu sih, wuakaka!" jaemin menimpali. "gue kemari cuma mau nanya aja ke hina,"
hina yang namanya disebut langsung menoleh ke jaemin. menatap jaemin dengan tatapan bingung.
"tugas kelompok bahasa Indonesia yang bikin musikalisasi puisi itu gue sekelompok sama lo kan ya?" tanyanya ke hina.
"oh... iya," jawab gadis bermata bulat itu.
"sama gue juga," timpal jeno, membuat perhatian jaemin teralihkan ke si cowok berkaos hitam itu.
"oh iya kah?" tanyanya, lupa. jeno gak gubris. dia memilih buat rapih-rapihin kardus di bagasi. masih ada sisa kardus lain yang harus dia masukin tapi masih dipacking sama staff grosir.
"kalo gitu mau kapan kerkomnya?" tanya jaemin yang spontan aja bikin semua mata anak muda itu menatapnya keheranan.
"gak salah ngomong lo? atau gue yang salah denger? tumben banget lo bahas tugas. mana nanya buat kerjain lagi," haechan mengorek lubang telinganya.
"emang apa yang salah?" tanya jaemin balik.
"gak ada yang salah," balas hina. gadis itu berjalan mendekat. tepatnya berdiri di samping jeno, berhadapan dengan haechan dan jaemin. "hari ini kita gak bisa diskusi dulu, soalnya aku sama jeno masih kerjain tugas kartun. besok senin bisa kayaknya, pas istirahat pertama?"
hina mengutarakan dengan tanda tanya. meminta persetujuan dari dua anggota kelompoknya.
"boleh sih," jawab jaemin yang diangguki jeno.
"udah kan? mau bahas itu aja?" tanya hina kemudian.
jaemin menggaruk belakang kepalanya. "iya udah. kok lo kesannya kayak ngusir gue gitu sih, hin?"
hina menekuk kedua alisnya. "siapa? aku? enggak, ah. kamunya aja kali yang sensi."
hina lantas kembali masuk ke dalam grosir. mau ngecek barang lagi.
"jangan lupa buat grup kelompok, ye! add gue!" teriak jaemin yang lantas ditarik haechan buat segera berlalu.
jeno cuma bisa geleng-geleng kepala. jaemin itu aneh banget kalo di depan hina. jadi makin enggak jelas.
lantas jeno diam sejenak. memikirkan tingkah aneh jaemin itu bikin jeno kepikiran sesuatu.
"apa mungkin dia naksir hina ya?" gumamnya. netranya menatap jaemin dan hina bergantian.
-----to be continued-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Mickey Mouse Club Edisi Ramadhan
Hayran Kurgucerita random tentang anak komplek kwangya yang ikutan karang taruna. ssst! ternyata ada bumbu cintanya juga lohh...