____
Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi🤍
Tetap jaga iman dan imun🤍Happy Reading
***
Dua bulan kemudian •••Raga sudah sering bolak-balik ke rumah sakit demi mengecek keadaan Naya yang sampai detik ini belum ada perkembangan. Bahkan, Naya juga belum bisa keluar dari ruang ICU. Keluarga Naya juga sudah melakukan segala upaya untuk Naya sembuh, termasuk mengadakan pengajian khusus mendoakan Naya.
Tentang rumah milik Farah juga sudah dibeli oleh Raga. Maka, Ardan dan Farah sudah pindah ke tempat toko fashion milik Farah yang layak untuk ditinggali karena toko tersebut memiliki dua lantai. Jadi, lantai atas dipergunakan Farah untuk tempat tinggal sementara selama Naya masih berada di rumah sakit.
"Dokter, gimana keadaan anak saya?"
Farah langsung bertanya ketika dokter berhijab ber-name tag Sakinah keluar dari ruang ICU.
"Tidak ada perubahan yang signifikan, Bu. Semuanya masih seperti biasa. Saya harap Ibu dan keluarga tidak putus berdoa untuk kesembuhan pasien."
Farah menghela napas ketika mendengar tentang keadaan putrinya tersebut. Apa yang dikatakan dr.Sakinah ternyata tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
"Baik, Dokter."
"Kalau begitu, saya permisi, Bu."
Dokter tersebut berlalu meninggalkan Farah yang masih mematung. Agni langsung merangkul bahu ibunya. Agni baru tiba seminggu yang lalu ketika anaknya sudah sembuh ia langsung ke Jakarta.
"Ya Allah, mama belum siap dengan segala konsekuensi buruknya, Ni," ujar Farah dengan linangan air mata.
"Kalau kita rujuk Naya ke rumah sakit luar negeri, Ma?"
Farah menghela napas panjang.
"Uang penjualan rumah juga belum tentu cukup untuk pengobatan Naya di sana, Ni. Apalagi, kalau dirujuk ke rumah sakit luar negeri BPJS nggak menanggung biayanya, Ni. Sementara, limit untuk asuransi aja cuma 20 juta dan sekarang biaya perobatan Naya di sini sebagian dicover BPJS."
Farah terduduk dengan lemas jika memikirkan biaya untuk pengobatan Naya. Agni juga dapat merasakan kecemasan yang dirasakan oleh mamanya.
"Mama juga udah berusaha jual mobil, cuma belum laku. Mama nggak mau bilang sama Raga juga, nanti anak itu pasti bakalan bayarin mobil mama. Waktu itu pas pelunasan rumah, Raga minta mama sama Ardan buat tetap tinggal di sana. Jelas mama nolak, karena mama nggak punya hak lagi tentang rumah itu, Ni."
Agni menyeka air matanya dengan kasar ketika mendengar cerita dari mamanya tersebut.
"Naya kapan sadar, ya, Ni sedangkan Adipati kemarin udah keluar dari ruang ICU. Kenapa Naya juga belum?"
"Ma, yang sekarang kita lakukan untuk Naya cuma berdoa. Minta yang terbaik dari Allah buat Naya. Agni tahu banget perasaan Mama. Agni juga khawatir sama Naya."
Obrolan keduanya terputus ketika kehadiran Ardan. Ardan yang melihat sang mama menangis pun langsung duduk di sebelah kiri Farah yang masih kosong.
"Kenapa, Ma?"
"Dokter bilang keadaan Kak Naya masih belum ada perkembangan, Dan."
Ardan yang mendengar itu langsung menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan lemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati Braga (END)
RomanceBraga Pratama Athaya tenggelam dalam jurang patah hati setelah hubungannya dengan Amelia Syakira kandas. Perasaan yang hancur membuatnya mengidap gangguan kecemasan. Di tengah kekelaman itu, hadir sosok Naya Ayura Ningtyas, seorang wanita yang memb...